~HAPPY READING~
Lia merasa tubuhnya semakin lemas, namun ia berusaha kuat untuk berjalan menuju kantin. 'kepala gue kenapa ya semakin pening rasanya, tubuh gue juga lemes. Mungkin efek belum makan tadi pagi' ucapnya yang masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Lia hendak memilih tempat duduk, tiba-tiba lengannya ada yang mencekal dengan sangat keras
"hei!! lo kan yang tadi ngejawab soal gue?" tanyanya dengan ketus
"apaan sih? Lepasin, sakit tau"
"gak akan gue lepasin sebelum lo jawab pertanyaan gue!"
"iy.. iya.. ya.. gue yang jawab soal lo. Dah lepasin tangan gue sekarang" jawabnya dengan menahan rasa sakit yang semakin terasa
Sang pelaku tidak menggapi ucapan Lia, ia melempar kertas yang ia pegang sejak tadi tepat dimuka Lia. Yang membuat kepalanya semakin berdenyut, kakinya sudah melemas ia menopang tubuhnya bersandar di meja kantin.
"gak usah alay lo, masa gue lemparin kertas aja udah oleng"
"Liaaa..!!!" teriak seseorang disela-sela kerumuan, yah kini banyak pasang mata yang melihat kejadian tapi tidak ada satupun dari mereka yang bisa melerai
"lo kenapa Li?"
"gue gak papa Nit" jawab Lia sambil memaksakan senyum agar terlihat baik-baik saja
"gak papa apanya, muka lu pucat gitu"
"udah deh, lo gak usah ikut campur urusan gue sama dia" ucap sang pelaku yang malas melihat kedramatisan dua cewek dihadapannya
"apa lo bilang?! Gue gak boleh ikut campur urusan lo sama dia?! Maksud lo apa, dia temen gue. Lo gak liat, sekarang dia kesakitan akibat perbuatan lo" bentak Nita dengan nada keras
"lo jangan salahin gue, dia juga salah. Gara-gara dia salah jawab soal milik gue, gue jadi disuruh cari teori tentang zat padat menggunakan alat musschenbroek, dan harus dikumpulkan sebelum ujian"
"yaudah sih tinggal cari referensi terus lo tulis apa susahnya, lagian lo yang minta dia kan untuk ngerjain soal lo" tak terima sahabatnya disalahkan, Nita memajukan dirinya untuk menyalahkan cowok dihadapannya
"ya emang gue yang minta, tapi jawabannya salah. Kalau emang gak tau jawabannya, setidaknya bi...."
"Nita, temen lo mimisan!" teriak seseorang yang melihat Lia mengelap hidungnya
Bugh
Nita seketika membalikkan badan melihat apa yang terjadi dengan sahabatnya, ia terkejut tiba-tiba Lia ambruk kelantai dengan darah yang masih mengalir dari hidung
"Liaaa..!!!" teriak Nita meraih tubuh sang sahabat untuk dipeluknya
"Li, bangun li, lo kenapa sampai pingsan begini sih? Bangun li. Tolong siapapun bantu bawa dia ke uks"
Dari balik kerumunan, seseorang menyerobot masuk berdesakan dengan para mahasiswa lain. Berusaha membopong tubuh Lia, untuk dibawa ke uks
"kalau sampai terjadi hal buruk sama temen gue, lo harus tanggung jawab atas apa yang udah lo perbuat" bentak Nita sebelum meninggalkan kerumunan
***
Setelah kejadian dikantin Haidar dan kedua temannya sedang nongkrong dihalaman belakang kampus, tak tega melihat Haidar yang merasa frustasi kedua temannya berusaha menenangkannya dengan berbagai cara. Walaupun tak bisa membantu mengerjakan teorinya tapi keduanya berusaha menjadi teman yang baik.
"bro, udahlah jangan terlalu dibuat pusing, entar juga pasti ada ide buat nulis teorinya"
"bener bro, mending hari ini lu pura-pura sakit terus pulang lebih cepet. Kali aja pak Kevin kasian sama lo terus beliau kasih keringanan deh"
YOU ARE READING
ERNESZTINA
Teen FictionLia Anasthasya. Gadis berparas cantik nan jelita, juga memiliki kulit putih. Dia membutuhkan seseorang untuk mengejar impiannya agar bisa membahagiakan sang Bunda, namun dia memiliki trauma dimasa lalu dan keterbatasan fisik. Haidar Al Hakim. Orang...