04

912 122 46
                                    

Aku kecewa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

###

Jimin menatap intens pada sahabatnya yang duduk menyandar di sudut ruangan. Memperhatikan lelaki yang sedang menutup wajahnya dengan sebuah majalah. Dan ia yakin, lelaki itu tidak sedang tertidur. Tetapi sedang memikirkan sesuatu.

Jimin mendekat dan duduk disamping Taehyung. Ikut bersandar dan mencoba membuka obrolan.

"Ada masalah? " Taehyung tak berkutik. Karna memang ruangan itu sedang sangat ramai dengan music jedag jedug dari seorang DJ. Ya mereka sedang di tempat para pemuda mengumpulkan dosa dengan mudahnya.

"Tae" Jimin menyenggol lengan Taehyung yang langsung duduk dengan tegak.

"Kenapa sih ?" Taehyung bertanya malas. Ganggu aja. Dumelnya dalam hati.

"Lo lagi banyak masalah? " Jimin bertanya sesuatu yang sebenarnya ia sendiri sudah mengetahuinya. Ia hanya ingin memastikan.

Taehyung kembali menyandarkan punggungnya. "Masalah temen baik gue. Tiap saat ada aja dideket gue"

"Nggak pernah bersyukur lo" seloroh Jimin yang begitu ingin memukul sahabatnya yang bersikap seolah olah ialah manusia yang paling menyedihkan.

"Gue pusing" keluh lelaki yang memiliki senyum kotak yang sangat menggemaskan. Namun sayang, lelaki itu sangat jarang menampakkannya. Iya, ia memang pelit.

Jimin berbisik pada telinga Taehyung "Gue cariin cewek, mau? "

"Nggak minat" tolak sang sahabat cepat.

"Yakin?. Pilihan gue nggak pernah kaleng kaleng lho" pantang menyerah tetap semangat. Jargon yang sangat menggambarkan sosok Jimin saat ini.

Entah kenapa, Jimin sangat keukeuh mendorong sahabatnya itu untuk segera mencari pasangan. Nggak perlu cepat cepat menikah, setidaknya Taehyung memiliki tempat berkeluh kesah tanpa harus merasa sungkan. Namun Jimin sepertinya tidak memiliki kaca dirumah, ia juga masih betah sendiri sejak tiga tahun silam. Sepertinya mereka tipe lelaki setia. Walaupun sering nyepik sana sini, namun tetap ada satu yang paling special dihati.

"Gue bisa nyari sendiri, bahkan jauh lebih segalanya dari punya lo" rasa sombong dan percaya diri yang sudah mengakar terkadang membuat Taehyung dibenci oleh beberapa pihak. Namun sekali lagi, Taehyung adalah orang yang sangat BODO AMAT terhadap penilaian orang lain.

"Masa'? " Taehyung mendelik sebal mendengar suara manja dari Jimin yang semakin mepet padanya.

"Random banget sih lo. Kenapa sih? " Taehyung jadi merasa takut. Sepertinya sedang ada yang tidak beres pada diri Jimin.

"Gue kasian sama lo. Kayaknya lagi butuh sandaran" selak Jimin.

"Ada bantal, ada tiang, ada tembok juga. Ngapain susah susah? " sahut Taehyung asal.

Jimin mendelik tak percaya. Sedalam inikah sahabatnya itu terluka?.

"Maksud gue cewek. Yang sewaktu waktu bisa lo peluk dan ajak ngobrol" terang Jimin masih dengan sabar.

STILLWhere stories live. Discover now