-2-

819 20 0
                                    

Vote dan komentar akan sangat dihargai! Terimakasih!^^


Selamat membaca!


🍒

Yudas terbangun karena gorden kamarnya dibuka, mengizinkan cahaya matahari pagi masuk ke kamarnya.

"Ayo bangun Yudas! Tak biasanya kau telat bangun begini"

Ah, iya. Tadi malam ia harus bergadang karena jantungnya yang tak bisa diajak kompromi.

"Sarapannya sudah siap, ayo bergegas"

"Aku akan segera turun"

Mata Yudas sibuk mencari pelaku jantungnya maraton tadi malam.

Kemana anak itu? Pasti dia kaget saat bangun tadi kan?

Tanpa pikir panjang lagi, Yudas segera bersiap-siap dengan seragam dan peralatan sekolahnya, lalu menyusul Nyonya Go dan Haru yang sudah mulai menyantap sarapan mereka.

"Pagi"

"Selamat pagi! Duduklah Yudas"

Yudas melirik Haru sebentar sebelum duduk, ia bersikap seperti tak terjadi apa-apa?

"Ah, Haru kau–"

"A-aku selesai! Aku berangkat ya, Mama!"

"Hati-hati di jalan, Sayang"

Apa itu tadi?

🍒

Hal yang sama juga terjadi di sekolah. Haru terus menghindarinya. Seperti saat ini, Haru sedang memperhatikannya, namun saat ia balik menatap Haru, ia langsung membuang muka.

Apa-apaan ini 💢

Di kantin, di kelas, di lapangan, di ruang ganti, dimanapun mereka bertemu, Haru selalu menghindarinya. Apa aku membuat kesalahan?

Hei, Yudas hanya menemaninya minum, apa yang salah dari itu? Itupun Haru yang memintanya, bukan ia yang mau. Lalu apa? Tidur bersama? Apa ia menyesal karena tidur di kamarnya? Apa AC kamarnya tak sesejuk AC kamar Haru?

Yudas sangat bingung sekarang. Meskipun mereka memang tak pernah ngobrol, tapi Haru tak pernah menghindarinya. Kali ini berbeda. Situasi ini sangat tidak menyenangkan.














Apa Haru membenciku?











"Kudengar mereka membawanya ke rooftop"

"Wah, kasihan sekali anak itu. Tapi salah sendiri kenapa harus menutup-nutupi kalau dia gay. Hahahaha"

"Kudengar dari teman dari SMP nya langsung loh"

"Najis banget hahahaha"

Gay? Rooftop?

Tanpa basa-basi Yudas melangkahkan kaki ke rooftop. Ia yakin sekali kalau yang dibicarakan anak kelasnya tadi itu adalah Haru.

Tak akan kubiarkan kau terluka.

.
.
.
.
.
.
.
.

BUAK!

SEXOMNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang