Matahari sudah menunjukan cahaya nya yang sangat bersinar, membuat gadis cantik bertubuh tinggi ramping ini terbangun, dengan kasar dia menepis rambut pirang yang menutupi wajah cantiknya, dan dia berjalan mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.Pagi ini seperti biasanya dia sarapan tanpa ditemani oleh ibundanya
Ibunya yang sangat mementingkan pekerjaan dan juga dia beranggapan anaknya bisa manangani segalanya tanpa bantuan darinya, setiap hari ada sepucuk surat yang diselipkan dibawah piring putih kosong yang bertulisan "jadilah yang pertama dan takkan menjadi kedua" surat itu mettha ambil dan langsung meremasnya dan lanjut memakan roti dan juga selai kacang."Woy jerapah tunggu" suara nyaring itu menghentikan langkah kaki anggis dan menoleh pada gadis yang tadi meneriakkinya
"Woy tumben banget dateng jam segini biasanya lebih dari jam 7" ejek gadis bernama anjani ini
"Hmmm" sahut anggis berdeham saja dalam raut wajah nya seperti tak peduli padahal ucapan gadis ini selalu dia masukin kehati tak jarang gadis ini mengolok-oloknya terkadang juga gadis ini di olok-olok didepan para lelaki yang membuat gadis ini tambah malu
"Eh si gabrellia dah sampai dikelas yuk buruan kelamaan lo" cerca anjani lagi
"Iye yuk" jawab anggis"Woy gis beliin bakmi, bakso, es teh,ama es campur" ujar anjani pada anggis
"Lo pikir gw siapa hah mentang mentang selama ini gw diem lo ngelakuin gw kayak gini sadar diri lo" ujar anggis mulai kesal
"Santai woy kalau kagak mau beliin biasa aja gak usah nyolot" jawab anjani kembaliTanpa pikir panjang anggis langsung beranjak dari kantin dan menuju ke kelasnya, dengan lari yang begitu cepat membuatnya tertabrak dengan seorang lelaki dingin yang dinginya mengalahkan es batu
"Kalau mau lari dilapangan sini bukan tempat lari", ujar lelaki ini dengan ucapan sedikit menjengkelkan
"Aduuuh gw jatuh gak lu tolongin sama sekali tolongin?" Tanya Anggis yang terjatuh oleh tabrakan dirinya sendiri
"Ya elah alay lu tu masih berfungsi kan kakinya berdiri sendirilah", jawab lalaki mengesalkan ini dan langsung pergi dengan menjulurkan lidahnya.
"Ck nyebelin"cerca anggis dan langsung berdiri dengan tangan masih memegangi bokong yang tadi terpapar lantai"Ginaaa gw mau curhat"teriak anggis tanpa tau malu yang membuat gina menghentikan aktivitas membaca
"Hah apa jangan keras-keras kalau ngomong"jawab gina sambil menutupi kupinya yang udah panas denger suara tetiakan gadis satu ini
"Jadi........"cerita anggis yang panjang lebar
"Kagak bisa apa kalian berdua gak bertengkar sehari aja bosen deh gue liatnya tang satu gak saat diri yang satu masih mau aja temankan sama dia, nih ya gue gak masalah in lo mau temenan sama siapa tapi kalau masalah ini gue gak setuju", ujar wanita ini sambil menunjukkan raut wajah seriusEh lo tau gak?"
Bersambung.....
I HOPE YOU LIKE IT
MAAF BELUM BISA MEMBUAT CERITA SEMENARIK MUNGKIN TETAPI AKU AKAN BERUSAHA DAN MAKASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI
TOLONG BERI JEJAK SETELAH MEMBACA
KRITIK DAN SARAN DARI KALIAN SANGAT AKU TERIMA
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggis(END)
Romance(Vote, comment, follow untuk menghargai author☺️) ~pagi tertawa malam menangis~ seorang gadis yang mencoba menutupi kesedihan yang dideritanya selama dia bernapas dan masih dilihat orang lain, tetapi ketika malam saat semua orang sudah terlelap dia...