𝒥𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶 𝒷ℯ𝓃ℯ𝓇𝒶𝓃?♥

69 23 6
                                    

𝒜𝓀𝓊 𝓁𝓊𝓅𝒶, 𝒷𝒶𝒽𝓌𝒶  𝓉𝒶𝓀 𝒶𝒹𝒶 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝓎𝒶𝓃ℊ 𝓉𝒶𝓀 𝓈𝒶𝓀𝒾𝓉. 𝒷ℯℊ𝒾𝓉𝓊𝓅𝓊𝓃 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶.


Semenjak sadar bahwa dia menyukai Hestu, Naura sering kali tersipu malu ketika mereka melakukan kontak fisik. Seperti pegangan tangan ataupun saling berangkulan, padahal hal itu sudah sering terjadi.


Bagaimana tidak sering terjadi? Jika mereka sudah menjadi sahabat semenjak masa kanak kanak.

"Nar! Ayok cepetan, nanti kita telat." Teriak Hestu di mobilnya.

Naura yang dari tadi melamun, langsung gelagapan, dia pun berlari. Tanpa sadar salah satu ikat sepatunya belum dia ikat. Dan, hal yang tidak di inginkan pun terjadi.

Bruk!

"Awh, mami!" Teriak Naura kesakitan.

Sang mami yang berada di ruang tamu pun langsung berlari ketika mendengar suara kesakitan putrinya.

"Hati hati dong!" Teriak sang mami. Tak habis pikir dengan sang anak yaang suka jatuh.

Naura hanya mengangguk. Dia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Mami gak bantuin Nau?" Tanyanya.

Sang mami menggeleng.

"Mami capek bangunin kamu terus, sekali kali bangun sendiri."

"Ish!"

Naura langsung berjalan ke mobil Hestu, tanpa ingin pamit lagi pada sang mami.

Maminya hanya menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan anaknya yang seperti bocah padahal sudah memasuki masa remaja.

Sesampai mereka di sekolah. Naura melipat mukanya dengan kesal.

Si Hestu itu, tadi teriak takut terlambat. Padahal, sekolahnya ini masih sepi!

"Ih Hes, ini sekolah tuh masih sepi. Kenapa tadi suruh Naura cepat cepat sih?" Tanyanya kesal.

"Is! Sekarang itu kesempatan yang bagus. Aku mau modus dulu."

"Modus?"

Hestu mengangguk. Sekarang mereka sedang berjalan ke arah gerbang.

"Ngapain kita ke gerbang lagi? Mau pulang? Tapi mobilnya ko di tinggal?" Tanyanya heran.

"Kamu diam aja. Sana ke kelas."

Naura mencebikkan bibirnya kesal.

"Kamu ngapain sih Hes."

"Kepo ih!" Kesal Hestu.

"Hestu!" Teriak Naura.

"Kamu ke kelas sana. Nanti aku traktir."

"Beneran?"

"Iya!"

"Yes!" Lalu Naura berjalan meninggalkan Hestu dengan langkah riang. Melupakan pertanyaan yang bersemayang di pikirannya sedari tadi.

Hingga, dia mendengar ringisan seseorang. Dia kenal suara ini!

Dia langsung berbalik. Mencoba menghampiri suara ringisan.

Naura membeku. Disana, dia melihat Hestu meringis kesakitan.

Dia langsung berlari ingin melihat ke adaan Hestu. Namun mata Hestu yang melotot melihatnya. Seperti enggan untuk dia hampiri.

Dengan tangan yang seakan mengusir. Naura sadar, dia tidak di inginkan.

Naura menggigit bibirnya menahan tangisnya. Kenapa Hestu menyuruhnya menjauh?

Lalu arah matanya memandang wanita yang memandang tangan Hestu.

Ternyata, Hestu mencari perhatian.

Terhadap wanita lain.

Jika kemarin adalah hari terkaget Naura. Maka, sekarang. Adalah hari tersakit Naura!

❣◕ ‿ ◕❣

Uhhh sakit hati sih kalo aku suka kamu, kamunya malah suka dia:v

𝘏𝘪𝘫𝘳𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘕𝘢𝘶𝘳𝘢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang