Aku pernah berkata, kalau kamu ingin mencari bahagia yang baru, silahkan. Aku tidak akan melarang. Tapi tinggalkanlah terlebih dahulu bahagia yang selama ini dengan setia menemani. Karna sungguh, itu sangat tidak adil untuknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.###
Netra Joy mengeliling mencoba menemukan sosok yang sejak sepuluh menit lalu sedang ia tunggu. Melihat arloji di pergelangan tangannya, lalu tak sengaja matanya menatap cincin kawin yang belum genap sebulan melingkar di jari manisnya. Ia tersenyum kecut, ketika mengingat si pemberi cincin itu telah dua hari menghilang begitu saja. Tidak ada pesan atau panggilan yang masuk pada ponselnya seperti sebelumnya. Padahal kegiatan itu adalah suatu hal yang rutin dilakukan lelaki tersebut.
"Udah nunggu lama? "
Joy yang memang sedang terfokus pada ponselnya berjingkat kecil, ketika terdengar sapaan lembut di samping telinganya serta tepukan halus di pundaknya.
"Kaget tau nggak?!! " gertak wanita itu sambil meninju sedikit keras perut kotak kotak milik lelaki tegap di sampingnya.
"Maaf. Udah lama? "
Lelaki dengan rambut sedikit gondrong itu mengulangi pertanyaannya. Kemudian menarik kursi didepan Joy sembari terkekeh kecil.
"Lumayan" jawab Joy dengan senyum tipis.
"Kok belum pesen? " tanya Jungkook yang melihat meja mereka masih kosong.
"Nggak tau selera kamu" sahut Joy polos.
"Ya udah, abis ini kita sering jalan aja biar kamu bisa hafal semua kebiasaan aku" gurau lelaki itu sambil berdiri untuk segera memesan makanan.
"Ngaco!! " kesal Joy yang sepertinya hanya didengar secara samar oleh Jungkook.
"Tumben diajak sekali langsung mau?? " tanya Jungkook setelah kembali ke mejanya.
Karna biasanya, butuh waktu lama untuk membujuk wanita itu supaya mau menuruti maunya.
"Lagi sumpek aja" keluh wanita 28 tahun tersebut.
"Taehyung? " gumam lelaki itu enggan.
"Siapa lagi? " Joy dengan tak acuh memjawab. Emosinya ternyata masih belum stabil.
Jungkook menghela nafas sesak. Meski ia tak pantas, namun cemburu itu selalu hadir ketika telinganya mendengar nama suami Joy tersebut.
"Tapi besok udah pulang kan dia? " mengingat, tiga hari lalu Joy dengan ceria mengatakan padanya jika sang suami akan segera kembali.
"Mestinya. Tapi nggak tau, dia nggak ngasih kabar dua hari ini" Joy menatap dalam pada Jungkook yang malah menjadi salah tingkah.
"Jangan mikir yang aneh aneh" lelaki itu memutuskan kontak mata keduanya.
"Nggak bisa" Joy menggeleng pelan kemudian menunduk.
Jungkook menyerngitkan dahinya. Joy menggigit bibir bawahnya lalu menutup wajahnya.
"Apalagi Shinta ada disana" ucapnya parau.