Meski melihatmu berkabut
Aku masih bisa meraba parasmu
Dengan nada pengingatku
Mungkin kau hanya berkelebat
Tapi masih dapat kutangkap jejakmu
Pada patahan ranting, pada daun yang kering
Selagi jingga pada langit senja belum memudar
Tetap akan aku ikuti arah mata angin itu
Yang berhembus membawaku
Terbang menembus purnama yang berpendar
Oh, jangan sampai aku lupa
Bahwa benar aku pernah mencinta
Sekalipun kini telah ada luka
Lara yang membara
Esok jika aku buka jendela
Dan kau ada di baliknya
Takkan kau lihat kekosongan pada kedua bola mataku
Karena kepulanganmu hanya akan disambut oleh senyumku