Sorry for typos
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
." Ngapain sih Jen? "
Jeno tersenyum saat Renjun berceletuk sembari menghapus papan tulis, jeno hanya berdehem kemudian mendudukan bokong nya di meja paling depan kemudian menopang dagu,
" Nemenin mantan, takut takut nanti di culik setan "
Renjun menyerengit, " kamu satu circle sama setan kalo lupa " jawab Renjun,
" Aku udah naik pangkat "
" Maksudnya? "
Jeno beranjak dari bangku kemudian menghampiri Renjun yang mulai berjinjit,
" Iblis " ucap jeno dan kemudian tanpa aba-aba langsung mengangkat tubuh Renjun yang seketika itu juga langsung menegang,
" Lumayan berat, jauh di banding sebelum Kita putus " bisik jeno kemudian dengan seenaknya meletakan Renjun terduduk di Salah satu bahu nya, Renjun? Anak itu hanya terdiam dengan Mata membulat, bahkan tangan nya masih terjulur ke atas, bahkan jika Renjun sadar tangan nya sampai pada tulisan yang sempat tadi hendak Renjun hapus, sebelum Jeno dan kelakuan aneh nya menyerang
" Aku denger kalian putus ( Guanren ) " Celetuk jeno lagi, masih dengan posisi yang menggendong Renjun di bahu nya " awalnya aku seneng denger itu dari hyuck "
" Tapi pas tahu alasan nya, aku nyesel pernah ikhlas lepasin kamu buat orang lain "
Renjun menggeleng, tangan nya yang terjulur ke atas terkulai lemah, kenapa seorang dari Masa lalu ikut mengungkit kisah masa lalu nya juga?
" Ku kira guan lebih baik dari aku, ternyata dia sama saja"
Renjun meremat pelan seragam nya, rasanya bahkan terdengar lebih sakit saat seseorang dari masa lalu mu ikut mengungkit masa lalu mu yang lain. Renjun mendongak, menggulir bola matanya, menghalang jatuhnya buliran bening.
" Aku pernah bilang kan njun " suara jeno mengalun rendah, namun menggema di dalam ruangan yang hanya ada Renjun dan Jeno di dalam nya,
Tidak!!
Jeno sadar jika sedari tadi Jaemin sudah berdiri di balik pintu, menyaksikan semua yang ia lakukan pada Renjun.
" Kamu boleh sama orang lain asal dia lebih baik dari aku, kalau dia sama buruk nya sama aku atau... Lebih buruk, baik kamu sama aku njun, gak perlu repot cari yang lain "
" Guanlin bajingan kecil yang punya topeng, dia nyakitin kamu "
........cukup
Renjun terisak kecil, kepalanya menunduk membuat buliran air matanya jatuh ke lantai
" Dan kamu maafin dia segitu gampang-
" BERHENTI JENO!!! "
"..... Nya
Renjun menjerit, dan reflek mencengkram surai hitam jeno yang sukses membuat pemuda Lee itu diam,
" TRUS APA BEDANYA SAMA AKU YANG MAAFIN KAMU GITU AJA LEPAS DARI KAMU YANG MUTUSIN HUBUNGAN KITA CUMA KARENA AKU YANG BERUSAHA MATI-MATIAN NYELAMATIN HIDUP KAMU, AKU YANG JAGAIN KESEHATAN KAMU TAPI KAMU APA? KAMU BILANG AKU OVERPROTECTIVE, NGELARANG KAMU ITU, "
Mungkin jika Ada yang membuat pertanyaan, siapa manusia paling tak tahu diri dalam hidup mu? Maka Renjun akan berteriak lantang menyebut LEE JENO,
Pemuda tak tahu diri yang sialnya baru Renjun sadari, pemuda yang dulu Renjun jaga setengah mati hidup nya, kesehatan nya, tapi nyatanya Lee Jeno tak bisa berterimakasih bahkan malah menuduhnya aneh aneh, kemudian menjanjikan sebuah janji konyol di ujung hubungan mereka.
Lalu kini, untuk apa Jeno mencampuri Masa lalu nya padahal Jeno sama saja berasal dari Masa lalu Renjun juga, memutar kembali lagu sedih Renjun dengan Guanlin, sedangkan dulu, Jeno bahkan pernah memberi nya jauh sebelum Guanlin.
" Bastard, Lee bastard jeno hiks... " Isak Renjun pelan dengan nada serak, menjambak kemudian memukul surai jeno dengan penghapus
" Kamu bahkan lebih buruk dari Guanlin hiks... " Jeno hanya mampu diam sembari mengeratkan cengkraman nya di paha Renjun menjaga agar pemuda itu tidak jatuh, lalu membiarkan Renjun melupakan semua rasa kesal nya, teriakan, umpatan bahkan jambakan Renjun pada rambut nya dan penghapus yang terus menghantam surai hitam nya, Tak jeno hiraukan,
Bahkan itu pasti belum seberapa dengan apa yang Renjun rasakan dulu karena dirinya
" Pukul aku njun pukul " gumam jeno lirih saat Renjun mulai memberontak, kedua kaki nya Renjun ayun hingga menghantam perut Jeno, namun pemuda Lee itu semakin menguarkan cengkraman nya pada paha Renjun, membuat Renjun susah untuk melompat
" Lepas!! "
" Pukul njun pukul " ucap jeno masih kekeh mencengkram paha Renjun, yang bahkan tak di hiraukan sang empu, Renjun semakin berutal menjambak surai jeno kemudian mengayun Kan kedua kaki nya yang sama brutal nya, hingga sampai saat terdengar jeno yang terbatuk, Dan sedikit melonggarkan cengkraman pada paha Renjun akibat tak bisa menahan sakit pada perut , kesempatan itu Renjun gunakan untuk melompat, namun sialnya Renjun menghantam papan tulis
Renjun terduduk dengan tatapan berkabut, dahinya berdarah, namun buru-buru Renjun menyeka menggunakan punggung tangan nya, kemudian berlari menjauh dari jeno
Dan saat itu, Jaemin keluar dari tempat persembunyiaan nya. Melongok pada Jeno yang tengah kesakitan akibat tendangan Renjun.
Jeno tersenyum getir pada Jaemin yang menatap nya datar, jelas sekali jika pemuda bulan sabit tengah menahan sakit.
" Loser " ucap Jaemin kemudian berjalan menjauh meninggalkan Jeno sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of These Night ↪ Jaemren
Fanfikce" aku pemakai aktif, tapi dulu " jaemin menatap lekat tepat di mata rubah Renjun Jaemin tersenyum melihat respon Renjun yang hanya diam, siap tetang segala apapun hasil nya setelah ini " aku bilang gini ke kamu karena aku gak mau kamu denger ini dar...