3. Selamat Tahun Baru!

13 1 0
                                    

Ternyata kamu mencariku ketika dia tidak ada, kamu merindukanku ketika dia membuatmu bosan, ah seperti katakata kau merindukanku, u just bored dude.
-(Namakamu) AprilSenja.


















Hai! Ada yang nungguin kelanjutan cerita inii? Maaf yaa up nya lamaa pake banget, ga tau sekian bulan purnama keberapa ga up karena emang otak aku belum ada imajinasi buat ngelanjutin cerita ini. Butt i hope u like it guys.
Jangan lupa vote nyaa yaa dan komentarr nyaa hihihi♥️
Maaf kan typo yang bertebarann💨















Hepi ridingg🙋‍♂️























"Meet yuk!"

"Males"

"Ngga terima penolakan gue"

"Ngga mau."

"Is keras kepala banget sih jadi orang"

"Bodo amat"

"Ngga asik ah, harus mau pokoknya."

"Ck! Mau kemana?"

"Nonton? Ada film baru lho bagus bagus"

"Ajak racap lo aja kenapa sih, mager gue"

"Yee Awan kan kangen senja tauu, ga peka banget sih sahabat gue satu ini."

"Hmm yaudah kapan?"

"Satu jam lagi gue otw jemput lo dirumah bayy"

"Eh-"

Pipp

Pria remaja ini terkekeh karna sudah memutuskan sambungan telepon secara sepihak, pasti sahabat nya yang berada disebrang sana sedang mendumel kesal.

Setelah itu dirinya bersiap siap, dengan outfit sederhana, celana jeans hitam, baju kaos serta jaket yang tak dikaitkan resletingnya.

Ditempat yang berbeda, gadis cantik ini mendengus kesal lalu bangkit dari rebahannya. Huh menganggu acara minggunya saja! Dengan malas gadis itu menuju walk in closet nya untuk bersiap siap.

Ting nong

"Iya bentarr"

Tap tap tap

Ceklek

"Assalamualaikum Senja nya Awan" Ucap Pria yang menekan bel itu dengan cengiran khasnya. Sang empunya Rumah pun hanya mendelik kesal. Ya siapa lagi kalau bukan Iqbaal dan (Namakamu).

"Waalaikumussalam, nyengir lagi lo, yaudah ayok berangkat"

"Pamit dulu atuh si eneng mah" Sela Iqbaal ketika (Namakamu) hendak mendorongnya.

"Gak ada orang dirumah" Jawab (Namakamu) singkat.

"Oh Gituu, terimakasih dong ya lo sama gue" Ucap Iqbaal dengan tengil sedangkan (Namakamu) tak mengubris sama sekali, dia lebih memilih mengunci pintu rumah.

"Iya makasih karena gue udah ngajak lo jalan, ngeluari lo dari kegabutan karna ditinggal orang rumah sendirian" Lanjut Iqbaal.

"Ck. Hilih bicid, yaudah ayok" (Namakamu) menarik tangan Iqbaal sampai mereka keluar pagar lalu melepasnya dan tentunya mengunci pagar.

Awan & Senja (IDR) OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang