-Dream's-
Jepri dan ara sudah sampai di halaman rumah. Tapi hujan Masi tetap deras. Jepri enggan membangunkan Ara. Jadi Jepri hanya bisa berharap hujan berhenti sejenak.
Papah yang sempat mendengar suara mobil masuk pagar langsung ke pintu dapur yang langsung mengarah ke halaman depan. Kemudian mengambil dua payung besar dan menghampiri kaca jendela mobil Ara. Jepri tentu membukanya. "Kamu kenapa ga langsung masuk?"
"Ara tidur pah"
"Rendi mana?"
"Gatau dimana pah"
"Ga ketemu?" Jepri hanya menggeleng saat itu, lagi pula ia juga takut membuat Ara bangun dengan suara nya. "Yaudah bangunin adik mu itu"
"Baru banget tidur, kasian pah"
"Yaudah gendong! Papah pegangin payung nya" akhirnya papah muter ke samping pintu Jepri. Memayungin Jepri saat keluar dan langsung kembali ke ara. Jepri langsung menggendong Ara dan membawa nya masuk perjalan. "Hati hati licin"
Saat sampai di pintu, papah tidak langsung masuk, papah mengambil tas dan perlengkapan yang Ara bawa ke dalam. Jepri langsung ke kamar Ara dan merebahkan diri Ara di kasur. Papah tadi sudah membangunkan bunda. Meminta tolong untuk menggantikan baju Ara. Karna baju Ara yang sudah Basah di terpa hujan.
✧]∆[✧
Ini sudah sebulan Ara dan ala berada di sekolah. Membuat dirinya sudah tidak asing lagi di mata anak anak sekolah nya. Dan katanya sudah muncul satu gosip anak baru lagi di yang akan masuk ke kelas Ara.
Katanya si pindahan dari Bandung. Tapi belum tau kapan akan pindah. Hari ini, duduk akan di rolling. Ada dua anak di kelas kita yang tidak masuk. Yang satu cowo, yang satu cewe.
Setelah rolling selesai, ternyata Ara duduk dengan salah seorang siswa yang tengah tidak masuk hari ini. Dengan Sinta yang duduk di depan Ara bersama Juan. "Kita akan kedatangan murid baru, dari Bandung hari ini, ayo nak silahkan masuk"
Cowo! Iya, anak baru itu cowo. "Halo semuanya! Selamat pagi, nama saya teh Haikal Aditya Steven, kalian bisa panggil Haikal"
"Silahkan Haikal, duduk di samping Ara itu yang sendirian" Ara terkejut sangat terkejut, bahkan seluruh pasang mata langsung tertuju kepada ara. "Misi ya neng" kata Haikal. "iya silahkan kal".
Seminggu sekolah bersama Haikal, Ara baru bisa menjelaskan bagaimana Haikal itu. Dia anak yang baik, usil banget, jail nya gabisa ketolong deh, perhatian, baik hati, bahkan di saat dia jarang belajar saja nilainya bagus.
Semua orang sangat kesal dengan ulah dia, tapi kadang juga terhibur. Banyak adik kelas atau bahkan Kaka kelas yang menyukai Haikal, sama seperti saat aku masuk. Tapi kalian tau respon Haikal seperti apa?
Dia malah cuek ke orang yang mengejar dirinya. Seperti bukan Haikal.
Haikal benar benar duduk di samping ku, mulai dari saat itu, hingga saat ini. Anak yang ga masuk itu, sudah pindah saat ini duduk di belakang pojok kanan. Entah, tapi kayanya cowo itu ga masalah. "Heh! Diem aja lo setan!" Lamunan Ara buyar entah kemana.
Ini jam istirahat, tapi baik Haikal ataupun Ara tidak pergi keluar kelas. "ko sepi? Udah pada pulang? Kalo gitu gue balik deh" kata Ara. Tapi Haikal malah tertawa terbahak bahak.

KAMU SEDANG MEMBACA
ara and her world
Romancemengisahkan tentang perjuangan cinta dari saudara kembar yang memiliki pasangan egois. kedua nya benar benar egois satu sama lain. namun, apakah kedua saudara kembar ini akan tetap bertahan? dengan keegoisan pasangan nya ? apa salah satu di antara n...