-Dream's-
"kenalin, gue Haydar" katanya sambil mengulurkan tangan nya.
Ara menangkup jabatan dari Haydar, "gue ara" keduanya berjabat tangan, hingga akhirnya ara melepas. "Btw, ada apa ya?"
"Engga, tadi nya mau nyari Juan buat minta cariin 6 orang di kelas nya buat jadi calon osis, btw lu anak ips 2 kan?" Ara hanya mengangguk kala itu, "iya ka, gue anak IPS 2, yaudah, nanti gue sampein aja ke juan nya soal info lo ini"
"yaudah kalo gitu, thanks ya ra"
"sama sama, yaudah kalo gitu, gue duluan ya ka" Ara berjalan kembali, dengan senyum yang mengembang sepanjang perjalanan. Tidak ada yang special, tapi dia tidak bisa tidak tersenyum hari ini.
Hingga saat ara berada di 2 kelas sebelum kelas nya, ia tidak sengaja menabrak seseorang, ara tidak sengaja, tabrakan itu terjadi karna saat ara sedang berjalan tiba tiba dari pintu kelas itu ada 2 orang cowo yang baru aja keluar dengan berjalan mundur seperti sedang menghindari sesuatu, sehingga ara pun susah untuk menghindar.
BRUKK!
"a-aw" ringis ara. Tapi tak lama ara kembali berdiri, "maaf banget yaa gue ga sengaja" tapi salah satu cowok itu malah mengulurkan tangan nya, "bantuin gue dulu"
"i-iya" akhirnya ara membantu nya, "maaf banget sekali lagi"
"Iya gue maafin" Ara seperti kenal cowo itu, tapi dimana? "Yaudah kalo gitu gue ke kelas duluan ya"
"Eits, gabisa segampang itu" ujar Brian sambil menarik lengan ara kembali. Ara menghela nafas nya, lalu menoleh kembali. "ada apa lagi?"
"Lo anak baru itu kan? Pindahan dari Amerika itu?" Tanya Brian, Masi dengan memegang lengan ara. "Iya, kenapa?"
"Nama gue Brian" wajah ara tampak bingung, tapi ia segera sadar mungkin dia hanya ingin berkenalan? "oh"
"Yaudah, kalo gitu bales sekarang" jujur, Ara males banget kalo udah kaya gini, rasanya bener bener pengen ngilang aja dari bumi. "bales apa?"
"chat gue, semalem gue ngechat lo"
"gue udah bales, brian"
"bukti" arghhh ! asli, Brian ini mahluk apa deh? menjengkelkan banget. mau gimana pun, ia harus bisa tetep sabar. Saat baru saja ara ingin mengeluarkan handphone nya, ala datang dan menarik nya. "lo kalo di gangguin ya tinggalin aja, gausah di ladenin"
Ara sempet merasa kaget, tapi sekarang ia bingung, tumben ala ingin membantu nya.
✧]∆[✧
Seharian tanpa Sinta membuat nya sedikit kesepian. Di tambah ia sedang tidak mood untuk keluar kelas. Istirahat kali ini, ia habiskan di kelas yang sepi.
Ara bawa bekal, tapi baru dua suap dirinya sudah malas untuk makan. Saat sedang menikmati kesunyian kelas, tiba tiba ada satu cowo yang masuk ke kelas. Ara ga kenal dia, Ara yakin dia bukan anak kelasan nya. Tapi aneh nya cowo itu malah menghampiri Ara. Lalu meletakan nasi box yang kantin jual, dan satu susu kotak. "ini buat Lo, dimakan ya"
"gue? yakin? Bukan ala?" Cowo itu menggeleng, "buat Ara, narana Savana claudy. Lo bener narana kan?"
Ara perlahan mengangguk, "iya bener, dari lo?" Dia menggeleng, "bukan, dari anak kelas 12"
"oh oke, tolong bilangin thank you ya ke orang nya" sahut Ara kemudian tersenyum ke arah dia. "Iya, btw itu ada surat nya, di baca aja" Ara mengangguk sekali lagi.
Ini pertama kali nya buat Ara, menerima makanan dari orang yang ia ga kenal sama sekali pengirim nya. Bahkan punya firasat siapa aja tidak.
Ara membuka surat nya, lantas mulai membaca nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ara and her world
Romancemengisahkan tentang perjuangan cinta dari saudara kembar yang memiliki pasangan egois. kedua nya benar benar egois satu sama lain. namun, apakah kedua saudara kembar ini akan tetap bertahan? dengan keegoisan pasangan nya ? apa salah satu di antara n...