2-keluarga haidar

58 20 7
                                    

"Haidaaaaaaarrrrrrrr......!!!!" teriakan sang kakak sudah mengisi seisi rumah, itu berarti ada sesuatu yang tidak beres dirumah karena ulah sang adik yang super jahil menurut sang kakak

Haidar Al-Hakim itulah nama sang pemilik yang bertubuh nyaris sempurna, ia memiliki alis yang super tebal, hidung yang mancung seperti perusutan anak TK, bulu mata yanng lentik, badan yang kekar tegak menjulang keatas, serta mata yang tajam seperti mata elang siapapun yang ditatapnya lama pasti akan luluh didepannya.

"Apasih, kakak kalau mau latian suara nyaring bukan disini tempatnya, tapi disana tuh tempat para orang-orang tidur nyenyak selamanya aku yakin semuanya suka dengan suara kakak" jawaban santai dari Haidar

"Lambemu kok suka bener, inginku sentil ginjalmu dar" jawaban Aura yang setengah ndagel setengah geram

"hahahaha canda kak, mon maap"

"emangnya ada apa, masih pagi suara udah kayak toa masjid" lanjut Haidar

"Ini kelakuan siapa?" Tanya Aura sambil menunjukkan baju yang akan dipakainya bolong ditengah-tengah

"tetangga sebelah mungkin" jawab Haidar sambil berjalan menuju pintu yang sudah siap untuk keluar rumah

"Mana ada tetangga yang masuk rumah orang sembarangan tanpa mencuri barang sedikit pun" geram sang kakak

"Eh Haidar dengerin kakak kalau lagi ngomong nanti kamu akan dapat vitamin B loh, woi bocah! Lu mau kemana rapi banget, mau ketemu pacar ya gue aduin ke mama baru tau rasa lu!" kesal Aura yang sudah bertambah naik karena Haidar yang acuh pada omongannya

"Aduin sana gue gak takut, dasar mulut wanita udah kayak pantatnya bayi. Dikit-dikit sensitif, kena ini langsung ngomel, kena itu langsung ngomel. Lama-lama telinga Haidar penuh dengan huruf-huruf abjad bukan lagi kotoran telinga" ketus Haidar sambil memasang sepatu di kedua kakinya, setelah itu ia langsung pergi dari balik pintu

Awas aja nanti gue liat di cctv kalau memang benar ini perbuatan adik gue yang super zuper ngeselin, gue akan bikin hubungan lu putus sama pacar lu. Umpat Aura dalam hatinya yang sudah panas sejak tadi.

Haidar dan Aura memang jarang akur kalau keduanya berada dirumah, biasalah masalah adik kakak. Urusan hal kecil bisa dibesarin sampai saling usir-usiran dari rumah.

Haidar anak ke-2 dari dua bersaudara, ia lahir di negara orang lain pada bulan romantis yang biasa nya orang-orang saling bertukar coklat memberi bunga pada orang tersayang. Haidar adalah anak yang diharap kan oleh kedua orang tuanya, karena suatu saat sang papa akan menjadikan Haidar CEO di salah satu perusahaannya yang ada di kota Jakarta dan memberikan rumah jika Haidar sudah memiliki pasangan hidup yang sah. Sang Ayah juga mempunyai pabrik butik yang akan dikelola oleh anak pertamanya yaitu Aura.

Aura Al-Hakim nama yang diberikan sang Mama kepada putri tercintanya, ia berharap putrinya bisa membimbing sang adik menjadi anak yang lebih dewasa dan peduli terhadap sekitar agar kelak sang adik bisa memimpin sebuah perusahaan besar dengan baik.

Haidar dan Aura mereka anak dari pasangan Ahmad Ali Al-Hakim dan Arini Al-Hakim, keduanya dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan serba kecukupan. Pak Ali memiliki perusahaan besar di 3 negara, Prancis, Turki, dan Indonesia yang suatu saat salah satunya akan dipegang oleh Haidar. Sejak masih kecil, Aura dan Haidar sering berpindah-pindah tempat sekolah karena urusan bisnis orang tuanya, mereka tidak pernah mempunyai teman yang tetap sampai mereka masuk ke Sekolah Menengah Pertama, sejak saat itu juga Pak Ali dan Bu Arini sering meninggalkan mereka berdua keluar Negeri untuk urusan bisnis mereka.

***

Cafe Batavia yang berlokasi di Taman Sari, Jakarta Barat. Haidar dan 2 orang temannya, Andre dan Doni yang asik berbincang di bangku pojok. Ini adalah kebiasaan mereka saat dihari weekend, nongkrong di sebuah cafe dan akan pulang pada sekitar jam tengah malam. Haidar lebih sering menghabiskan waktunya bermain dengan teman-temannya dibanding berdiam diri dirumah yang akan berakhir debat dengan sang kakak.

ERNESZTINAWhere stories live. Discover now