Part 1*

301 132 92
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu siswa/i SMA Jaya. Bagaimana tidak? karena hari ini, hari pertama masuk sekolah setelah 1 bulan lamanya mereka libur akhir semester. Dan libur ini juga bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri, jadi banyak siswa/i yang saling kangen-kangenan. Karena sebagian besar, mereka pergi berlibur dan mudik ke kampung halaman. Jadi tak heran jika banyak siswa/i yang tengah peluk-pelukan, ketawa-ketiwi, bercerita tentang liburannya dan semacamnya.

Terlihat gadis cantik berkacamata dengan rambut diikat satu kebelakang dan menggunakan baju yang sedikit kebesaran, baru saja turun dari angkot. Kini dia melangkah memasuki area SMA Jaya.

Gadis itu adalah Syifa Destania Putri. Seorang cucu dari pemilik Jaya Fashion Company. Perusahaan yang tergolong sukses di Asia. Pasti kalian bingung kan? Kenapa bisa seorang cucu yang bisa dibilang cucu konglomerat berpenampilan nerd dan berangkat sekolah naiknya angkot, bukanya naik mobil mewah.

Itulah Syifa, gadis yang sekarang memilih hidupnya penuh dengan kesederhanaan. Entah kenapa? mungkin karena kejadian beberapa tahun silam yang berhasil merenggut dunia kasih sayangnya dan yang mengharuskan dia seperti itu, walaupun itu bukan kemauannya sendiri.

Kini dia sudah memasuki area SMA Jaya, terlihat dia tengah menaburkan senyumannya. Namun tiba- tiba seseorang membuatnya menyudahi taburan senyum itu, karena orang itu memeluknya erat dari arah belakang. Membuat dia susah bernapas, dia kesal dan itu sudah pasti.

"Aduh.. siapa si ini?" aduhnya dengan kesal dan terus berusaha melepaskan pelukan orang itu.

"Astojim, sama sahabatnya sendiri lo ga kenal, hiks...hiks" ucap orang itu sedikit dramatis seraya melepaskan pelukannya.

Syifa membalikan badan menghadap orang itu. Terlihat orang itu tengah berpura-pura menangis dengan tangan yang juga mengusap-usap matanya itu membuat kesan yang lebih dramatis.

"Ya ampunnnn ternyata lo Ran, gue kira hantu penunggu sekolah" Yaa Syifa sudah mengenali siapa orang itu. Orang itu adalah Rana Ayuningtyas, sahabatnya dari kecil kira- kira saat mereka berumur 5 tahun. Saat itu Syifa tengah bersepeda keliling kompleks, namun ditengah jalan dia melihat Rana terjatuh dari sepeda tapi tidak ada satu pun orang yang menolongnya, Syifa merasa kasian jadi dia berhenti dan membantunya, saat itu lha mereka saling berjanji untuk selalu ada disaat suka maupun duka dan itu berlangsung sampai sekarang.

Rana berasal dari Jogya, dia juga termasuk golongan orang keraton jika disana. Kalau disini dia hanya seorang anak dari pemilik Chandra Contruksion Company, perusahaan terbesar ke lima dia Asia Tenggara yang berjalan di bidang konstruksi.

Rana memiliki tubuh tinggi semampai bak model, lebih tinggi 10 cm dari Syifa. Rana berpenampilan sangat perfect ditambah lagi dengan parasnya yang cantik, jadi tak heran jika banyak para lelaki yang mengejar-ngejarnya. Tapi Syifa heran, kenapa sampai sekarang dia masih jomlo. Katanya si, itu demi sahabat tersayangnya. Entah lha apa alasan sebenarnya, hanya Rana dan Tuhan yang tahu.

"APA LO BILANG?" ucap Rana dengan suara naik 7 octaf, mata melotot, dan tangan tak lupa di pinggang. Sudah seperti ibu-ibu penagih uang kos kan?

Syifa menirukan gaya Rana lalu dia menatap Rana malas "Hantu penunggu sekolah" ucap Syifa santai, kini terlihat muka Rana yang semakin kesal.

"HANTU PENUNGGU SEKOLAH LO BILANG" lagi dan lagi Rana ngomong dengan teriak-teriak, mungkin kalau dibandingkan dengan toa masjid 11 12 lha.

Syifa hanya mengangguk.

"Syifa, gue yang syantik jelita ulala ini lo bilang hantu penunggu sekolah" Ya itulah Syifa dengan kelebayannya. Didengar dari suaranya yang lembut sepertinya Rana sudah tidak kesal, tapi....

My Heart Always Smiles (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang