Hal yang paling Ayas benci sejak memasuki dunia perkuliahan adalah kelas pagi. Pagi yang benar-benar pagi, terjadwal pukul 7:10.
Dikiranya, setelah lulus SMA tidak lagi dibuat benci dengan alarm pagi dipadu dengan teriakan ibu dan dentingan wajan.
Dosennya pun menyebalkan, tidak ada toleransi jika terlambat. Paling mentok 8:30. Itupun terkadang Bu Dosen yang ngaret hingga jam 8 pas.
15 menit lagi menuju 8:30. Ayas mengusap peluh di dahinya, kelelahan berputar mencari parkiran. Senin pagi selalu ramai dan Ayas benci parkir di lantai 2 dan lantai-lantai di atasnya.
Sekedar info saja, parkiran kampusnya sampai lantai 5.
Sambil tergopoh-gopoh membenarkan poninya, Ayas mematikan mode wifi yang biasa digunakan di rumah, lalu menukarnya menjadi mode data. Seketika chat yang tertahan selama setengah jam di perjalanan masuk berurutan dengan dentingan nyaring karena ponsel Ayas belum di mode silent.
A.519
Sera Natasya : Alhamdulillah, bisa nyuci baju dulu
Adyatma Yasa : skuy kosan gue kosong @farhan abdi
Nana Indira : anjir dadakan banget sih woi, gue udah mandi
Kenapa sih woi?
Sera Natasya : jamkos. Dosennya izin
Langkah tergopoh-gopoh Ayas melambat. Bersamaan dengan emosi yang mulai naik menuju ubun-ubun. Ia memejamkan mata. Yang benar aja, hari ini baru ada kelas lagi jam 11 nanti. Terus Ayas harus gabut di kelas selama hampir 3 jam?
Mana mungkin Ayas pulang kerumah. Dari rumahnya ke kampus memakan waktu satu jam, pulang pergi berarti dua jam. Pulang ke rumah sama saja dengan gabut bolak-balik jalan raya. Belum bisa istirahat di rumah sudah dituntut kembali ke kampus alias buang-buang bensin dan tenaga.
Kok dadakan anjir
Gue udah di kampus
Siapa sih komtingnya
Gak gunaAdyatma Yasa : temen lo
Mahardika Bagus : temen lo (2)
Audy Maretta : temen lo (3)
Sera Natasya : siapa lagi kalau bukan farhan budak wijaya kang salto caper temen lo itu
Sera Natasya : tampol makanya yas
Sera Natasya : ga ada akhlak
Gak ada otak
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Beda
General FictionQuarter-life crisis melanda Ayas, Farhan dan teman-temannya! "Masuk bareng-bareng, kita harus lulus bareng, ya!" Kenyataannya, ada yang memutuskan berhenti, ada yang menjauh karena kesalahpahaman, ada yang mengulang, ada yang cuti. "Pada akhirnya...