Seperti pagi-pagi sebelumnya, keluarga Mahawira akan berkumpul untuk sarapan bersama. Hanya waktu sarapanlah mereka bisa berkumpul lengkap karena jika siang dan malam hari, masing-masing punya kepentingannya sendiri.
Ada Exelle dan Shaen orang tua dari keempat anak laki-lakinya. Christopher yang lahir pertama dan menyandang putra sulung dari keluarga Mahawira. Christopher lebih tua 10 menit dari kembarannya yaitu Sebastian. Dan juga ada adik mereka yang juga kembar yaitu Devian yang 15 menit lebih tua dari adiknya Daniel.
Saat Christopher bergabung di meja makan, dia meminta maaf kepada orang tuanya.
"Ma, Pa, maafin kelakuan Christopher tadi malam. Christopher sedang dalam keadaan mabuk dan marah," kata Christopher tampak menyesal.
"I ya Chris, kami bisa mengerti keadaanmu, lupakan saja," kata Exelle kepada putra sulungnya itu.
"Sepertinya ada sesuatu yang serius terjadi diantara kalian?" sambung Sebastian penasaran menatap Kakak dan orang tuanya.
"Pengen tahu saja urusan orang. Satu hal yang perlu kamu tahu, sebaiknya jangan pernah kamu menaruh makanan di meja dapur apalagi tanpa kemasan," kata Christopher sambil melirik Papanya.
Mama Christopher seketika tersedak minumannya saat mendengar perkataan Christopher. Mata Papanya langsung melotot ke arah Christopher, sedang tangannya mengusap punggung istrinya.
Mata Sebastian melirik ke arah orang tuanya kemudian menatap Christopher lagi. Tak disangka sesaat kemudian tawa Sebastian meledak.
"Jadi Kakak baru tahu, sudah lama aku tak pernah menaruh makanan disitu karena itu tempat favorite Papa."
Devian dan Daniel yang mendengar percakapan Kakaknya, tampak tak peduli karena tak mengerti apa yang mereka bicarakan.
Mendengar hal itu, Shaen langsung mencubit paha suaminya sekeras mungkin. Exelle hanya bisa berteriak kesakitan. Sudah berkali-kali Shaen berkata kepada suaminya untuk tidak melakukannya di dapur, takut putra mereka akan melihatnya tetapi Exelle selalu bilang, "Tenang saja, mereka sudah tidur."
Sekarang apa yang dia takutkan terjadi, kedua putranya melihat Mama Papa mereka bercinta. Untung Devian dan Daniel tidak melihatnya. Mulai sekarang Shaen tak mau lagi melakukannya di luar kamar, kecuali jika anak-anak sedang tidak ada di rumah.
Tawa Sebastian semakin kencang sedangkan Devian dan Daniel dengan begitu lugu hanya bertanya,
"Apa Papa baik-baik saja?"
"Kakak, kenapa Kakak tertawa?"
Christopher hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku keluarganya.
"Syukurlah kalau kamu sudah tahu," kata Christopher kepada saudara kembarnya itu.
Karakter Christopher memang cenderung dingin dibanding Sebastian yang hangat dan humoris.
*****
Meeting hari ini berjalan lancar, dua tender dimenangkan sekaligus. Semenjak Papa lepas tangan dari bisnisnya, sekarang Sebastian dan dirinyalah yang mengambil alih kedudukan Papa. Susah memang kalau sudah jadi bucin alias budak cinta. Papanya lebih suka kerja di rumah daripada di kantor. Katanya biar deket terus sama Mama, Christopher tahu dengan jelas apa maksud Papanya.Baru saja dirinya masuk ke ruang kerja, telpon di meja berbunyi.
"Halo"
"Halo Pak, ada Nona Sisil ingin bertemu dengan Bapak."
"Biarkan dia masuk."
"Baik Pak."
Tak lama kemudian, dengan percaya diri Sisil memasuki ruang kerja Christopher.
"Halo sayang, aku kesini untuk mengingatkanmu jika nanti malam kita ada makan malam bersama dengan keluargaku," rayu Sisil sambil terus mendekati Christopher dan memeluknya dari belakang.
"Lepaskan aku Sisil, jangan bertingkah seperti wanita jalang sehingga aku harus mengusirmu."
"O..oke...maafkan aku, aku hanya sangat senang bisa bertemu denganmu. Jadi bagaimana acara kita malam nanti?"
"Aku sudah bilang, kalau aku belum tentu bisa datang. Pekerjaanku banyak, nanti aku hubungi kamu jika pekerjaanku sudah selesai."
"Tapi sayang, aku sudah terlanjur bilang pada keluargaku jika kamu mau datang. Mereka sudah mempersiapkan semuanya untuk menyambut kedatanganmu."
"Aku tidak butuh sambutan Sisil. Lagipula untuk apa kamu memberitahukan keluargamu jika aku belum tentu bisa makan malam bersamamu."
"Please sayang, jangan buat aku malu di depan keluargaku. Sekali ini saja, sediakan waktu untuk kita makan malam bersama."
Christopher mengela nafas, dia menyesal mengenal wanita ini. Awalnya dia mengenal Sisil dari pesta yang diadakan anak perusahaan Papanya. Tiba-tiba Sisil yang malam itu tampak seksi, terus mendekati Christopher dan menggodanya.
Christopherpun menanggapi wanita tersebut daripada malam ini ranjangnya kosong. Mereka melewatkan malam yang panas. Setelah itu Christopher meninggalkan Sisil sendiri di kamar hotel.
Seperti biasa, dia tidak akan tidur dengan wanita lebih dari satu kali. Sialnya ternyata Papa Sisil yaitu Mr. Gibson adalah teman baik Papanya. Bahkan salah satu perusahaan Papa, bekerja sama dengan Papa Sisil. Jadilah dia tak bisa begitu saja lepas dari jerat wanita itu karena tak mau merusak hubungan Papa dengan Papa Sisil.
"Baiklah, pukul tujuh aku sampai di rumahmu. Sekarang pergilah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku agar nanti bisa makan malam bersamamu."
Sisil tersenyum bahagia saat akhirnya Christopher mau makan malam bersama keluarganya. Ini saatnya dia menjerat Christopher, dia tidak akan melepaskan pria kaya raya dan juga tampan ini. Sudah lama Christopher menjadi targetnya. Jika bisa menikahinya, dia yakin hidupnya akan terjamin.
"Terimakasih sayang, aku akan memberitahu kabar baik ini kepada Papa."
"Hmmm," jawab Christopher singkat dan bernafas lega saat melihat Sisil keluar dari ruang kerjanya.
Christopherpun menekan nomor Mamanya.
"Halo Ma"
"Halo sayang"
"Malam ini aku tidak makan di rumah, aku akan makan di rumah Mr. Gibson. Putrinya mengundangku."
"Mr. Gibson teman Papa? O ya Mama tahu putrinya, dia sangat cantik dan ramah. Mama pernah bertemu dengannya dan suka karakternya. Apakah kamu sedang berpacaran dengannya?"
"Tidak Ma, kami tidak sengaja kenal lewat pesta. Dia memaksaku makan malam dengan keluarganya."
"Oh astaga, mungkin dia tergila-gila denganmu," goda Mamanya.
"Sudahlah Ma, aku sedang tidak ingin berhubungan dengan siapapun."
"Baiklah sayang, Mama berdoa yang terbaik buatmu Nak."
"Thanks Ma, I love you."
"I love you too sayang."
Christopher mematikan sambungan telponnya dan menghela nafas. Christopher tak percaya Mamanya akan memuji Sisil yang tingkahnya seperti wanita perayu dan penjilat.
*
(Penasaran dengan novel Dera yang lain? baca juga di Novelme, Fizzo dan NovelAku ketik Dera Tresna di pencarian. Untuk Novel cetak bisa di order di Shopee dengan link shopee.co.id/dera.tresna Follow juga IG Dera @dera.tresna dan @deratresna.books)
KAMU SEDANG MEMBACA
Go I Will Catch You
RomantizmHidup Grace berjalan lancar bersama anak dan tunangannya Thomas. Hingga suatu hari Papanya mengundang Grace untuk makan malam keluarga karena kakak tirinya akan memperkenalkan calon suaminya. Ternyata calon suami kakak tirinya adalah pria yang perna...