(R)

2.8K 282 7
                                    


Lia tak mau diantar pulang kembali kerumah bibinya dan Jaemin mengiyakan, karena rumor tentang Lia yang beredar ternyata benar, Jaemin mengetahuinya langsung dari Lia.

Muncul rasa iba di hati Jaemin setelah mendengar pengakuan Lia, cowok itu mulai memberikan ucapan sopan dan sikap lembut kepada gadis yang telah membuat punggungnya sakit sampai sekarang ini.

"Lalu aku harus membawamu kemana, apa kau punya kerabat lain yang tidak jahat?"

"Tidak punya," jawab Lia lemas seperti sudah tidak memiliki semangat hidup lagi.

Hening menyelimuti keduanya tidak ada lagi yang bicara sudah cukup informasi yang Jaemin dapatkan, cowok itu mulai fokus menyetir mobil sementara Lia menatap kosong keluar kaca.

Hingga tiba - tiba Lia loncat keluar dari mobil Jaemin, cowok itu langsung syok menghentikan mobilnya dan segera berlari menuju Lia yang sudah terkapar di aspal.

Seolah masih belum puas, Lia bangun dan berdiri di tengah jalan raya. Jaemin menariknya sebelum sebuah truk menabrak tubuh mungil gadis itu.

"KALO UDAH BOSAN HIDUP, JANGAN BIKIN SIAL ORANG!" teriak si supir truk.

Jaemin hanya bisa memeluk Lia erat sambil meminta maaf kepada supir truk dan pengendara lain yang terganggu.

Jaemin menarik Lia menepi ke pinggir jalan.

"Why?" Tanya Jaemin khawatir, gadis itu tidak menjawab karena Jaemin sudah pasti tahu jawabannya. Lia hanya ingin mati.

Jaemin menatap Lia yang tetap pasang wajah datar, padahal lengan kiri kanannya tergores semua dan ada luka di kening gadis itu.

Melihat cairan merah terus mengalir membuat Jaemin bersusah payah meneguk salivanya.

"Aku haus," gumamnya pelan, saking pelan dan halusnya suara Jaemin sampai membuat Lia merinding.

Segera cowok itu membawa masuk Lia kedalam mobil dan langsung menghisap darah yang mengalir dari kening gadis itu.

"Manis, aku akan membawamu pulang bersamaku!" Lia hanya menatap Jaemin tidak tertarik, bahkan dia tidak peduli dengan maksud cowok itu menghisap darah yang mengalir dari keningnya.

Lia hanya ingin tidur selamanya, karena tubuh dan jiwanya sudah terlalu lelah menghadapi dunia yang kejam ini.

to be continue

ᴛʜɪʀꜱᴛʏ ; (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang