Bab 24

26.7K 1.5K 11
                                    

Semenjak malam itu, tidak satu malam pun milik Christhoper absen dari kehangatan milik Grace. Lingerie yang Christhoper janjikan hanya Grace pakai paling lama 10 menit setiap malamnya karena lingerie mahal itu selalu bernasib sama setiap malamnya, yaitu teronggok di lantai sampai akhirnya masuk ke tempat cucian.

Christhoper memang menyukai saat Grace memakai lingerie tetapi dia lebih suka jika Grace tidak memakai apa pun. Dengan begitu Christhoper bisa dengan puas memandangi tubuh indah Grace. Seperti yang sedang dilakukan Christhoper sekarang ini, matanya menatap dan menelusuri punggung Grace yang sedang tertidur dengan posisi tertelungkup.

Christhoper memiring tubuh wanita itu dan menyangga kepalanya dengan satu tangannya, matanya menelusuri setiap inci tubuh Grace. Sedangkan mata Grace terpejam dan tidur sangat nyenyak, Christhoper tahu jika malam ini Grace sangat kelelahan setelah memberikan gaya baru yang membuat wanita itu harus bekerja keras mengimbanginya. Entah setelah ledakan yang ke berapa, akhirnya Grace langsung tertidur dengan posisinya saat ini.

Jari telunjuk Christhoper menelusuri punggung putih Grace dengan perlahan, bergerak turun sampai ke pinggang ramping Grace dan kembali naik. Christhoper mengulanginya beberapa kali dan itu terasa sangat menyenangkan baginya.

Puas dengan punggung Grace, tangan Christhoper berpindah ke bokong bulat milik Grace. Tangannya meremasnya pelan, jemari nakalnya menelusup masuk ke belahan di dalamnya. Jemari Christhoper masih bisa merasakan ledakan miliknya dan milik Grace yang bercampur menjadi satu. Christhoper tersenyum bangga karena selalu memenuhi milik Grace dengan benihnya.

Tiba-tiba milik Christhoper kembali mengeras tetapi malam ini dia harus menahannya karena tidak mau mengganggu tidur Grace yang sudah terlalu lelah meladeninya.

Christhoper pun membalikkan tubuh Grace untuk menghadapnya, membawa tubuh itu ke dalam pelukannya. Christhoper menarik selimut di bawah mereka dan menyelimutkannya ke tubuhnya sendiri dan ke tubuh Grace.

Dengan lembut, dia mencium kening Grace. "Selamat malam sayang, semoga mimpi indah," bisik Christhoper di telinga Grace lalu menyusul wanita itu ke alam mimpi.

Paginya....

Grace terbangun karena terganggu dengan suara telpon genggamnya yang berada di meja disamping ranjangnya. Saat melihat siapa yang menelpon, Grace sempat kaget karena nama Thomas terpampang di layar tersebut.

Grace menatap Christhoper dan masih terlelap. Dengan pelan Grace bangun dari ranjang, memakai jubah tidurnya dan keluar dari kamar untuk mengangkat telpon dari Thomas.

Saat ini Grace seperti pencuri, dia takut Christhoper akan marah jika Thomas menelponnya. Apalagi Christhoper masih mengira Thomas adalah Papa kandung Eddie.
Dia sangat tahu karakter dan watak Christhoper.

Hubungannya dengan Christhoper masih belum begitu kuat, Grace takut Christhoper akan salah paham dan membuat hubungan mereka rusak.

"Halo"

"Halo Grace, bagaimana kabarmu?"

"Baik, bagaimana denganmu?"

"Aku baik-baik saja"

"Aku sedang berada di rumah?"

"Apa?" tanya Grace terkejut.

"Aku sedang di rumah Grace, perusahaanku memberiku cuti selama dua hari karena aku memenangkan tender."

"Selamat untuk keberhasilanmu."

"Terimakasih, itu semua karena dirimu Grace. Aku ingin membuktikan bahwa aku pantas untukmu."

"Thomas berhentilah berharap padaku. Aku tak bisa bersamamu. Carilah wanita lain, masih banyak wanita yang lebih baik dariku."

"Kenapa kamu berkata seperti itu? Keberhasilanku tanpa dirimu adalah sia-sia, Grace. O ya kemarin aku ke apartemenmu tetapi kata petugas keamanan kamu sudah lama tidak tinggal disana. Kamu tinggal dimana?"

Go I Will Catch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang