Dua

51 7 5
                                    

Banyak sekali laba laba dan kaki seribu yang masuk ke mulut ku untuk bersarang dan mulutku hanya terbuka lebar tanpa bisa ku menutupnya.

aku merasakan panas yang tak terkira bukan dari hawa ataupun suhu namun dari dalam tubuhku sendiri mengeluarkan asap dan aura panas yang terasa di mulut.

Tubuhku memerah seperti ingin meledak sedangkan pria itu.............

Ha...ha....ha.....!!”

"Ha...ha....ha.....!!”

Suara tawa pria itu menggema gema di telinga ku, suara tawanya bagaikan ingin melempar ku ke neraka terdalam dan mendapat siksa yang amat pedih, sungguh ini benar benar menyakitkan.

ku lihat di atas kepalaku ada beberapa besi yang kelihatannya panas yang siap menghantamku dan membuat ku meleleh di buatnya.

aku mulai bimbang dan pasrah apakah ini akhir dari hidup ku.

"Bukan.........!! ini bukan akhir dari hidupmu dani, ini baru dimulai!”,

Makhluk ini berbicara seolah sedang membawa kematian.

Nafas ku mulai terengah engah, tubuhku setengah mati rasa dan pikiran ku sudah membayangkan neraka, aku tidak tau harus berbuat apa untuk melepaskan diri ku sendiri.

Besi panas yang ada di atas kepalaku sepertinya sudah siap untuk menghantam kepalaku dan membakarnya hingga ke tubuhku sampai ke jari jemari kaki ku.

mungkin dalam hitungan beberapa detik besi itu sudah menghancurkan tubuhku berkeping-keping.

Satu......!

Dua......!!

TIT....TIT....TIT....!!!

Ku buka mata ku dengan nafas yang terengah engah, ku dapati ruang kamarku yang tadinya banyak sekali darah dan begitu banyak sekali serangga hingga debu itu semua sekejap hilang dan tubuhku mulai berfungsi normal kembali.

Ternyata ini hanya mimpi belaka, tapi seperti nyata begitu nyata sampai aku merasakan penderitaan itu seperti tahanan neraka.

Saat aku Ingin naik motor dengan ayah aku tak sengaja melihat keatas dan ku dapati seseorang yang menatapku tajam seperti dalam mimpi ku itu dan orang itu berada di depan jendela kamar sebelahku.

Entahlah mimpi itu akan benar benar terjadi atau tidak, yang jelas itu sangat mengerikan dan menakutkan.

“Dan , ayo cepetan kamu ini ah! Kaya punya utang 1 miliar kamu nih !” omel ayah.

Aku bingung kenapa mendapat mimpi mengerikan itu atau ini bawaan karena baru pindah rumah? Entahlah.

Aku baru saja pindah rumah bisa dibilang bukan pindah namun kembali ke rumah umiku (nenek) yang kala itu umi sudah meninggal dengan misterius.

Walau tak tragis namun dengan umi meninggal secara tiba-tiba seperti ini membuat semua orang di sekitar rumah berasumsi bahwa rumah itu ada roh jahat dan umi meninggal karena dibunuh oleh roh jahat tersebut.

Aku tidak mempercayai itu karena umi adalah muslimah yang tabah dia sangat rajin mengaji dan sholat dengan tepat waktu.

Dahulu kami tinggal bersama dikarenakan mama memutuskan pindah dari rumah ini.

Sejak saat itu umi tinggal dengan om ku rozali namanya, kedengaran aneh sih namun ini nyata, aku diceritakan oleh mama bahwa dahulu om rozali adalah pria yang tampan dan seorang pekerja keras namun entah kenapa dia jadi agak aneh setelah tragedi kebakaran yang melanda dan semua yang ada di lantai 3 habis terbakar.

Ayah engkong (kakek) membangun rumah ini sangat pintar dan cerdik, rumah ini dibangun kokoh dengan beton yang berlapis sehingga kebakaran itu tidak melahap semua isi rumah melainkan hanya sekitaran  lantai 3 saja.

Pada saat kebakaran ayah engkong sudah tidak ada beberapa tahun sebelumnya beliau  meninggal karena sakit diabetes, aku diceritakan oleh mama.

Banyak hal yang berubah setelah kebakaran itu, mungkin karena mama trauma karena pada saat kebakaran aku hanya berdua dengan om ku, umi kepasar untuk berdagang dan mama juga ayah harus bekerja.

Sejak saat kebakaran mama pindah dan ada hal lain yang berubah yakni om rozali dan juga umi, umi sudah jarang sekali mengaji di masjid mungkin selain beliau kesepian karena anak-anaknya yang jauh dan jarang menengok dia juga sering merasa bahwa ayah engkong masih ada disisinya.

Om rozali berubah menjadi aneh, lebih pendiam dan memakai pakaian yang tak wajar seperti orang yang tidak punya kesadaran.

Baju yang dikenakan bisa dibilang mengeluarkan bau tak sedap, kadang dia memakai baju robek atau celana yang bau pesing seakan dia habis membuang air kecil dicelana.

Karena rumah itu tidak ada yang menempati dan para saudara tak bisa membiarkan rumah itu ditinggali oleh om rozali yang keadaannya seperti ini akhirnya mama dipercayakan untuk menempati rumah itu lagi.

Baru beberapa hari kami tinggal disana aku sering mendapat mimpi yang menyeramkan dan bahkan aneh. Aku bermimpi seolah kamar disebelahku yakni kamar om rozali terdengar teriakan dan siksaan. Dan hal aneh juga sering aku temui.

Mungkin jika kalian tinggal disini kalian akan merasakan hal yang sama dengan apa yang ku rasakan saat ini.

Sejak kebakaran itu rumahku menjadi sasaran gosip warga kampung, ada yang bilang bahwa rumahku sarang genderuwo, dan ada yang bilang sering melihat kuntilanak dan pocong di atas pohon belimbing di halaman rumahku.

Namun aku acuh dengan semua berita itu karena sampai sekarang aku belum pernah melihat hantu atau roh, mungkin jika mimpi iya namun secara nyata belum.

Kejanggalan juga menyelimuti pohon belimbing rumahku karena setelah kebakaran itu pohon tersebut menjadi mati dan tak berdaun ataupun berbuah lagi, namun pohon itu tetap berdiri kokoh dengan batang-batang yang kering.

Rumor mengatakan ada mayat seseorang yang di tanam di pohon itu namun entah siapa.

Banyak sekali rumor menakutkan warga kampung tapi para saudaraku acuh akan hal itu mereka lebih percaya adanya Allah SWT ketimbang berita konyol itu.


Wah udah ke chapter 2 aja nih !

Semoga kalian ngga bosan dan semakin penasaran dengan kisah mistis yang di ceritakan !

Pantengin terus kisah horor ini dan jangan sampai ketinggalan 1 chapter pun karena disetiap ceritanya banyak sekali kejanggalan yang terjadi!

Happy reading !!

Cek kamar sebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang