11

1.9K 195 17
                                    

Wonwoo berjalan menuju kelasnya. Di sepanjang lorong, perasaannya begitu senang. Ia tidak tau apa yang membuatnya tersenyum seperti sekarang ini, tapi Wonwoo yakin dirinya masih tersipu karena ucapan Tuan Kim kemarin sore.

"Siapa ini? Calon menantu Ayah?"

Di sampingnya, Kim Rowoon terkekeh. Ia melihat semburat merah tipis di pipi Wonwoo.

"Dia teman—ku? Entahlah, hubungan kami sedikit agak rumit."

Tuan Kim tertawa. Ia merangkul Wonwoo, membuatnya terkejut, "Santai saja. Jangan tegang begini."

"Ayah membuatnya takut."

"Oh, maaf. Tapi aku hanya ingin kenal lebih dekat dengan calon menantuku."

Wonwoo tau kalau seharusnya ia tidak tersipu seperti ini. Namun, perhatian dan sikap ramah Tuan Kim adalah salah satu yang ia rindukan dari sosok orang tua.

Sempat terpikir calon ayah dan ibu mertuanya, saat Tuan Kim tersenyum ramah padanya. Senyuman itu mengingatkan Wonwoo pada orang tua Kim Mingyu.

"Astaga!"

Wonwoo menepuk pipinya cepat. Berulang kali, agak lebih keras, sampai-sampai suara tepukan itu terdengar oleh Jeonghan yang sejak tadi menatapnya heran, "Kau kenapa?"

"Astaga! Sunbae!"

Sambil mengelus dadanya, Wonwoo berjalan menghampiri Jeonghan.

"Sunbae di kelasku? Ada apa?"

"Bukankah kita sudah ada janji makan siang bersama?"

Kening Wonwoo mengerut, "Oh ya?"

"Yah, bisa dibilang triple date."

Wonwoo mulai mengerti arah pembicaraan ini. Ia pun tanpa ragu mengangguk setuju, "Mungkin aku lupa, tapi aku tidak mungkin menolak!"

"Kalau begitu ayo!"

Wonwoo jalan beriringan dengan Jeonghan. Sebelumnya ia ingin mengambil modulnya yang tertinggal di kelas, tetapi Jihoon sudah lebih dulu membawanya.

Mereka pun berjanjian di restoran dekat kampus.

"Wonwoo! Jeonghan sunbae! Di sini!"

Wonwoo mendengar suara Soonyoung. Ia duduk bersama Seungcheol dan di sampingnya terdapat tas milik Jihoon. "Dimana temanku?"

"Di toilet. Baru saja."

"Ah, baiklah."

Wonwoo mendengarkan pandangannya. Ia sebenarnya bingung dan sempat ragu saat Jeonghan mengatakan kalau mereka akan 'triple date', toh Mingyu tidak dapat dihubungi.

"Kau tidak bersama Mingyu?"

"Kupikir Mingyu bersama kalian," sahut Wonwoo bingung. Ia memperhatikan Seungcheol dan Soonyoung bergantian, "Dia tidak mengabari kalian?"

"Kupikir dia mengabarimu."

"Aku tau acara kumpul ini dari Jeonghan sunbae."

"Memang aku yang memintanya begitu."

Selagi mereka membicarakan Mingyu, laki-laki muncul dengan pakaian yang terkesan sangat santai. Hanya celana pendek dan kaos oblong polos warna hitam, serta topi.

Wonwoo yakin sekali itu bukanlah pakaian seorang mahasiswa ke kampus.

"Kau tidak kuliah hari ini?"

"Tidak."

Mingyu mengambil kursi di hadapan Wonwoo, bersampingan dengan Seungcheol. Seniornya itu menyenggol lengan Mingyu pelan, gerakannya sangat halus, sampai tidak ada yang menyadarinya. "Jaga sikapmu," bisiknya.

Like the Beginning [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang