Ayunda Nindya Velory

58 12 2
                                    

Jangan lupa vote + komen
Happy reading❤❤

Suara alarm menganggu gadis itu yang sedang tertidur pulas. Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk, mengucek-ngucek matanya yang sayu. Setelah mengumpulkan nyawa gadis itu melangkah menuju kamar mandi dan kembali menggunakan seragam yang sudah rapih.

Harusnya gadis itu berjalan ke meja makan untuk sarapan. Tapi ini tidak, ia duduk kembali di meja belajar nya dengan tatapan kosong. Ia masih memikir kan kejadian 2 hari yang lalu.

Flashback~

Tengah malam gadis itu terbangun dari tidurnya. Karena merasakan haus, Lalu gadis itu beranjak ke dapur untuk mengambil minum.

Saat gadis itu ingin kembali ke kamarnya. Ia mendengar pertengakaran orangtuanya dengan suara keras. Tidak senggaja ia mendengar perkataan mamahnya.

"Mas sampai kapan kamu tidak menyukai ayunda? Dia anak kita! Dia juga butuh kasih sayang dari papahnya" Bentak mamahnya dengan suara keras.

"Sampai kapan pun aku tidak akan menggangapnya anakku!Aku tidak menginginkan dia lahir!"

"Astagfirullah istigfar mas. Semua yang ngatur allah, kita boleh merencanakan ingin anak laki-laki tapi tetap saja allah yang mengatur"

"Ya tetap saja aku tidak menyukainya"

Gadis itu yang mendengar pertengkaran orangtuanya. Ia hanya berdiri dengan kaki yang gemeteran. Ternyata selama ini papah tidak menyukainya, tidak mengingkannya hidup. Pantas saja papah selalu bersikap dingin padanya.

Setelah gadis itu tahu semua. Rasanya sakit sekali menerima semua kenyataan. Papahnya tidak menginginkannya hidup. Ternyata papah ingin anak laki-laki bukan perempuan. Ia hanya bisa menangis.

Setelah gadis itu tersadar dari lamunanya. Lalu kakinya melangkah ke meja makan untuk sarapan.

Disebuah meja makan, sejak tadi gadis itu makan hanya menunduk tidak berani menatap muka sang papahnya,Jika menatap itu membuatnya sakit hati mengingat kejadian itu.

Setelah gadis itu menghabiskan sarapannya. Ia berdiri lalu mengambil tasnya.
"Aku berangkat dulu" pamit gadis itu menyalami tangan mamahnya, saat ingin menyalami tangan papahnya, dengan cepat papah menepis tangan milik gadisnya.

Ia yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum getir lalu pergi. Mamahnya yang melihat gadis nya diperlakukan seperti itu langsung menghampiri nya.

"Jangan diambil hati ya, mungkin papah kamu sedang capek" ucap sang mamah dengan lembut.

Ia hanya merespon dengan anggukan kepala seolah tidak tahu apa-apa.

---

Gadis itu melangkahkan kakinya berjalan ke koridor sekolah, semua siswa siswi melihatnya dengan tatapan kagum.

Gadis itu bernama Ayunda Nindya Velory, gadis yang terlihat ceria disekolah, memiliki paras wajah yang sangat cantik, ia juga kebanggan guru-guru karena kepintaraannya. Tapi tidak ada yang tahu hatinya sangat hancur saat ini. Semua itu ia tutupin dengan senyuman manisnya.

Ayunda bukanlah gadis yang seperti di novel-novel, dia tetaplah menjadi diri sendiri. Ayunda anak semata wayang dari pasangan yudha dan laras.

"Cantik banget ya allah"

"Aduh bidadari nyasar dari mana ini"

"Jangan senyum dong, bikin gue salah tingkah ini"

"Ternyata ada ya bidadari didunia ini"

"Nanti pulang sekolah bareng yuk"

"Bagi bagi dong cantiknya"

"Cantik banget sihh"

Ayunda hanya menanggapinya dengan senyum manis miliknya.

AYUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang