Happy reading ♥️
.
.
.
.
.
.Manusia tak akan terlepas dari sebuah masalah.
✨*It's time to begin the six lessons
Bel masuk pun berbunyi, para murid kemudian masuk ke kelasnya masing-masing, lorong lorong sekolah pun nampak sepi. Tapi tidak di kantin, Dani dan temannya masih di kantin.
"Kalian gk ke kelas? Udah bel tuh." Tanya Ibu kantin ke Dani.
" Nanti aja Bi, males kalo di kelas soalnya sekarang jam pelajaran Pak Heri." Jawab Dani dengan santuy.
"Oh kalo gitu yaudah, tapi kalo nanti dihukum baru tau rasa."
"Iya Bi, eh btw ada rokok gk bi?"
"Kamu mau ngerokok?di lingkungan sekolah tidak boleh ngerokok, nanti kalo ketahuan guru baru tau rasa."
"Tenang aja, saya ngerokoknya di belakang kantin. Jadi tidak akan ada yang mengetahuinya."
" Nih ada malboro. Satu batang rokoknya 2500."
" Baik Bi, makasih."
******
Sementara itu, di kelas Pak Heri sedangkan mengajar tetapi dia merasakan ada hal yang aneh, tiba-tiba tidak seperti biasanya. Kemudian dia melihat sekeliling dan ternyata benar Dani tidak berada di kelas."Anak-anak ada yang tau Dani kemana?"
"Mungkin masih di kantin pak."kata salah satu siswa
"Oh gitu, Usman cepat cari Dani di mana. Suruh dia masuk ke kelas."
"Baik Pak." Kata Usman
Kemudian Usman menuju ke kantin, di sana dia tidak melihat batang hidung dari Dani. Usman lalu bertanya ke Ibu kantin.
"Bi, tadi Dani ke sini gk?"
"Iya Man. Tadi dia ke sini, sekarang dia sedang di belakang kantin ini."
"Baik Bi, makasih atas infonya."
Usman pun menuju ke belakang kantin, dia melihat Dani dengan santuy ngrokok seperti tidak mempunyai dosa sama sekali. Dani pun melihat Usman datang.
" Lu ngapain ke sini Man."
"A-aanu.... Tadi Pak Heri nyuruh gue buat nyariin lu."
"Ahhhh-... Gue males balik ke kelas. Bilang aja gue sedang sakit dan sedang di uks gitu aja "
"Tapiii Dan.."
" Lu berani ngelawan gue?"
Kemudian Usman mengiyakan apa yang dikatakan Dani, dia pun kembali ke kelas.
"Man, mana Dani?" Tanya Pak Heri
"Aa-aanu Pak, dia sedang tidak enak badan sekarang dia uks Pak."
Usman terpaksa bohong karena dia takut kepada Dani.
"Baiklah kalo gitu, silahkan kembali ke tempat dudukmu, Man."
"Iya Pak."
Waktu pun cepat berlalu dan bel pergantian jam pun berbunyi..
"Baik anak-anak sampai di sini pelajaran bapak untuk hari ini, jangan lupa kerjakan pr yang tadi bapak berikan... Sekian Assalamu'alaikum Wr. Wb."
"Waalaikumsalam Wr. Wb." Jawab kompak satu kelas.
Setelah keluar dari kelas Pak Heri pun berinisiatif menuju ke UKS untuk melihat kondisi Dani, dari awal dia curiga apakah benar seorang murid nakal seperti Dani bisa sakit. Setelah berjalan menuju UKS lalu membuka pintu UKS.
*Krekkk
Dia melihat di sana tidak ada Dani di dalamnya.
" Apakah Dani tadi ke sini?" Tanya Pak Heri kepada siswa yang ada di ruangan itu.
"Sejak tadi kita di sini tidak ada Dani kemari Pak."
"Oh ya sudah kalo begitu."
"Iya Pak."
Dia tidak percaya Usman bisa bisanya berbohong, pasti ada hal yang tidak masuk akal ini. Lalu dia memanggil Usman untuk keruangannya sebentar.
*Toktoktok
"Permisi Bu. Saya mau bicara sebentar dengan Usman boleh?"
"Silahkan,Pak."
"Man,bisa ke ruangan Bapak sebentar. Dah itu bu makasih, permisi."
Kemudian Usman menemui Pak Heri. Di perjalanan menuju ke sana Usman merasa tidak enak apakah Pak Heri tau kalo dia sedang berbohong.
" Permisi Pak."
"Masuk,Man."
" Iya Pak."
"Duduk."
Kemudian Usman mendudukkan badannya ke kuris empuk." Begini, saya tadi mengecek ke uks tapi tidak ada Dani di sana. Sebenarnya apa yang sedang kamu sembunyikan Man."
Usman sedang berada dalam kondisi tidak enak, dia gelisah antara bilang jujur atau bohong. Kemudian tak lama kemudian dia menceritakan semuanya kepada Pak Guru. Setelah mendengar cerita dari Usman kemudian menyuruh dia kembali ke kelasnya. Usman menceritakan semuanya tapi dia tahu resiko yang akan terjadi selanjutnya kepadanya.
"Baik Man. Silahkan kembali ke kelas kamu."
" Iya Pak. Terimakasih."
Pak Heri kemudian menuju ke belakang kantin, dia mendapati kelakuan Dani yang sedang pesta rokok dengan temannya.
"Gini yang kamu lakuin. Bagus sekaliii." Ucap Pak Heri yang sontak membuat kaget karena tidak ada yang menyadari kedatangannya
"Eh Pak Heri. Mau rokok Pak?"
" Tidak terima kasih, Buat kamu aja "
"Sekarang ikut saya ke ruang BP." Sambung Pak Heri.
Setibanya di ruang BP."Kamu tau kan kalo di sekolah tidak boleh merokok?"
"Tau Pak."
"JADIII KENAPA KALIAN MASIH NGEROKOK HEH?"dengan nada tinggi Pak Heri memarahi mereka.
"Ini semua biang keroknya Dani Pak,, dia yang nyuruh kami buat ngrokok di sekolah."
"Loh kenapa gue? Bukannya lu sendiri yang ngikutin gue." Belaan dari Dani
"DAH DAH JANGAN PADA RIBUT, GK ADA YANG BENER SEMUANYA SALAH SEMUAAAAA." Pak Heri yang masih emosi.
"Maafin kita Pak."
" Kalian kira ini sekolahan punya nenek moyang kalian? Kalian bisa seenaknya tidak mematuhi peraturan sekolah. Baiklah gini aja kalian sekarang Bapak maafin. Kalian akan mendapat hadiah dari Bapak."
Sontak jawaban Pak Heri membuat mereka tersenyum dan senang.
" Hadiah apa Pak?"
"Hadiahnya adalah kalian mendapat point 150 dan surat yang kalian harus berikan kepada orang tua kalian untuk datang ke sekolah."
"Taaaapiii-tapiii Pak."
"Tak ada tapi tapi, sekarang kalian kembali ke kelas kalian, dan jangan lupa kasih surat ini ke orang tua kalian."
Usman dkk pun keluar dari ruang bp.
" Bangsat Usman. Anjing biadap sialan tuh bocah beraninya mengadu ke Pak Heri, liat aja dia main-main sama Dani. Dia akan memperoleh akibatnya."
"Setuju Dan. Dia tuh mesti dikasih pelajaran biar kapok."
*
*
*Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh jua.
Waduhhh gimana nasibnya Usman ya wkwkwk..
Stay tune untuk tau kelanjutan ceritaDimasniko
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Good
General FictionMenceritakan tentang sesuatu yang sering disia-siakan kann berusaha menjadi lebih baik.. . . . . . . . Cekidot #pemula