dia skala,

18 3 0
                                    

Senin>

pagi ini aku bangun dan merasa lebih fresh, kemudian bersiap sekitar 50 menit untuk seragam beserta atribut lainnya.

"Pagi mah" sapa ku, sambil menarik kursi dan mulai menyantap nasi goreng buatan mama yang menggiurkan.

"Pagi juga ney, gimana tidurnya?, nyenyak?" yaa, itulah kalimat yang setiap pagi mama lontarkan

"mm, nyenyak mah" jawab ku seadanya

Mama hanya mengangguk dan menyiapkan segelas teh hangat untukku

" hari ini ada pr nggak? "

" ngga ada ma, aku udah kerjain dari hari sabtu " ucap ku sambil menyuap sendokan terakhir

" hmm yaudah, kamu udah pesen ojeknya? "

" udah mah, dan udah sampe. Kalo gitu aku pamit ya mah "

Mama menjawab iya lalu seperti biasa, kami melalukan cipika cipiki. Hal ini memang sudah tidak asing lagi.

// 11 ipa 2

Baru saja aku memasuki kelas, namun keadaan ricuh, belum lagi banyak anak yang pontar pantir mencari buku tugas untuk di salin.

" pagi ney " sapa bi

Aku hanya membalas dengan deheman, karna sekarang sudah pukul 06.50 maka aku mengeluarkan topi dan mengajak bi untuk menemui keyy di kelas sebelah karna sebentar lagi upacara akan dimulai.

// 11 ipa 1

aku dan bi masuk dengan mengucap salam terlebih dahulu, dan pandangan ku langsung menangkap sosok yang akhir akhir ini membuat aku pusing bukan kepalang, ya siapa lagi kalu bukan sekala, sosoknya yang friendly walau agak arogan tetap saja menyita perhatian ku

"Ney!!" Sapa key yang kesekian kali untukku

Aku tidak memerdulikan panggilan keyy dan aku langsung melesat ke lapangan karna upacara akan segera dimulai, sebenarnya itu bukan tujuan utama ku, ya tujuan utama ku agar tidak mendengar rentetan pertanyaan atau bahkan ejekan yang akan keluar dari bibir anak kelas 11 ipa itu.
Upacara kali ini tidak terlalu membosankan menurutku karna hari ini danton upacara adalah skala, aku tidak tau sejak kapan rasa ini muncul, yaa rasa selalu kagum, tidak di ragukan lagi untuk ketampanan skala.

Selepas suntuk pelajaran, di tambah dengan suntuknya menunggu ojek yang datangnya seperti dari surga ridwan, aku menangkap kejadian yang lumayan membuat 45% emosi ku semakin mendidih, kebersamaan skala dan rossandic.

Sudah sebanyak 4 ojek online yang menolak orderan ku hari ini, hari ini hari sial untuku. Keyy dan bi sudah pulang dari 15 menit yang lalu. aku sudah jengkel menunggu ojek dan sabar ku sudah habis menghadapi jaringan yang amat lemot, aku berfikir untuk naik angkutan umum mungkin, namun niatku terurung karna skala hadir di depan ku, ya ini benar skala.

"Naik aja" katanya yang kelewat biasa aja, sebagai perempuan aku harus mementingkan gengsi kali ini, tapi kemageran ku berkata lain dan ya akhirnya aku naik dan diam.
Aku memikirkan perkatan bianca, dia bilang aku harus memastikan kejelasan aku dan dia yang bisa di sebut satu hubungan. Aku bingung menyusun kata yang akan aku keluarkan nanti, ini waktu yang sangat pas.
Sampai di depan rumah ku, niat ku mau bilang makasih tertelan halus halus karna perkataan skala
"gausah makasih, gue cuma disuruh oca"
Aku semakin bingung dengan nama oca, sepertinya tidak punya teman yg bernama oca, karna aku terlihat diam dan terlihat bodoh, skala melanjutkan kalimatnya
"Rossandic maksudnya", setelah menyampaikan itu ia langsung mengambil aba aba untuk muter balik dan aku langsung teringat kata kata bi dan aku langsung menghentikan pergerakan skala.
"yang gue bilang kemarin, gue butuh penjelasan, kalo lo cuma mau main main berarti kita nggada apa apa kan?" Skala melihat ku sebentar lalu ia berkata
"Kita jalanin aja dulu" dan langsung melesat pergi.

Sore ini aku di ambang kebingungan, aku sengaja tidak mengaktifkan sosial media hari ini, mungkin akan sedikit lebih tenang dengan cara yang aku ambil, aku bingung dengan jawaban skala dari pertanyaan ku tadi, aku tidak bodoh untuk tau dari maksud ucapan skala, bukankan ia ingin di lanjutkan?, dalam artian lain ia menyetujui hubungan yang aku buat sedemikian rupa, ya memang hubungan ini aku yang memulai, tanpa dasar perasaan awalnya dan di tengah jalan saat ini, aku mulai mengagumi sosok skala, ia yang punya banyak teman, yang mudah bergaul, jangan lupa dengan sebutan si arogan untuk skala.
Skala yang bisa berubah menjadi dua kepribadian, walaupun aku hanya baru merasakan salah satu kepribadian skala yaitu si arogan, semoga kita bertemu dalam pribadi yang berberda nanti, semoga ya.

tidak mau terlalu berlarut larut dalam kehidupan keprimitifan ku ini tanpa adanya sosial media, akhirnya aku menghidupkan data seluler, jawaban nya sudah pasti tidak ada yang spesial, jika kalian berharap skala akan memberi ku chat walau hanya satu bubble chat, kalian salah besar.
Notifikasi handphone ku hanya penuh dengan pemberitahuan si A baru saja mengupload foto dan B,C dan lainnya, untuk aplikasi whatsapp ku hanya beberapa group yang mungkin sedang ada yang di perdebatkan. Untuk personal chat ku kali ini ada pesan dari mamah dan keyyfha, sudah kubilang tidak ada yang spesial disini.







Maaf banget, masih labil buat nulis, masih amatirannn, jangan lupa vote ya kalo suka. Di usahain bakal update tepat waktuu,, trimakasihhhh🤗

SekalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang