CITRA - 06

8 2 0
                                    


Happy Reading...

Setelah dua hari lamanya karina dirawat di Rumah sakit, memang kelihatannya tidak terlalu parah tetapi mentalnya terlalu lemah untuk menerima kenyataan hidupnya.

Setelah di izinkan pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit, saat itu pun Citra selalu melarang mama nya untuk keluar mencari keberadaan sang Kakak ia menawarkan diri untuk dirinya yang mencari kakanya dengan di temani oleh Galen. Memang sejak kejadian menolong Citra di rumah sakit Galen prihatin dengan keadaan keluarga Citra, terutama pada Citra.

Tak menyangka ternyata Citra yang terlihat pecicilan di sekolah nya selalu tertawa terbahak bahak dengan temannya ternyata disisi lain kehidupannya begitu menyakitkan untuk dirinya.

                                 -cit-

Setelah bel pulang sekolah berbunyi Citra dan Galen menuju parkiran di belakang sekolah, entah sejak kapan Citra dan Galen menjadi sedekat ini awalnya memang saat kejadian di rumah sakit sejak saat itu Galen meminta pada Citra untuk dirinya selalu menemani dia bukan karna kasian atau apa ia ingin Citra menjalani ini semua dengan nya.

"Cit lo sakit?" Galen khawatir karna wajah Citra yang begitu pucat.

"Gatau gua pusing banget daritadi perut gua sakit banget, perih rasanya"

"Mau gua beliin minum dulu? Gua beli dulu ya" Ujar Galen sambil beranjak menuju kantin sekolah tetapi te tertahan oleh ucapan Citra.

"Gausah len gua bawa minum ko di tas"

Saat Galen berbalik tak sengaja ia melihat rok belakang Citra, bercak darah.

"Cit, lo berdarah"

"Hah?" Citra bingung

"ckk, lo bocor" Galen berdecak

Sungguh Citra terkejut bukan main, ia malu! Kenapa dia begitu bodoh hingga lupa tanggal rutin ia datang bulan.

"Len gimana dong, gua gak bawa Ganti" Lirih Citra.

Galen membuka tas nya dan mengeluarkan hoodie miliknya yang berwarna hitam dan langsung mengikatnya di pinggang Citra.

Wajah Citra seketika bersemu merah.

"Perasaan tadi lo pucet, ko sekarang pipi lo merah?" Tanya Galen sambil tersenyum dan mengangkat sebelah alisnya.

"Paan si lo udah deh buruan balik katanya mau jenguk nyokap gua" Ucap Citra sambil menutupi pipinya yang sedang blushing.

"Yaudah ayo" Galen menaiki motornya, Citra pun mengikutinya.

"Pegangan"

"ckk, bisa banget sih lo modus nya kesempatan dalam kesempitan"

"Bawel" Ujar Galen sambil meraih tangan Citra lalu melingkar kan di pinggangnya.

                                  -cit-

Setelah datang ke rumah Citra dan menjenguk karina-mama Citra. Galen
Beristirahat di sofa ruang tamu rumah Citra. Saat hendak merebahkan diri pada sofa dengan paha Citra yang menjadi bantalnya tiba tiba ponsel Galen berbunyi pertanda ada pangilan masuk.

"Halo, mi"

"Halo Len, kamu dimana? Kebiasaan bukan langsung pulang. kamu udah makan Len? Mama masak makanan kesukaan kamu nih" Ucap Putri-mami Galen.

"Belum mi, Galen ada dirumah temen mi, dirumah nya Citra"

"Yaudah sekalian ajak teman kamu makan dirumah kalo belum makan, sekarang loh mami tunggu"ucap nya sambil memutuskan panggilan nya.

"Nyokap lo?" Tanya Citra.

"Iya, ngajakin lo makan dirumah"

"Hah!? Gimana-gimana?"

"Nyokap gue ngundang lo makan di rumah gue, yuk" Ajak Galen.

"Sekarang len?"

"Lebaran monyet aja, sekarang Citra buruan nyokap gue bisa ngaku kalo nunggu kelamaan dia udah masak" Galen gemas dengan pertanyaan yang Citra lontarkan.

                                 -cit-

Setelah sampai di Rumah Galen yang begitu mewah menurutnya, Citra gugup.

"Len, nyokap lo galak ga?" tanya  Citra dengan polos

"Banget" Galen menjawab dengan enteng nya.

Melihat ekspresi wajah Citra yang terkejut karena jawabannya, Galen tersenyum sambil tertawa kecil.

"Canda, nyokap gue penyayang ko, anaknya juga penyayang" Ujarnya sambil menggenggam tangan Citra dan mengajak memasuki rumahnya.

Saat sudah memasuki rumahnya Galen dan Citra langsung mencari keberadaan ibundanya Galen yang sudah menunggu nya di ruang makan keluarga.

Saat tiba diruang makan di sana terdapat Rano dan Putri kedua orang tua Galen yang sudah menunggu kedatangan Galen dan Citra.

"Ohh, jadi ini yang bikin anak mami sering ngelamun sambil senyum senyum sendiri"

Citra yang mendengar nya sontak tersipu malu dengan perkataan Putri.

"Cantik len, Pinter kamu cari cewek turunan papa pasti nih" Ucap Rano

"Apasih pih, mi ini tuh temen Galen. Sahabat Galen" Ujarnya sambil merangkul pundak Citra.

Citra mendengar itu, jadi setelah kedekatan mereka Galen cuma menggangap nya sebagai sahabat?









Vote & coment setelah membaca 🙌🏻
Trmksh🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CITRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang