NATHAN

27 9 17
                                    

Lo itu siapa ? Kenapa gue bisa segini cepetnya nyaman sama orang. Padahal kenal juga enggak


"Than kantin kaga?" Tanya rean anak kelas 12 yang menjadi sahabat nathan.

"Kaga" nathan sibuk memainkan game diponselnya

Rean mendekat.

"Lo ngape ha? Tumben seharian kaga bolos? Tobat?"

Nathan dkk memang terkenal dengan nakalnya. Mereka sering membolos jam pelajaran. Kadang kabur ke rooftop , kalo ga kantin , atau warung sebrang sekolah.

"Dare dari devan" nathan masih asik maen gamenya

"Dare? Emang nape?"

"Kalah"

"Hahahaha jadi karena itu. Hahahah noob sih lu"

"Ahhh bacot sih" nathan kesal , game yang dimainkannya kalah karena ada si rese rean.

"Weh katanya ada anak baru cakep ya dikelas lu?" Tanya riki yang tiba tiba masuk bersama yang lainny.

"Hmm"

"Mana?" Tanya salah satu dari mereka

"Au dah"

"Udah yo ah makan. Cacing di perut laper nih" kata rean yang hendak meninggalkan kelas nathan

"Ayo than" ajak riki , nathan hanya menggeleng

"Noob dia . Dare dari devan gaboleh kemana mana." Kata rean dari pintu sambil tertawa mengejek.

Dan mereka mengangguk paham. Berlalu meninggalkan nathan sendiri dikelas. Ia kembali bermaim game diponselnya.

"Ah goblok kalah mulu kayanya" kesal nathan

Tiba tiba ada seseorang masuk membuat nathan malu sendiri.

Nathan menatap anak baru itu.

Dia duduk dibangkunya lalu memainkan ponsel.

"Berasa ga dianggep gue njir" kata nathan pelan . Hendak berjalan mendekati anak baru itu.

"Nathan Andrian" ucap nathan mengulurkan tangan. Kacang kacang . Nathan dicuekin.

"Kacang mahal ya. Gue boleh duduk?" Tanya nathan

"Ok. diam berarti iya" nathan duduk dibangku kosong sebelah ken.

Sudah beberapa menit berlalu. Kehadiran nathan tak dianggap sedikitpun. Ken asik sendiri dengan dunianya. Dia tidak memperdulikan lelaki itu yang sedari tadi bertanya dan menjawabnya sendiri.

"Hidup kejam ya kadang. Ada namun berasa tiada. Mendengar namun tak ada jawaban. Melihat namun tak sedikitpun ingin menatap" nathan merasa sedang berbicara sendiri. Karena gadis di sampingnya tak kunjung menjawab apapun.

Ken sebenarnya mendengar namun terlalu malas untuk menjawab . Apalagi ken tak mengenalnya.

Bel masuk berbunyi

STORY OF KENDALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang