Bab 03|♣ Magic Sunset♣|
🕊️Dimulainya Sebuah Musim🕊️
Ketika musim baru saja berganti, maka saat itulah awal dimulainya kisah yang dinanti.
🍁Happy Reading🍁
Unit Kesehatan Sekolah. Terkadang menjadi tempat favorit bagi para murid untuk membolos saat jam pelajaran. Tempat paling nyaman untuk menuju alam mimpi tanpa keributan teman-teman.
Seperti Dara saat ini. Gadis itu nekat membolos pelajaran karena suasana hatinya sedang sangat buruk. Karena dirinya menekuni ekstrakulikuler PMR, ia jadi bebas keluar masuk UKS dengan alibi jam jaga.
Merebahkan tubuhnya di brankar, Dara menarik tirai pembatas dan tidur dengan posisi menyamping. Baru lima menit ia menutup mata, gadis itu di buat terlonjak kaget oleh suara pintu yang dibuka dengan dorongan kencang hingga menghantam dinding.
Dara mendudukkan dirinya. Ia paling benci jika saat tidur tiba-tiba ada yang mengagetkan. Mengelus dada dengan mencoba meredam emosi, Dara membuka tirai kesal. Menatap tajam seorang gadis yang berdiri di ambang pintu. Ia sudah menduga siapa pelakunya. Dara merotasikan mata, kembali membaringkan diri dengan posisi membelakangi.
"Dara..." panggil Starla berjalan pelan mendekat. Dara masih bergeming.
"Dar, kok lo bolos, sih?" Starla mendudukkan dirinya di brankar kosong. "Sekarang mapel matematika, gue jadi bingung mau jawab pertanyaan gimana. Cuma lo yang bisa gue contekin,"
"Makanya belajar! Jangan nyontek terus ke Dara." sahut Dara kesal.
"Lo marah sama gue?"
Dara menghembuskan napasnya kasar. Beralih duduk menghadap Starla. "Iya! Dara kesel sama Starla."
Starla mengerjapkan matanya. "Jujur amat ini anak. Alibi dikit kek, nyenengin temen." gumam Starla, masih bisa di dengar Dara.
"Bohong itu dosa tau!" Dara menoyor kepala Starla, membuat gadis itu menganga tak percaya atas tindakan Dara. "Dara baru sadar. Kalau temenan sama Starla itu sama aja nambah dosa."
"Ya, maaf." Starla mengusap tengkuknya. Dirinya harus extra sabar jika Dara sudah merajuk. Sahabatnya itu sangat mirip dengan anak kecil. "Lagian lo marah gara-gara apa, sih?"
Dara tak menjawab. Matanya menatap tajam Starla dalam diam. Sedangkan yang ditatap mulai menyadari keadaan.
"Aaa... gara-gara olimpiade itu?" terka Starla tanpa rasa bersalah.
Masih bergeming. Dara lagi-lagi enggan menjawab. Namun beberapa detik kemudian raut wajahnya berubah derastis. Gadis berusia tujuh belas tahun itu merengek. Seperti balita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Sunset
Teen FictionDi mana sebuah janji yang selalu di tepati, namun di anggap selalu di ingkari. Caramellia Dara Yunanda, gadis periang yang lugu dengan segala kecerdasannya. Karena insiden di masa kecil, menyebabkan dirinya selalu mendapatkan nightmare pada saat ter...