PART 18💋

57 13 0
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
.

Mension kel. Alexander.

Kel. Alexander pulang dari acara kel. Mchine pukul 11 malam.
"Callia, terima kasih yah kamu sudah mengajakku ke pesta kel. Mchine."
"Iya, sama sama."
'Kamu pasti senangkan bisa bertemu dengan Oliver disana?'
'Aku tau kau sangat senang.'
Lanju Callia dalam hatinya.

Entahlah batinnya berkata itu, apa mungkin Callia cemburu kepada Dirla karena berdansa dengan Oliver? Aku tidak tau. Callia melajukan langkahnya menuju kamar nya yang berada di lantai 2

"Callia." Panggil Merinda.
Callia memutar badannya lalu, mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa mah?"
"Ayo kita foto keluarga dulu."
"Udah malem aku mau tidur, besok aja."
"Call."
"Laura aja yang gantiin aku."

Callia membali melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti.
"Callia Aurist Alexander mamah mohon."
Ishh kenapa coba mamah pake ngucappin nama panjang aku? Kan aku jadinya ngga bisa bantah.
"Emm."
"Dirla kamu tolong fotoiin yah."
"Iya nyonya."

Ceklek.
Foto ditunjukkan.
"Callia kamu senyum dong, nasa kamu ngga senyum sihh."
"Masih mendinga aku foti darivpada ngga sama sekali, pilih mana."
"Idih udah kaya artis aja LO." Ucap Laura.
Yang langsung mendapatkan teguran dari Richard.
"Terserah."
Callia menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya.

Pagi hari.
"Pah aku ngga punya seragam buat pergi sekolah."
"Kamu ke atas, ke kamar nya Callia terus pinjem seragamnya Callia aja dulu. Callia punya seragam lebih."
"Yaudah."

Tok tok tok.
"Masuk."
"Ehhh gua pinjem seragam lu sini mana seragamnnya, gua mau kesekolah."
Tanpa pikir panjang Callia langsung melempar seragamnya di badan Laura lalu pergi ke bawah.

"Pah aku udah siap."
"Yaudah ayo pergi, gua sama Callia udah nunggu lu 5 menit. Lama." Sambar Richard.
"Richard kamu ngga boleh dong, pake gua elu sama ade kamu."
"Maaf mah. Ade Richard itu Callia Aurist Alexander bukan Laura Joulis."
Callia tersenyum puas. Richard membelanya?

Callia, Richard dan, Laura berjalan menuju mobil Richard yang sudah terparkir di sana.
Richard masuk duluan.
"Eitt ngapaiin lo?" Tanya Richard ke Laura.
"Duduk."
"Dibelakang, itu tempatnya Callia. Dan khusus buat Callia. Callia duduk depan." Perintah Richard.

"Tapi kak.."
"Diem. Call ayo cepet."
"Emm."
Dengan berat hati Laura pindah duduk yang tadinya di depan menjadi di belakang.

Suasana di mobil hening tidak ada yang membuka obrolan sampai mereka disekolah.

Callia, Richard, dan Laura sudah turun dari mobil.
"Woww sekolahnya bagus banget aku suka." Ucap Luara kagum
"Nora."
Callia, Richard, dan Laura kini berjalan di koridor lantai dasar. Tiba tiba Oliver berjalan dari arah yang berlawanan dan menghampiri Richard dengan penuh emosi.

BUKH
Oliver memukul Richard. Tepat pada wajah tampan Richard.
Callia membulatkan matanya, dia masih memikirkan apa yang Oliver tadi lakukan pada Richard. Anggap saja Callia masih loading, karena tanpa diduga Oliver memukul wajah Richard dengan tiba tiba.

"Wooww man what's wrong?" Tanya Richard tidal mengerti apa yang Oliver lakukan padanya.
"Oliver kamu kenapa sihhh? Ngga jelas. Dateng dateng langsung pukul kak Richard."
Oliver mengambil kerah baju Richard lalu memukulnya lagi, tanpa berkata kata.
"OLIVER." Teriak Callia melengking penuh emosi, dia tidak peduli jika dirinya kini sudah menjadi tontonan gratis bagi murid murid yang bersekolah di Nephilim.

Callia menghampiri Richard, yang sedang di tangani oleh Laura. Richard berdiri.
"Oliver ada apa sebenarnya HUH?" Tanya Richard sedikit emosi. Dia masih menahan emosinya supaya tidak keluar lebih dari ini.

Lose You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang