Vote dan komentar akan sangat dihargai! Terima kasih!!
Selamat membaca!^^
🍒
Cahaya matahari menerobos masuk, membuat si pemilik kamar perlahan mengumpulkan kesadarannya. Sudah pukul 7 pagi.
Hal pertama yang dilakukan Yudas adalah mengecek kasurnya. Kosong. Sepertinya Haru bangun pagi-pagi sekali. Mengingat kejadian semalam membuat Yudas menutup wajahnya.
Tadi malam itu..b-bukan mimpi kan?(////)
Tentu saja bukan!
Bagaimana aku harus bersikap padanya setelah ini? Apa aku harus menghindarinya? Atau bersikap seperti tak ada yang terjadi? Yudas benar-benar bingung.
.
.
.
"Hei, Yudas! Kau sudah tau belum kalau 2 hari lagi kita akan menghadapi ujian akhir?"
"Tentu saja sudah. Aku bahkan sudah mengangsur materi ujian pertama dan kedua."
"Cih! Curang sekali!"
Yudas hanya mengedikkan bahunya menanggapi perkataan Woongi. Keduanya berjalan memasuki kelas karena sebentar lagi pelajaran pertama akan dimulai.
"Kenapa tidak kau serahkan saja pada kami, bocah belok!"
"S-sungguh..aku benar-benar lupa membawa uang saku ku"
"Halah! Banyak alasan sekali k–"
Tangan bocah sok preman itu telah mengepal, siap untuk melayangkan tinjunya ke wajah mulus Haru, namun belum sempat seujung kuku pun tangannya menyentuh Haru, tangannya sudah buru-buru ditangkap oleh Yudas.
"Minggir kau kalau tidak ingin berurusan dengan kami"
"Wah, ingin sekali aku berurusan dengan kalian"
Yudas menarik kerah si preman yang duduk di kursi yang bersebelahan dengan Haru hingga ia bangkit dari kursi itu, kemudian mendaratkan bokong nya di kursi itu.
"Apa-apaan kau! Mau jadi pahlawan kesiangan huh?!"
"Pergi"
"Apa-apaan sialan!"
"Bocah ini jatah ku. Hanya aku yang boleh memalak uang nya. Kalian cari siswa lain saja untuk kalian habisi uangnya."
Bocah-bocah preman itu menatap Yudas berang. Ingin sekali mereka memukul wajahnya, namun melihat kondisi kelas yang kini sudah mulai ramai, mereka mengurungkan niat mereka.
"Tapi ini kursiku"
"Duduklah disana," Yudas menunjuk salah satu kursi tempat biasanya ia duduk.
"Jangan menjawabku lagi"
Tanpa babibu lagi bocah-bocah itu meninggalkan Haru dan Yudas. Yudas memandangi Haru dengan kening berkerut, daritadi Haru tak kunjung mengagkat wajahnya. Setakut itukah kau pada mereka? Apa kau selalu merasakan ini setiap hari?

KAMU SEDANG MEMBACA
SEXOMNIA
Romance"Yu~da~s..hh.." "Kembali ke kamarmu, Haru" "Kenapa aku harus kembali..mm...?" "Go Haru, kau benar-benar harus bangun" "Aku mau..itu.." "Hentikan! Apa gunanya kita melakukan ini tiap malam? Besok pagi kau juga akan lupa kan?!" "...." PERINGATAN!! ⚠️⚠...