Jealous

16.1K 579 0
                                    

Sudah sebulan lebih setelah Ali dan Prilly harus berpisah dikarenakan sinetron yang mereka bintangi tamat. Walaupun berpisah, mereka masih tetap berhubungan. Masih sering bertukar kabar lewat pesan, sesekali juga lewat telepon. Ali benar, mereka memang masih sama seperti saat berada dalam satu project, tapi bedanya sekarang mereka menjadi jarang bertemu. Sangat jarang. Mereka hanya sesekali janji bertemu disebuah mall, lalu Ali mengantar Prilly. 

Saat ini Prilly masih sibuk dengan albumnya yang akan dirilis tahun depan, ia sibuk rekaman dan membintangi iklan-iklan. Sedangkan Ali saat ini sibuk dengan sinetron barunya. Ali yang dipasangkan dengan seorang wanita, kadang membuat Prilly suka cemburu. Ditambah ada sebagian fans Ali yang juga menjodoh-jodohkan Ali dengan lawan main barunya, sama seperti saat ia bermain dengan Prilly. Namun Prilly sadar kalau ini sudah resiko karena Ali berkerja didunia seperti ini. Lagipula ia dan Ali juga tidak ada ikatan, jadi rasanya ia tidak terlalu berhak untuk cemburu. Prilly selalu memikirkan hal itu. Menghindari rasa cemburunya yang kadang diluar akal sehat. 

Hari ini Prilly ada meeting untuk rekaman lagu yang akan masuk dialbumnya. Dilagu ini ia akan berduet dengan Brandon Salim, salah satu seniman di Indonesia. Ia juga anak dari salah satu artis lawas ditanah air. 

Sukses meetingnya hari ini!

Ia membaca pesan dari Ali. Saat ini Prilly sudah sampai dikantor tempat labelnya bernaung, menunggu teman duet dan produsernya datang. Tidak lama kemudian produsernya datang, diikuti dengan teman duetnya. Prilly yang belum pernah bertemu langsung dengan Brandon, lumayan canggung. Ia hanya tahu Brandon dari tv saja. Tapi bukan Prilly namanya kalau tidak bisa mencairkan suasana. Brandon pun terbuka, mau berbagi dan memberi masukan. Mereka langsung akrab pada pertemuan pertama. 

Meeting hari itu berjalan lancar, ia meninggalkan kantor labelnya dan hendak pergi ke lokasi pemotretan salah satu brand fashion. 

Sambil menunggu pemotretan dimulai, ia memainkan handphonenya. Membuka sosial media twitter. Ia melihat Brandon mengirimnya twit yang berbunyi: Had fun chating with this gurl. See you soon Prill @prillybie. Ia pun membalas twit Brandon, Nice to met you, Brandy. Semoga lancar! :) @brandonsalim. Ia berganti membuka sosial media instagramnya, melihat notifikasi komentar dari fansnya. Lalu membuka foto yang ditag beberapa fansnya. Salah satu foto berhasil membuat moodnya berubah drastis. Foto Ali dengan lawan mainnya sedang tertawa. Tidak hanya satu gaya, tapi ada beberapa yang diedit menjadi satu foto. Foto tersebut diberi caption, Bang Ali akrab banget:( jaga perasaan kak Prilly bang! Prilly melihat beberapa komen yang mencoba menenangkan Prilly. Prilly segera menutup akun sosial medianya tersebut lalu bersiap untuk memulai pemotretan. 

Prilly mengehela nafas berat. Akhirnya selesai juga pemotretan hari ini, walaupun ada beberapa kendala dikarenakan moodnya yang sedang down. Tapi untung semua yang ada disini mau membantu dan bisa membuat Prilly sejenak melupakan pikirannya yang saat ini hanya tertuju pada Ali. 

Capek banget. Tulisnya ditwitter. Ia melihat handphone ada beberapa pesan dan misscall dari Ali. 

Prill kalo udah selesai kabarin. 

Prill?

Prill masih lama?

Sibuk banget sampe gak bisa ngabarin?

Gue take ya maaf kalo lama balesnya.

Tapi Prilly sedang tidak berniat membalas pesan Ali. Ia sadar sebenarnya ia tidak boleh seperti ini, tapi ia memang sedang tidak ingin membalas pesan Ali. Yang ia mau Ali ada disini. Didekatnya saat ini juga. 

I dont think people understand that loneliness cant be fixed by texting or messaging. The absence of a real connection - that's a problem! Not the lack of someone to talk to. Tulisnya lagi ditwitter, berharap Ali membacanya dan menyadari apa yang dimaksud Prilly. Kegiatannya sudah selesai hari ini, ia hanya mau pulang dan tidur dikamarnya. Melupakan sejenak penatnya. 

Sweetest DrugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang