7-Pembagian kelompok

16 8 3
                                    

HAPPY READING GUYS!

***

'apa benar yang dikatakan Nita dan Jesi, kalau dia berada disini. lantas untuk apa dia kembali kesini, padahal kan urusan aku dan dia udah selesai. Auh ah, mungkin yang dilihat Nita dan Jesi kebetulan wajahnya hanya sekedar mirip sama dia.' Sepanjang perjalanan Lia terus berpikir, hingga langkahnya terhenti kembali. Sesaat matanya menangkap sosok yang ada di halaman belakang kampus.

Degh

Hatinya berdebar lebih cepat, menebak-nebak siapa sosok yang ada disana.

'siapa dia? Apa mungkin dia adalah Al? Secara fisik dia mirip banget sama Al, kalau dia beneran Al apa yang harus gue lakuin sekarang?'

Pandangannya lurus tepat dihadapan sosok yang dituju, berusaha untuk tidak mengedipkan mata, dan juga menutup mulut rapat-rapat. Berpikir kemana-mana bingung harus melakukan apa setelah bertemu dengannya.

Lia ragu untuk melangkah ke halaman belakang ataukah tidak, membuat dirinya terdiap ditempat cukup lama. Hingga sosok yang dia lihat membalikkan badan, dan mata mereka saling bertatapan.

Lia menghela nafas dan merasa lega, ternyata yang dia lihat bukan orang yang ada dipikirannya.

"Woi!!, lo ngapain berdiri disitu, liatin gue segala. Lo ngefans sama gue?!," seru Haidar membuat Lia tersadar dari lamunannya

"Ogah, gue udah gila kali ya ngefans sama lo. Ganteng juga kagak, apalagi pinter"

"Hala alesan doang kayak gak merasa bersalah gitu, udah sana lo pergi dari hadapan gue"

"Yaudah emang gue mau pergi. Terus lo sendiri ngapain disini, bukannya selesain tugas tambahan Pak Kevin malah nongkrong gak jelas kayak gini," sindir Lia

"Eh lo bukannya tanggung jawab atas kesalahan yang lo perbuat, malah song...." Haidar yang dibuat bingung dengan kelakuan Lia membuatnya berhenti bicara

"Woi! Ngapain lo mendekat, bukannya tadi lo bilang mau pergi. Oh gue tau, lo kesini pingin deket-deket sama gue kan, tapi sayangnya gue gak mau deket sama orang yang mukanya pucet kayak mayat hidup," lanjut Haidar

"Ternyata lo banyak bicara juga. Tadinya gue mau ke rooftop, tapi waktu mata gue gak sengaja liat lo ada disini jadi ya gue kesini. Ada hal yang ingin gue sampaikan ke lo."

"Gue gak mau denger dan gak peduli sama ucapan lo!." Haidar pergi begitu saja dengan tampang yang masih acak-acakan

Lia mengucapkan permintaan maaf kepada Haidar dengan menunduk, takut akan penolakannya. "Gue minta maaf dan juga akan bertanggung jawab atas kesalahan yang gue perbuat," ucapnya lirih, namun berhasil membuat langkah Haidar terhenti.

"Gak butuh omong kosong, yang gue butuhin cuman perbuatan." Haidar masih tetap dengan posisi membelakangi Lia

"Iya gue akan bantuin lo ngerjain teori itu"

"Temui gue di cafe Batavia jam tujuh malam." Haidar melanjutkan langkahnya kembali menuju kelas

Triinnggg

Ponsel Lia berbunyi menandakan ada pesan masuk, segera ia membukanya dan mengecek siapa yang mengiriminya pesan. Ternyata dari grup chat yang ia buat bersama kedua sahabatnya

~LNJ~

Nit nit

Lia, lo dimana? Lo amankan?

Jeje

Iya Li, lo dimana? Kelas bentar lagi mau mulai.

Kalau lo masih lemes, gapapa tidur aja dulu di uks

ERNESZTINAWhere stories live. Discover now