⏯ (6)

3.3K 464 16
                                    

Sorry for typos
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Entah kesedihan apa yang menerpa Jaemin hingga membuat pemuda Na itu nampak suram hanya dalam sekali pandang.

Jaemin dan wajah datar merupakan hal mengerikan bagi Hyunjin, aura Jaemin membuat mereka berdua terjebak suasana awkward, hyunjin juga hanya diam sembari sesekali mengetuk ketuk stir Mobil nya hanya untuk mencairkan suasana.

Hyunjin melirik sekilas tepat di mana Jaemin duduk begitu tenang dengan wajah menghadap jendela, ragu untuk membuka suara dulu, Hyunjin jadi menyesal melepaskan Jeno yang ingin pulang dengan bus jika tahu akan terjebak dengan Jaemin dan mood nya yang mungkin sangat hancur.

Saat Mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan gedung tua, saat itu Jaemin membuka suara, bertanya dengan merajuk kata kenapa, masih dengan wajahnya yang datar

Hyunjin mendengus pelan " Mau ambil barang, cuma sebentar si tunggu aja di sini " jawab nya setelah itu Hyunjin berlari pelan masuk ke dalam gedung

Sejujurnya Jaemin merasa bersalah juga mendiamkan Hyunjin dan membuat pemuda Hwang itu menjadi sasaran rasa kesal nya atas apa yang terjadi antara jaemin dan Renjun di uks. Jaemin terlampau bingung harus bereaksi seperti apa untuk mengeskpresikan perasaan nya.

Jaemin membuka pintu mobil, membiarkan angin masuk secara gamblang, barangkali angin bisa membawa rasa sedih atau apapun itu dalam diri jaemin pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin membuka pintu mobil, membiarkan angin masuk secara gamblang, barangkali angin bisa membawa rasa sedih atau apapun itu dalam diri jaemin pergi.

Jika di hitung, kalimat sebentar yang di ucap Hyunjin berbeda, jaemin memutuskan untuk mengecek hyunjin, karena jaemin tahu barang yang di maksud itu bukan hal main-main.

Jaemin juga penasaran dengan sosok teman yang sering Hyunjin sebut setiap akan bertransaksi barang tersebut, penasaran dengan wujud yang entah seperti apa

Jaemin hanya tau, teman yang hyunjin sebut itu adalah pemasok barang haram ke mereka bertiga, atau mungkin orang terpercaya dalam menjalankan transaksi di antara mereka

Jaemin mengecek kembali jam di tangan nya, transaksi yang hanya memindahkan barang kecil dari tangan ke tangan apa harus memakan waktu setengah jam?

Jaemin berjalan terus mengikuti arah ke mana tadi hyunjin

Hiks hiks

Jaemin menyerengit, suara tangis terdengar lirih, masa iya hyunjin menangis saat transaksi?

Jaemin menggeleng sembari menertawai kebodohan nya, mana mungkin si bigos Playboy seperti hyunjin menangis, benar, lagi pula arah suara tangis itu berlawanan dengan arah hyunjin tadi

Penasaran, jaemin tergoda untuk tahu siapa yang menangis di tempat sepeti ini, gedung kosong dengan rerumputan yang bahkan tumbuh tegak setinggi pinggang nya

Kesan pertama saat suara isakan itu terdengar jelas, tangis itu nampak tak asing, lalu sebuah tas dengan gantungan karakter entah apa itu, jaemin tak terlalu paham, mungkin karakter hewan, kudanil mungkin, atau badak, sapi atau babi? Ah entah jaemin tak peduli, hanya saja

One Of These Night ↪ JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang