"Butterflies"

26.1K 515 8
                                    

Setelah kejadian di Puncak waktu itu, sekarang sebelum tidur Prilly selalu memikirkan dan membayangkan lagi setiap perlakuan dan sentuhan Ali. Dan setiap membayangkan lagi kejadian di vila kemarin, pipinya merona, perutnya seperti dipenuhi kupu-kupu, jantungnya berdetak tak beraturan. Prilly pun mulai berpikir apakah Ali juga merasakan apa yang ia rasakan? Apakah Ali juga merasakan kupu-kupu terbang didalam tubuhnya saat membayangkan kejadian di Puncak kemarin? Ia jadi ragu kalau kemarin ia sudah memuaskan Ali. Prilly mengambil ponselnya untuk browsing cara agar ia bisa memuaskan Ali walaupun hanya dengan sentuhan atau ciumannya. Karena ia tidak mungkin menyerahkan satu-satunya harta yang paling berharga sebagai wanita. Ia akan memberikannya untuk pria yang akan menjadi suaminya nanti, dan dalam hati kecilnya ia berharap pria itu Ali.

Prilly membaca artikel yang muncul. Rata-rata semua artikel yang keluar adalah dengan cara berhubungan suami-istri. Ia bergedik jijik membaca cara-cara yang dianjurkan. Prilly gak mau dan gak mungkin melakukan apa yang tertulis disana. Tapi ia merasa egois kalau hanya Ali yang memberinya sensasi seperti ini, tanpa ia membalas memberikan Ali rasa yang sama. Ia terdiam, memikirkan cara yang lebih normal dan masuk akal. Tapi kalau memang pria hanya bisa dipuaskan dengan cara berhubungan suami-istri, ia tetap tidak akan memberikannya kepada Ali. Prilly sudah tegas. Namun tiba-tiba pikiran buruk menghampirinya, bagaimana jika saat ia tidak mau memuaskan Ali, Ali malah berpaling mencari wanita yang bisa ia ajak berhubungan? Ah jangan sampe!!! Prilly menepuk-nepuk pipinya, berusaha menghilangkan pikiran buruk itu. Kalaupun Ali memang akan meninggalkannya karena ia tidak mau memberikan Ali mahkotanya, ia ikhlas. Mahkotanya jauh lebih penting dibandingkan sensasi kupu-kupu yang diberikan Ali.

Besok ia  akan bertemu dengan Ali, jantungnya pun kembali berdetak tidak beraturan setiap kali ingin bertemu dengan Ali. Semenjak kejadian di Puncak ia memang menjadi sering merindukan Ali. Prilly kembali membayangkan kejadian waktu itu sambil membenamkan wajahnya kedalam guling yang dipeluknya sampai ia akhirnya tertidur.

---

"Tante, Ali sama Prilly pergi dulu ya," izin Ali sambil mencium punggung tangan Mama Prilly. Ia sudah meminta izin mengajak Prilly pergi hari itu. Sebenarnya ia hanya meminta Prilly menemaninya saja dirumah. 

"Iya, hati-hati ya," 

Ali dan Prilly akhirnya pergi meninggalkan rumah Prilly menuju kerumah Ali. Prilly yang masih sibuk dengan ponselnya akhirnya disindir oleh dehaman dari Ali. Prilly melirik Ali sekilas karena sadar sedang disindir. "Kenapa?" tanya nya menahan senyum. 

"Lagi sms-an sama Pak Presiden? Kayaknya penting banget," sindir Ali. Prilly tertawa, lalu menunjukan layar ponselnya ke Ali. 

"Nih liat, aku lagi liat jadwal promo ke radio-radio," katanya masih tertawa. "Lagian aku gak punya nomer telepon Pak Jokowi, sih. Kamu punya emang?" tanyanya meledek Ali.

"Udah ada jadwal promo ke radio ya?" tanyanya tidak lagi membahas masalah Pak Presiden. "Yah, makin sibuk dong nanti kamu," suaranya terdengar lesu. Ia berdeham, lalu menaikan nada suaranya. "Dan makin banyak waktu berduaan sama Brandon," 

Prilly kembali tertawa. Tangannya mencubit pipi Ali keras-keras. "Jangan cemburu-cemburu deh. Kamu tuh gak kayak cowok lain yang kalo lagi cemburu malah cute. Kamu kalo lagi cemburu itu serem trus annoying. Sumpah," 

"Cowok lain?" Ali menatap Prilly tajam. "Maksudnya?" 

"Iya. Cowok difilm atau ditumblr-tumblr gitu kalo lagi cemburu kan katanya cute, lucu, gemesin gitu. Tapi kalo kamu enggak termasuk," jelasnya sambil tersenyum polos. Ali hanya meliriknya sekilas dan kembali fokus pada jalanan didepannya. 

Sampai dirumah, Ali mengajak Prilly masuk dan mempersilahkan ia duduk disofa. "Kak Alya mana?" tanya Prilly.

"Ada dikamarnya," Ali mengambil minum lalu kembali duduk disamping Prilly. "Prill, kalo aku lagi gak ada jadwal, nanti aku temenin kamu deh," 

Sweetest DrugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang