04. mulai

36 6 0
                                    

-Dream's-

"Lah gila Lo ya?! Gimana deh, masa gue harus berhenti deketin Ara cuma karna Haikal si anak tengik itu? Gila aja kali Lo!"

"Yah an, Lo emang menang fisik sama harta, tapi Lo kalah an. asal Lo tau aja, Haikal udah akrab sama keluarga nya Ara, begitu pun sebalik nya"

Brian, kini sedang duduk memikirkan perkataan teman nya barusan, apa iya? Brian harus menjauhkan Ara? Hanya Karna Haikal?

Big no! Seperti nya itu adalah pilihan yang salah untuk di lakukan! "Aaah, jdi temen bukan nya support temen nya malah kaya gini"

Kalimat itu menjadi kalimat yang terakhir yang Brian ucapkan sebelum akhirnya melesat entah kemana.

Di satu sisi, ada Ara yang sedang berkumpul dengan teman teman nya. Dengan keempat sahabat nya.

mara, seva, ananta dan Dita.

mara, seva serta ananta satu jurusan dengan Ara. IPS. Sedangkan Dita, dia anak IPA. Mereka dekat, tentu Karna Ara yang memulai mendekati mereka. Bila di tanya, bagaimana kabar Santi, oh tentu saja baik, Santi kini lebih sering menghabiskan waktu bersama ala.

Di rumah Ara, lebih tepat nya di kamar Ara. Mereka kini tengah bersenang senang, bermalas malasan. mara sedang merebahkan diri nya di atas kasur hangat ara. Sedangkan ananta dan seva sedang di dalam ruang baju. Mereka sedang mencoba coba make up Ara.

Kamar Ara memiliki pintu akses menuju ruangan pakaian. Di sana sangat luas, berisi baju baju dari dress, gamis, hingga kaos biasa. Ada ruang untuk memakai make up serta skin care yang bila di bandingkan dengan ala akan sangat berbeda jauh. Ala tidak munafik, ia memiliki skincare dan make up, tapi tidak sebanyak Ara.

Terdengar suara tawaan dari ananta dan seva. Ara sedang duduk di sofa gantung, dan Dita yang duduk di karpet bulu depan kasur sambil menonton tv.

"Eh ra, gue gabut banget ini. Kita ga ada niatan kemana gitu hari ini?" Itu mara, mungkin dia sudah pegal lama lama merebahkan diri nya sambil menscroll tiktok nya. Ara yang tadi nya sedang ikut menonton bersama Dita pun menoleh. "Pim yok"

"Ga megang duit anjir, ada cuma 200ribu" timpal mara, "Tenang, ada ka Jepri"

"Anjayyyy" timpal mara, ara bergegas menghampiri ananta dengan Seva yang kebetulan sedang membuat Vidio tiktok Karna make up nya telah usai. "Pim yok"

"Bayarin gas" ucap ananta, Ara hanya mengangguk yang di balas jeritan oleh ananta. "Gue bercanda bestie tapi kalo mau seriusan juga gapapaaaa"

Kelima nya pun heboh. Sama sama bergegas mencari pakaian yang bagus, banyak baju Ara yang benar benar masih baru bahkan masih ada label nya. Hanya di gantung di lemari ruang pakaian.

Biasanya baju baju itu berasal dari hadiah yang Ara sendiri belum sempat menggunakan nya. Kebetulan Ada beberapa baju Ara yang oversize sehingga ananta bisa menggunakan nya.

Ara membiarkan ke empat teman nya mencari cari apa yang ingin mereka gunakan, Ara turun ke bawah mencari Kaka nya Jepri, dengan masih menggunakan baju tidur piama nya.

"Ka Jeff"

Jepri menoleh dengan wajah heran nya, "tumben anjir Lo manggil gue Jeffry? Biasa nya jeproy, Jepri"

ara and her worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang