Can't Handle the Feeling

16.3K 654 0
                                    

You can't be just friend with someone you love.

Hari ini shooting baru akan dimulai pukul 2 siang. Prilly yang baru kembali dari lokasi jam 03.00 pagi pun masih damai dalam tidurnya. Mamanya sengaja tidak membangunkannya karena masih pukul 10.00 pagi. Mamanya baru akan membangunkannya nanti pukul 11.00. Namun Prilly yang saat itu sudah terbangun karena bunyi ponselnya yang tidak berhenti. Ia mengambil ponselnya yang diletakan disamping bantalnya. Kak Kirun.
Prilly datang jam berapa hari ini?

Tulisnya dalam pesan yang dikirimnya untuk Prilly. Sebenarnya bukan hanya pesan dari Kak Kirun tapi ada beberapa pesan dari Ali. Prilly masih mengantuk walaupun jam tidurnya hari itu lebih panjang dari biasanya. Ia masih belum mau bangun. Lalu ponselnya berbunyi lagi. Telepon dari Ali.

------

Pukul 09.30 dan Ali sudah rapih. Padahal hari ini shooting baru akan dimulai pukul 2 siang, tapi ia tidak terbiasa bangun siang. Walaupun sebenarnya ia butuh tidur yang lebih lama. Ia meraih ponselnya yang ia letakan dilaci meja disamping tempat tidurnya. Mengetikkan pesan untuk Prilly. Entah kenapa akhir-akhir ini setiap pagi dipikirannya hanya ada Prilly.
Udah bangun belum lo?

Ia menunggu balasan dari Prilly berharap cewek itu sudah bangun. Namun 10 menit Ali menunggu, belum ada balasan dari Prilly. Ia sekali lagi mengirimkan Prilly pesan.
Nanti ke lokasi jam berapa? Jangan terlalu siang.

Ia mengirimnya lagi untuk Prilly. Namun sudah 30 menit menunggu belum juga ada balasan dari Prilly. Ia tidak bisa menunggu lagi, ia pun memutuskan untuk menelpon Prilly.

Ali menunggu teleponnya tersambung.

"Halo?" suara Prilly terdengar masih parau.

"Baru bangun? Yaampun cewek jam segini baru bangun," katanya asal.

"Gue ngantuk. Lagian kenapa sih?"

"Gue aja yang cowok udah rapih, masih lo yang cewek baru bangun?"

"Jangan bawel deh, Li. Kenapa?"

"Gapapa mau nelpon aja. Lagian chat gue gak dibales,"

"Lebay lo. Nanti juga ketemu dilokasi. Segitu kangennya mau denger suara gue,"

"Ih pede banget. Lo kelokasi jam berapa?"

"Emang kenapa? Paling jam 1-an,"

"Jangan terlalu siang,"

"Emang kenapa?"

"Gue males aja nunggu lo,"

"Siapa juga yang minta ditungguin?!"

"Ya tapi gue kan kesepian kalo gak ada lo. Asik,"

"Apaan sih? Lo yang ngegombal, lo sendiri yang bilang asik. Gajelas deh,"

"Yaudah sana lo mandi,"

"Ngapain? Masih jam segini. Gue mau nerusin tidur bentar,"

"Enggak, enggak. Mandi sana,"

"Ih?"

"Bye," Ali mematikan teleponnya. Lalu terkekeh membayangkan ekspresi Prilly melihat Ali tiba-tiba mematikan teleponnya. Pasti anak itu ngambek, pikirnya.

------

"Kak, Prilly udah sampe?" tanya Ali ke Kirun setelah ia sampai diruang make up.

"Kayaknya sih belom, Li, tau nih tadi gue sms katanya udah mau pergi. Tapi belum sampe-sampe," Kirun masih sibuk merapihkan rambutnya. "Kenapa emangnya? Dia kan emang belum ada scene,"

Sweetest DrugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang