Prolog

100 9 0
                                    

Haii semoga kalian suka dengan cerita inii🙏
Jangan lupa vote nyaa yaa dan komentarr nyaa hihihi♥️
Maaf kan typo yang bertebarann💨


Hepi ridingg🙋‍♂️



----------------



Di salah satu taman kota metropolitan terlihat 3 remaja sedang berdebat,
Seorang remaja lakilaki sedang duduk dirumput taman sembari menutupi wajah dengan kedua tangannya. Sedangkan dua remaja perempuan sedang duduk di taman, dan posisi mereka berhadapan.

"Maafin Iqbaal, maafin Iqbaal udah nyakitin kalian" Lirih Lakilaki itu dengan wajah yang memerah.

"Ini bukan salah Iqbaal, salah (Namakamu) yang ngerespon Iqbaal"
Tukas salahsatu remaja perempuan.

"Wait? Lo nyalahi gue? Ris lo ngga ngerti perasaan gu.."

*plakk
Seketika pipi (Namakamu) memerah, Baik (Namakamu) maupun Iqbaal menatap Riska dengan tatapan tak percaya. Ya dia menampar (Namakamu).

"Lo juga ngga ngejaga perasaan gue (Nam)!" Ucap Riska menggebu.

Mendengar itu (Namakamu) terkekeh sinis, berusaha menetralkan emosi nya. Sebenarnya bisa saja dia balik menampar namun dirinya bukan lah Riska.
"Bagian mana gue ngga ngejaga perasaan lo Ris? Bagian mana? Ada gue ngumbar kalo Iqbaal lagi sama gue?" Tanya (Namakamu) dengan penekanan disetiap katanya.

"Tapi ngga seharusnya lo ngerespon Iqbaal ngedeketin lo (Nam)" Jawab Riska cepat.

"Hei, gue sama Iqbaal lebih dulu sahabatan daripada lo kenal Iqbaal, salah gue kalo gue akrab sama sahabat gue sendiri?"

"Kedekatan kalian itu ngga wajar!"

"Lo terlalu pencemburu Ris, dan itu ngga bagus"

"(Namakamu) bener, Riska terlalu cemburu" Ucap Iqbaal lirih yang langsung ditatap tak percaya oleh Riska.

"Riska? Salah Riska kalo cemburu? Riska sayang Iqbaal. Kita udah pacaran 3 tahun, dan Iqbaal masih aja deketan sama dia!"

"FINE! GUE YANG SALAH! Gue minta maaf dan kalian jangan takut karna gue ngga bakal ganggu kehidupan kalian lagi."
Setelah mengucapkan itu (Namakamu) pergi meninggalkan Iqbaal dan Riska dengan nafas yang memburu.

Iqbaal menatap kepergian (Namakamu) dengan perasaan yang bersalah dan Riska yang menatapnya dengan penuh Amarah. Semenjak itu mereka belum bertemu kembali.

*pukk

Lamunan (Namakamu) tersentak, bayangan kejadian beberapa bulan yang lalu baru saja memenuhi pikirannya terbuyar kala ada yang menepuk bahunya.

"Lo ngga papa kan?" Ucap salah satu gadis yang menepuk bahu (Namakamu) tadi.

(Namakamu) tersenyum tipis lalu menggeleng pelan. "Im fine."

"Kita bakal kangen banget sama Lo (Nam).." Lirih gadis yang lainnya. Seketika mereka bertiga memeluk (Namakamu). Ya, mereka Salsha, Steffy dan Dianty. Sahabat (Namakamu) dari SD.

"Hy aku Dianty Meylisa, panggil Danty aja, salam kenal"

"Halo aku (Namakamu) Aprilsenja, boleh panggil (Namakamu), salam kenal juga"

Pukk

Serentak mereka menoleh ke belakang, terdapat dua gadis kecil seumuran mereka tersenyum manis sembari mengulur kan tangan,

Awan & Senja (IDR) OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang