#33

37 7 0
                                    

•••
HALO GIMANA KABAR NYAAA???
SEHAT SELALU YA!!
hope you guys enjoy!!
jangan lupa vomment :)
•••


5.10 am

Alika terbangun, ia masih berada di kasur Iren. Tak sadar ia tertidur dengan menangis yang mengakibatkan mata nya menambah sembab, ditambah ia menunggu Abiyan untuk menghubunginya namun tidak. Ia melihat handphone Iren yang masih berada di genggamannya, dengan layar yang berisi galeri itu. Ia cepat mengeluarkan nya dan segera duduk.

Ia menutup wajahnya, masih tak percaya dengan semua ini. Pikirannya sangat campur aduk, tak tau harus memulai semuanya dari mana. Segera ia menuju kamar mandi untuk bersiap-siap dan solat subuh.

Setelah solat subuh, ia bersiap memakai seragamnya. Menyiapkan buku untuk dimasukkan kedalam tas. Tiba-tiba ia meneteskan air mata lagi, ah ini sungguh tidak adil membiarkan kesedihan menguasai pikiran, dan melawannya dengan hanya sebuah senyum pun tidak kuat. Mata dan hati tidak bisa berbohong.

"Hiks, gue gaboleh nangis!"
ucapnya mengahapus air mata nya dan mencoba senyum.

*kenapa hati gue sama sekali gabisa nerima semua ini?

Alika keluar dan menuju bawah, entahlah Alika merasa ada sesuatu di hatinya yang harus segera di beri tau kepada semua orang.

Ia yang selalu ceria, sekarang menjadi Alika yang tak pernah kenal arti bahagia.

"Halo Al! tumben kamu udah siap jam segini, pinter!" ucap Bunda mencubit hidungnya, Alika tidak menanggapinya.

"Bused cemberut mulu, pasti lagi berubah jadi singa ni bocah"
celoteh Daffa sambil mengoleskan selai ke rotinya itu.

Alika hanya memberi nya garis senyum. Sangat tidak sopan, namun itu yang Alika rasakan sekarang sama sekali tidak ingin menanggapi siapapun.

"Anak ayah kenapa? ko diem aja biasanya jadi youtuber tiba-tiba kalo pagi gini" tanya Ayahnya.

Mata Alika mulai memanas, menahan bulir itu untuk keluar dan membasahi pipinya.

"Lagi males yah, gausah nanya lagi"
ucap Alika dingin.

Semuanya menoleh pada Alika. Heran tak biasanya Alika menjadi orang lain.

"Al? lo kenapa si? ko gak sopan banget! itu ayah yang nanya Al!"
tukas Daffa.

"Gausah nyambung, bukan urusan lo"
kini Alika menatap mata Daffa sinis.

"Al! lo kenapa si? pagi pagi bikin orang kesel aja? aneh!"

PLAK.

Alika menggebrak meja makan.

"Udah cukup ya, udah cukup kalian boongin aku"
ucap Alika tak tahan, ia meneteskan air mata.

Semuanya heran mencoba menenangkan Alika.

"Al, kamu kenapa nak?,--"
ucap Bunda.

"Bun kenapa bunda gapernah ngasih tau Alika si? hiks" ucap Alika memegang tangan bundanya itu.

"Ngasih tau apa Al?" tanya Bunda khawatir.

"Ngasih tau kalo Zidan itu pacarnya Ka Iren!" bentak Alika yang mengejutkan semuanya.

"Kalian tuh gapernah mikir apa? gapernah mikirin Alika huh? aku cuma pengen ngerasain gimana rasanya jatuh cinta, tapi malah kaya gini? dan kalian biarin gitu aja? ga ngasih tau apapun. Apalagi elo bang! gue bener bener kecewa sama lo bang"
ucap Alika, segera bangkit dari kursinya dan pergi.

DIFFERENT (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang