Bab 22

27.5K 1.6K 34
                                    

Di dalam mobil saat perjalanan pulang dari rumah Christhoper, Shaen bertanya kepada suaminya.

"Apakah kamu berhasil mendapatkannya sayang?"

"Tentu saja," kata Exelle sambil memperlihatkan beberapa helai rambut kepada istrinya.

"Apa kamu merasakannya juga saat pertama kali melihatnya?"

"Ya, mata anak itu tak bisa membohongiku. Mata itu adalah mata seorang Mahawira yang bertahun-tahun selalu menatapku."

"Dia sangat mirip dengan Christhoper kecilku. Jika kita mengamati warna matanya, kita bisa langsung menebak jika Eddie adalah anak Christhoper. Kenapa Christhoper terlalu bodoh  sampai tidak mengenalinya?"

"Dia terlalu berfokus kepada masalahnya dengan Grace, membuatnya tidak berfikir jernih."

"Ya, aku juga berfikir seperti itu. Sesuatu yang besar telah Grace rahasiakan dari dirinya. Sepertinya Christhoper telah melakukan kesalahan yang fatal terhadap Grace. Tadi aku sempat berbicara dengannya dan Grace menutup rapat-rapat identitas bapak kandung Eddie. Grace masih ragu dengan kesungguhan Christhoper."

"Sebaiknya kita jangan mencampuri urusan mereka, biarkan mereka tumbuh dewasa dengan proses yang harus mereka jalani. Ulat tidak akan menjadi kupu-kupu yang indah jika kita membantu kupu-kupu tersebut keluar dari kepompong dengan merobek dan membuka kepompongnya."

"Ya, aku setuju dengan perkataanmu sayang. Jadi, jika benar Eddie anak Christhoper. Berarti aku telah menjadi seorang Nenek."

"Dan aku seorang Kakek."

"Hahaha....," Exelle dan Shaen tertawa bersamaan.

"Kita jangan menyimpulkan terlalu dini, aku akan melakukan test DNA terlebih dahulu untuk menyakinkannya. Untuk sementara, hanya kita berdua yang tahu."

Shaen mengangguk menyetujui usul suaminya. Hening, merekapun terdiam dengan pikiran masing-masing. Tiba-tiba Shaen berkata, "Tak terasa ternyata kita sudah tua dan sudah menjadi Kakek Nenek."

"Kamu telah melahirkan putra-putra yang tampan untukku, sayang. Kamu adalah wanita yang luar biasa dan hal terbaik yang pernah ada dalam hidupku," kata Exelle sambil menggenggam jemari Shaen.

Shaen tersipu saat mendengar pujian dari suaminya. Setiap kali Exelle memuji dan menggodanya, pipinya akan langsung bersemu merah.

"Shiiit, jangan beri aku tatapan seperti itu Shaen. Jika kamu terus melakukannya, aku pastikan kita akan berakhir dengan bercinta disini."

Shaenpun yang mendengar ancaman suaminya, langsung terduduk tegak dan terdiam di kursinya. Matanya menatap lurus ke depan dan tidak berani menatap suaminya.

Apa yang Exelle katanya bukanlah ancaman belaka. Exelle sering kali tidak bisa menahan gairahnya jika berurusan dengan istrinya. Exelle pernah menyeret istrinya ke toilet dan bercinta disana saat menghadiri sebuah pesta. Hanya karena Shaen tak sengaja menggodanya.

Tak terhitung juga, berapa kali mereka bercinta di mobil. Pernah suatu hari mereka bertengkar tentang sesuatu yang tidak penting di dalam mobil. Membuat emosi Shaen dan Exelle memanas. Bukannya saling berteriak dan memaki, tetapi Exelle menggunakan mulutnya dengan cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalahnya. Saat mobil mereka sudah sampai garasi rumah. Exelle mendorong Shaen dan menurunkan sandaran kursi mobilnya.

Dengan sedikit kasar Exelle melumat bibir Shaen. Shaenpun dengan marah membalas ciuman suaminya. Akhirnya merekapun bercinta dengan saling melampiaskan kemarahan masing-masing. Anehnya itu menjadi salah satu percintaan terhebat mereka. Membuat Exelle meledak berkali-kali di dalam Shaen dan juga membuat Shaen terlalu lelah hingga tak sanggup lagi untuk berjalan. Sampai akhirnya Exelle menggendongnya dan meletakkan Shaen di ranjang kamar mereka.

Cara Exelle menyelesaikan masalah sangatlah tak terduga. Tetapi hal itu berhasil membuat hati Shaen melembut dan masalah terselesaikan.

Sudah puluhan tahun mereka menikah, tetapi rasanya seperti baru kemarin. Malam ini mereka baru menyadari bahwa mereka telah hidup bersama cukup lama dan kemungkinan sudah mempunyai seorang cucu.


****
Braaaaakkkkk.....
Sisil menutup pintu dengan kasar. Membuat Mamanya terkejut melihat tingkah anak perempuannya itu.

"Sisil, apa yang kamu lakukan?"

"Aku membencinya Ma, sangat membencinya."

"Siapa yang kamu maksud?"

"Grace, wanita jalang itu."

"Mama sudah tidak heran lagi dengan hal itu. Bukankah dari pertama kamu melihatnya, kebencian itu sudah ada?"

"Tapi sekarang kebencianku lebih besar lagi Ma, dia benar-benar merusak rencanaku. Aku telah menyelidikinya dan menemukan fakta yang mengejutkan. Ternyata Eddie adalah anak Christhoper."

"APA??" tanya Sofia, Mama Sisil yang seakan tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Dari mana mereka bisa saling mengenal?" tanya Sofia lagi.

"Mereka ternyata teman kuliah dan pernah tinggal bersama. Grace tak pernah punya hubungan apa-apa dengan Thomas, mereka hanya sebatas teman. Thomas mengakui Eddie sebagai anaknya karena merasa bersalah meninggalkan Grace sendiri di suatu pesta dan berakhir dengan kehormatan Grace yang terenggut oleh Christhoper. Christhoper ternyata mempunyai catatan hitam yang panjang saat berusaha mendapatkan Grace. Dan aku sudah mengantongi semua buktinya. Cara Christhoper yang licik, membuat kepercayaan Grace terhadap dirinya sangatlah tipis. Sedikit saja kita melukainya, kepercayaan itu akan hancur. Berita baiknya, masih banyak kelicikan Christhoper yang tidak Grace ketahui dan itu akan menjadi senjata utama kita. Kita juga beruntung karena Grace merahasiakan kehamilannya dari Christhoper dan sampai detik ini Christhoper belum tahu jika Eddie adalah anaknya."

"Bagus, kita masih punya kesempatan untuk merusak hubungan mereka," kata Sofia licik.

"Satu hal lagi, ide Mama meneror Grace adalah kesalahan besar. Dia tidak balik ke rumah ini untuk bisa kita tekan tetapi sekarang dia malah tinggal bersama Christhoper."

"Baiklah Mama mengaku salah, Mama akan memperbaikinya. Kali ini rencana kita tidak boleh gagal. Resiko yang telah kita ambil sudah terlalu besar, kita tak bisa mundur lagi."

"Aku pastikan rencana kita kali ini akan berhasil."

"Lakukan semaksimal mungkin agar kita cepat menyingkirkannya," kata Sofia dengan geram.

"Silakan sekarang kamu bersenang-senang dengan Christhoper karena sebentar lagi Christhoper akan membuangmu. Kamu tidak akan pernah bisa melawanku. Seperti aku menendangmu dari rumah ini, seperti itu juga aku akan menendangmu dari tempat tinggal Christhoper," guman Sisil.

*

(Penasaran dengan novel Dera yang lain? baca juga di Novelme, Fizzo dan NovelAku ketik Dera Tresna di pencarian. Untuk Novel cetak bisa di order di Shopee dengan link shopee.co.id/dera.tresna Follow juga IG Dera @dera.tresna dan @deratresna.books)

Go I Will Catch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang