'𝘔𝘦𝘭𝘢𝘯𝘤𝘰𝘭𝘪𝘤𝘰 [ 𝘫𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘹 𝘳𝘰𝘴𝘦 ]

O1, pertemuan

[🌪] Bandung, tempat bertemunya- dua insan

malam itu entah kenapa bandung menunjukkan sisi dinginnya, tak ada kehangatan disana.

zhafran selesai dengan rutinitasnya, ia lepaskan penat malam itu dengan merenggangkan ototnya.

aileen yang melihat itu pun, menepuk pundak zhafran kaku. sembari tersenyum ia perlahan lenyap dari pandangannya.

zhafran memacu sedan hitam kesayangannya, tak lupa ia menggunakan sabuk sebagai pengaman.

ia hanya diam sembari mendengarkan musik yang terus melolong dari radio mobilnya.

ckiiittt

agaknya seperti itulah suara mobil zhafran saat sesuatu menghalangi laju mobilnya.

tampak cewek cantik dengan lebam yang menghiasi pipi chubbynya, dengan gerakan ragu ia meminta tolong pada zhafran.

raut terkejut tak luput dari wajah tampannya, ia baru saja membawa pulang seorang gadis yang bahkan ia tidak ketahui bibit,bobot,dan bebetnya.

zhafran tinggal sendiri diapartmennya semenjak ia memutuskan untuk merintis karirnya.

soal gadis itu, dia masih menangis sesenggukan. rasa kasihan itu perlahan muncul, zhafran yang tak tega segera mengambil segelas air dan memberikan itu padanya.

"sudah berhentilah, menangis takkan menyelesaikan masalah." hiburnya

"t-tapi menangis bisa meringankan beban."

"ya terserah kamu saja lah, saya zhafran sejak bertemu kita belum berkenalan."

"benar juga, saya aleysha om."

"konotasi om itu jelek jadi jangan panggil saya dengan sebutan itu, ngomong - ngomong kenapa kamu bisa seperti tadi?"

"aku dipukulin mantanku, karena waktu dia ngajak balikan aku gamau. aku mutusin buat kabur dan ternyata ketemu mas."

helaan nafas panjang dihembuskan oleh japran.

"lelaki macam apa yang tega menyakiti wanitanya, saya ragu dia beneran cinta sama kamu."

"entah aku juga bingung mas , mana besok aku harus sekolah lagi."

"yasudah besok saya antar ke rumah kamu pagi-pagi, sekarang tidurlah saya mengantuk."

japran pergi ke balkon hanya sekadar melihat pemandangan kota bandung, rasanya tenang.

tak lupa ia menyesap kopi americano yang sempat ia beli tadi, sudah menjadi candunya untuk meminum kopi setiap hari.

japran jadi mengingat saat aileen mengungkapkan rasa suka padanya, tentu saja ia terkejut. tak menyangka.

bagaimana bisa ia membalas perasaan aileen, saat hatinya saja tak mau kembali terbuka. dia merindukan mantannya.

selain itu aileen sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, mereka kenal dari sma. aileen adalah adik kelasnya dahulu yang sekarang merangkap menjadi vokalis bandnya.

ya benar, japran adalah sosok musisi terkenal dibandung. seluruh anak muda memujanya, apalagi kaum betina.

pagi ini japran dibangunkan oleh aleysha dengan bibir yang ditekuk dalam. aleysha kesal daritadi pria ini tak kunjung bangun.

diguncangkan tubuhnya sambil berteriak tidak jelas, dia yang janji ingin mengantar dia juga yang tidak menepati.

"mas bangun, nanti aku telat loh jarak dari rumah mas lumayan jauh."

kira-kira begitulah omelannya.

japran dengan berat hati membuka mata indahnya, tapi mengapa ia melihat sosok mantannya.

japran yang dilanda rindu berat, segera mendekapnya erat. aleysha tenggelam dalam dekapan hangat itu. tubuhnya mengejang menunjukkan reaksi terkejut.

aleysha menggerakkan tubuhnya, seolah mengode bahwa ia kehabisan pasokan oksigen. japran yang sadar akan kekeliruan itupun segera melepas dan beranjak ke kamar mandi.

setelah selesai dengan beberapa persiapan, akhirnya mereka berdua duduk bersandingan seperti tadi malam.

butuh sekitar 40 menit dan mereka sudah berada di depan rumah usang sederhana itu.

tidak ada tanda kehidupan disana, japran mengernyitkan dahinya. aleysha yang mengerti pikiran japran segera berucap.

"ayah sama bunda udah meninggal, gausa mengong gitu mukanya."

"oh maaf saya gatau, yauda cepet ganti baju nanti saya antar ke sekolah."

aleysha mengangguk sebagai jawaban, tak lama dia kembali dengan seragam sma khas anak bandung. rambutnya digerai cantik.

japran meneguk ludah, cantik juga batinnya.

ternyata sekolah aleysha adalah sekolahnya dahulu. kenapa kebetulan sebanyak ini.

tak lupa aleysha mengucap terimakasih saat dia hendak masuk. ditahannya tangan aleysha.

"maaf soal tadi, saya kira kamu adalah dia dan ternyata bukan. jangan nakal disekolah, saya kerja dulu."

yang hanya dijawab anggukan olehnya, padahal hatinya sedikit perih mendengar suatu fakta baru.

[pejoyenak]