1- The First Meeting

387 14 1
                                    

"Seseorang melakukan sesuatu pasti ada alasannya.Bahkan untuk tidak berbicara padamu, aku memiliki alasannya."

Author POV

Seorang gadis belia tengah membaca novel fiksi sembari mendengar alunan musik nan merdu melalui headset. Ia sengaja datang lebih pagi ke sekolah hanya untuk bersantai. Lagi pula ia sering melakukan hal ini. Ia duduk sendiri. Tidak, bukan karena ini masih pagi ia tak ada teman sebangku. Tapi ia memang duduk sendirian. Sungguh miris bukan?

   Kim Yoo Jung. Ia seorang gadis biasa. Tidak tenar, tidak bodoh, tidak juga cerdas, tidak banyak bicara, tidak juga pendiam. Benar-benar gadis biasa. Namun ia seperti putri es. Terlihat kaku. Tak ada lelaki yang mau mendekatinya. Namun beda dengan Park Chanyeol. Siswa yang terkenal seantero sekolah yang tak lain adalah teman sekelas Yoo Jung.

  Chanyeol memasuki kelas. Dengan santainya ia menaruh tas di sebelah bangku Yoo Jung. 'Bukankah ia duduk bersama Dong Joon. Kenapa sekarang ia duduk bersamaku?' batin Yoo Jung. Seolah paham perasaan Yoo Jung. Chanyeol pun angkat bicara. "Hari ini aku disini ya? Boleh kan?" Tanya Chanyeol. "Ya." Jawab Yoo Jung.

-

Yoo Jung POV

   Kini aku tengah mengerjakan tugas bahasa Inggris. Untungnya guru tua itu tidak masuk ke kelas karena ia sedang sakit. Namun kali ini aku merasa aneh. Seseorang seperti memperhatikanku. Aku melihat ke arah kananku. Ya, Chanyeol. Dia sedang melihatku

"Ada apa?"

"Aaa- Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedang berpikir." Ujar Chanyeol gelagapan.

"Bodoh." Desis ku hampir tak terdengar.

"Emm... Yoo Jung-ah, kau bisa bantu aku?"

"Apa?"

"Aku tak bisa membuat cerita berbahasa Inggris."

"Kalau begitu kau buat ceritanya. Lalu aku akan menerjemahkannya."

"Ah baiklah."

Tak lama Chanyeol memberikan kertasnya padaku, tanpa berbicara sedikit pun aku langsung mengerjakannya. Beberapa saat kemudian aku menyerahkan tugas yang seharusnya Chanyeol kerjakan.

"Ini." Ucapku sembari memberikan kertasnya.

Chanyeol melihatnya sekilas. Lalu langsung mengelus kepalaku. "Thanks. Aku memang payah di pelajaran bahasa Inggris." Ujar Chanyeol. Aku mematung. Baru kali ini seseorang berani menyentuhku. Maksudku, orang lain selain keluargaku. Buru-buru aku menjawab ucapannya. "Ya, sama-sama."

"Hei, kau mau ke kantin? Sekarang sudah waktunya istirahat." Ujarnya.

"Ah entahlah. Kau mau?" Tanyaku.

"Mau. Ayo temani aku!" Ucapnya sambil menarik tangankku.

Setibanya di kantin, aku langsung mengantri mengambil makan. Masa bodoh dengan Park Chanyeol. Ia pasti sedang berbicara dengan temannya. Sembari membawa nampan dengan makanan dan minuman diatasnya, aku mencari tempat duduk yang kosong. Dan untungnya ada. Walaupun berada di pojok. Baru saja aku memakan sesuap, tiba-tiba ada orang yang duduk di hadapanku. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol.

"Hah.. Aku mencarimu. Ternyata kau disini."

"Eh Jung-ah, ambilkan aku makanan."

"Kau tak lihat aku sedang makan?"

"Ambilkan. Jebal  Yoo Jung-ah."

"Kau ini manja sekali sih! Ambil saja sendiri. Kau kan masih punya kaki yang lengkap untuk berjalan! Kalau mau makan saja makananku." Aku langsung meninggalkannya sendirian. Persetan dengannya! 

Between Us [우리 사이]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang