5-Hukuman

22 11 3
                                    

Sinar mentari menembus benda bening yang ada di dalam kamar Lia, suara ayam berkokok berbunyi keras disetiap rumah-rumah warga menunjukkan aktifitas pagi akan segera dimulai. Kicauan burung pun terdengar merdu saling bersahutan, diselingi dengan suara bising beberapa orang yang berlalu lalang mungkin untuk pergi kepasar memenuhi kebutuhan pagi atau mungkun saja orang yang berlari pagi, entahlah Lia tak begitu peduli, ia enggan untuk membuka matanya, karena sehabis sholat shubuh Lia memilih pergi tidur lagi matanya terasa sangat berat dan rasa pening mulai melanda kepalanya. Ia tidak bisa tidur semalaman, itu yang membuat Lia sulit untuk bangun pagi ini.

Bu Rini mengetuk pintu kamar Lia, tanpa ada sahutan dari sang pemilik kamar, Bu Rini langsung membuka pintu Lia, untung saja pintu nya tidak dikunci oleh Lia. Ia membangunkan putrinya dengan lembut, berharap putrinya bangun dengan senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya

"Lia sayang, bangun nak udah pagi. Kamu ada kelas jam berapa?". Melihat putrinya tak kunjung membuka mata, Bu Rini membuka cendela kamar Lia, angin sejuk menerpa kulit cantik milik Lia. "Lia, bangun nak sekarang sudah jam 7" kali ini Bu Rini sedikit mengguncang tubuh Lia, alhasil Lia mengerjapkan matanya berusaha menyadarkan dirinya. Lia melihat jam dinding sekilas, mebuat kesadaran Lia kembali full seketika

"kenapa dibangunin jam 7 sih bun, Lia kan ada kelas jam setengah 8" Lia segera mengambil peralatan mandi dan pergi menuju ke kamar mandi

"ya mana bunda tau, kamu gak bilang sama bunda kalau kamu ada kelas pagi" ucapan bunda terdengar oleh Lia sedikit samar, karena kini ia sudah berada didalam kamar mandi

Bu Rini menyiapkan makanan Lia dengan sangat telaten,semenjak kepergian sang suami Bu Rini sering merasa kecapekan. Ia menggantikan tugas sang suami untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan juga memenuhi kebutuhan Lia, demi putrinya agar bisa menjadi seseorang yang sukses itu semua di lakukan Bu Rini setiap hari tanpa ada nya rasa keluhan

"Lia, nasi gorengnya dimakan dulu" Bu Rini memberikan piring yang sudah terisi nasi Goreng hangat kepada Lia, setelah keluar dari kamar dan berpakaian rapi

"makasih bun, tapi Lia harus berangkat sekarang. Takutnya nanti sampai kampus Lia telat, belum lagi nanti macet dijalan" ucap Lia dengan berhati-hati agar tidak melukai perasaan sang Bunda

"ya sudah, nanti kamu beli saja makanan di kantin. Jangan dipaksakan untuk berfikir keras ingat dijaga kesehatannya" nasihat Bu Rini setelah Lia selesai memakai sepatu

"iya bun, Lia pergi sekarang" sebelum pergi Lia mengecup tangan sang Bunda

"hati-hati sayang"

***

Lia melangkahkan kakinya dengan perlahan meski jam sebentar lagi akan masuk kelas, ia berusaha menikmati sejuknya kota Jakarta di pagi hari, sinar mentari menusuk kulit putih Lia dengan rambut tergerai tanpa ikat rambut membuat siapa pun yang melewatinya ingin menatap wajah ayu putih resik nan manis dipandang. Lia tersenyum ramah ketika menyapa orang-orang yang sedang manatapnya.

Lia pergi ke kampus dengan menaiki angkotan umum, namun sebelum itu ia harus berjalan kaki beberapa meter dari rumah, itu selalu di lakukannya setiap hari semenjak ia masuk ke Universitas Negeri Jakarta. Lia memang dari keluarga sederhana tetapi bukan berarti ia tidak bisa masuk di universitas tinggi, dengan kegigihan, kesungguhan dan IQ di atas rata-rata, itu semua yang membuat Lia bisa masuk ke dunia perkuliahan dengan beasiswa hingga sekarang.

Sesampainya didepan kampus, Lia segera masuk ke kelas berharap dosen yang membimbingnya datang. Namun harapannya pupus seketika, kakinya melangkah masuk ke kelas dengan tanpa semangat tidak seperti sebelumnya. Seseorang yang ada dihadapannya sekarang adalah Pak Widodo, beliau dosen dari matkul kimia, beliau sangat disiplin waktu, tak heran jika lebih dari semenit itu sudah dianggap telat olehnya. Ya seperti Lia sekarang, ia datang di menit ke 34 pada jam 08.34 WIB, itu membuat Lia mendapatkan hadiah berupa soal-soal Kimia

ERNESZTINAWhere stories live. Discover now