Quarantine

801 66 2
                                    

Wabah Covid-19 atau yang biasa disebut corona, merebak ke segala penjuru dunia.

Tak terkecuali, korea selatan.

Merebaknya wabah ini membuat beberapa negara mengambil langkah lockdown untuk mengurangi atau bahkan memutus rantai covid-19 ini.

Hwang eunbi, menghembuskan nafasnya kala melihat tayangan televisi yang menayangkan jumlah korban covid-19 yang terus meningkat.

Bahkan ia hampir seminggu tidak keluar dari apartement nya. Kuliah, ia lakukan melalui online.

Eunbi menoleh kearah ponsel nya yang berada diatas meja, kala ponsel itu berdering. Eunbi mengambil ponselnya. Menatap layar yang menyala menayangkan notification dari seseorang.

Senyumannya terkembang.

Oppa🌻 : Aku akan sampai sebentar lagi.

Sudah hampir seminggu eunbi menikmati kesunyian diapartement ini, dan tugas menumpuk dengan deadline yang tak terkira, membuat ja sungguh kehilangan mood nya.

Namun sepertinya mood nya kini akan kembali terisi. Pikir eunbi.

Dengan cepat ia segera bangkit, menuju kamar mandi. Setidaknya ia harus menyikat gigi serta mencuci mukanya, karena ia belum mandi.

Tolong, salahkan saja kepada para dosen yang sudah memborbardi notification tugas.

Selesai dengan kegiatan dikamar mandinya. Eunbi bergegas mengganti bajunya. Ia memilih memakai baju kaos lengan pendek berwarna putih dengan celana olahraga. Pakaian yang sangat ia sukai.

Memoleskan sedikit lipbalm serta sunscreen ia pun meraih rambutnya, mengingakatnya menjadi ponytail.

Ting tong

Eunbi bergegas berjalan menuju pintu sambil berusaha melanjutkan kegiatan menguncir rambutnya.

Pintu terbuka menampilkan sosok seorang lelaki yang mundur beberapa langkah kala eunbi membuka pintunya.

Senyuman hangat yang mampu melelehkan hati eunbi. Jeon wonwoo. Kekasihnya.

Eunbi tersenyum. Ia mundur beberapa langkah. Memberikan semprotan antiseptik kepada wonwoo. Lalu membiarkan pemuda itu melepaskan jaket yang ia pakai. Lalu menaruhnya digantungan didekat pintu. Lalu memberikan antiseptik kepada pemuda itu.

"Oppa, apa yang kau bawa?". Eunbi mendekat namun wonwoo berjalan mundur. Ia menyilangkan kedua tangannya dihadapan eunbi

"Aku mau ganti baju dulu, kamu jangan dekat-dekat aku dulu"

Eunbi tersenyum. Kekasihnya itu sangat peduli. Bahkan untuk hal-hal kecil seperti ini.

Bahkan eunbi yakin bahwa mungkin saja para sahabatnya akan tercengang jika saja tau bahwa wonwoo yang sebenarnya tidaklah sedingin yang mereka kira.

Eunbi memilih menunggu wonwoo di ruang tengah, menonton berita yang menampilkan tentang covid-19.

Grafik kenaikan akan penyebaran covid-19 kian meningkat. Eunbi menghela nafasnya. Ia berfikir kapan ini semua akan terjadi jika grafik kenaikannya saja terus meningkat ?

Wonwoo menatap eunbi yang nampak serius menatap layar televisi dihadapannya. Sesekali ia melihat gadis itu menghela nafasnya.

Pandemik corona memang mengubah segalanya. Jalanan seoul yang selalu ramai kini pun mulai sepi. Jarang terlihat pejalan kaki. Ia bahkan sulit menemukan minimarket untuk membeli makanan. Dikarenakan banyaknya toko yang memilih untuk tutup.

"Apakah televisi itu lebih menarik dibandingkan aku?". Eunbi menoleh dan terkejut ketika menyadari wonwoo sudah duduk di sampingnya.
Seulas senyuman terpantri diwajah cantik eunbi. Ia memeluk wonwoo.

"Huaa, aku rindu sekali. Apa kau tau dosen dosen sudah menggila. Ia selalu memberikan tugas dan deadline yang berdekatan. Aku baru kali ini begitu stres hanya karena tugas. Aku bahkan tidak mementingkan materi apa hari ini, atau sekedar membaca ppt yang diberikan dosen. Yang aku pikirkan setiap harinya hanyalah, hari ini tugas apa, deadline jam berapa. Dan-"

Wonwoo mencium bibir eunbi dengan cepat. Membungkam mulut eunbi yang sedang mode berkicau. Tentu saja reaksi eunbi sangat terkejut. Berbeda dengan wonwoo yang tersenyum penuh kemenangan. Bahkan pemuda itu menempuk pelan puncak kepala eunbi dengan sesekali kekehan darinya.

"Oppa aku seda-". Lagi. Wonwoo membungkam mulut eunbi yang akan mengeluarkan protesnya

"Imutnya"

Kedua bola mata eunbi rasanya ingin keluar. Tunggu barusan apa yang ia dengar dan lihat?!

Jeon wonwoo beraegyo?!!!

Oh Tuhan apakah kedua bola mata ini  bisa menyimpan moment barusan? Ah rasanya eunbi ingin mengabadikannya dan memamerkannya kepada semua orang bahwa jeon wonwoo bisa beraegyo.

🌻

"Oppa"

Eunbi menoleh kebelakang, namun ia tak menemukan wonwoo. Apartement milik eunbi tidak memiliki sekat, ia bahkan bisa melihat seluruh nya dari ruang tengah.

Eunbi menautkan kedua alisnya, tadi sebelum ia memasak ramyeon, ia yakin wonwoo masih terduduk rapih didepan televisi. Dan ia tak mendengar suara pintu apapun jika wonwoo pergi kekamar mandi atau bahkan kekamar miliknya.

"oppa..."

Eunbi memanggil kembali namun tak ada suara yang menyahut.

"kemana ya?". Eunbi dengan segera menyelesaikan memasak ramyeonnya.

"oppa.."

"op-"

Eunbi tersenyum kecil melihat pemandangan dihadapannya.

Wonwoo tertidur disofa. Dengan sebuah buku yang berada digenggamannya dan tak lupa dengan kacamata yang sudah miring karena posisi tidur nya.

Dengan perlahan eunbi mengambil buku dari tangan wonwoo. Lalu melepaskan kacamatanya. Dan pergi menuju kamarnya mengambil selimut.

Eunbi menyelimuti wonwoo, lalu merapihkan rambutnya.

"Tidur aja ganteng ih"

Lama eunbi menatap wonwoo, ia pun merasakan kantuk, lalu menarik sofanya agar memanjang dan membentuk kasur. Lalu ia pun merebahkan dirinya disamping wonwoo. Dengan sebuah kecupan dipipi kanan wonwoo, eunbi berbisik.
"selamat tidur my sunshine.."

Lalu kedua nya pun tertidur. Melupakan ramyeon yang eunbi tinggalkan dimeja makan.




-END-


Hallo!

Masih ingat dengan ku?

Maafkan aku yang baru bisa kembali kepermukaan. Setelah hampir setahun aku tidak memberikan kalian notification. Karena aku sibuk mempersiapkan SBMPTN ku tahun lalu, dan juga mencari kampus. Serta menyesuaikan diri dengan perkuliahan. Namun. Setelah kuliah pun aku sangat sulit menemukan waktu, karena banyaknya tugas:")

So yap. Terimakasih kepada kalian semua yang telah setia pada buku ini. Semoga aku bisa kembali menghibur kalian lewat rangkaian kata yang ku tuang disini.

Sehat terus semua!

#stayhome

journey ( Sinb X Seventeen)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang