06. Gagal Total

2.4K 439 16
                                    

"Ngapain lo di sini?" – Taeyong.

"Justru lo yang ngapain di sini?" – Jennie.

Keduanya duduk bersedekap, saling melempar tatapan tajam.

"Segitu pengennya lo nikah sama gue?" Tuduh Jennie Kimberly, memicing curiga pada Taeyong Geraldo Lee.

"Hello? Kepedean dih, mending gue jomblo seumur hidup daripada nikah sama lo."

"Wahhh! Siapa ya yang kemaren nanya 'Should we just marry each other?' ke gue? Siapaaa?!" Sindir Jennie merujuk pada ucapan Taeyong sehari yang lalu.

"Lo juga ngomong begituan yee, bikin-bikin kesepakatan pula!" Balas Taeyong ga mau kalah.

"Gitu-gitu juga lo terima!"

"Khilaf. Nyesel gue."

"Lo kira gue ga nyesel ngomong gitu?!"

"At least senyesel-nyeselnya gue, gue ga sepasrah lo tuh, sampe ikutan blind date demi nyari cowok." Cibirnya julid.

"Berisik. Lo juga ikut blind date kalo lo lupa!"

Taeyong mengangkat bahu acuh. "Gue kan ikut karena dipaksa gantiin temen gue."

"Ya gue ikut karena dipaksa nyokap gue!" Sungut Jennie.

Diam kemudian.

Dua orang yang masih melipat tangan di depan dada itu buang muka ke arah berlawanan, Taeyong ke kiri, Jennie ke kanan. Persis seperti bocah yang ngambek sehabis rebutan mainan.

"Udah lah! Capek gue gelut sama lo mulu, kek bocah tau ga." Suara Taeyong pada akhirnya, berniat menyudahi perdebatan tak berujung ini

Tapi sepertinya Jennie tidak sejalan dengan Taeyong. "Siapa suruh situ nyari ribut mulu sama gue?!" Karena gadis itu malah kembali mengibarkan bendera perang.

"Bah! Lo duluan nying yang mancing keributan."

"Kebalik bujankkk!!!" Lantas menggeram kesal. "Ihhh! Mood gue yang udah ancur tambah ancur kan gegara lo, sialan."

"Lah, kok jadi salahin gue sih?!"

Begitulah, Taeyong dan Jennie lagi-lagi berdebat tanpa mempedulikan fakta bahwa mereka telah menjadi tontonan para pengunjung cafe.

"Temen lo itu ngebujuk lo buat hadir ke blind date ini pake jimat apa dah?" Tanya Jennie kepo sekaligus heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Temen lo itu ngebujuk lo buat hadir ke blind date ini pake jimat apa dah?" Tanya Jennie kepo sekaligus heran. Pasalnya, sebagai orang yang udah kenal Taeyong selama 8 tahun, Jennie paham betul gimana keras kepalanya seorang Taeyong Geraldo Lee.

Ngomong-ngomong, duo jones itu lagi jalan-jalan sore di taman terdekat—Taman Tabebuya.

Dipelopori oleh Jennie yang menyuarakan keinginannya untuk melepas penat, jadilah mereka menghabiskan senja bersama di taman indah yang dipenuhi oleh tanaman Chrysotricha alias Tabebuya tersebut.

Iya, mereka udah damai. Dengan perdebatan dimenangkan oleh Jennie tentunya.

Maklum, cewek selalu benar.

"Ohhh, lo inget pulau yang gue pengenin itu?"

"Ronde island?" Tanya Jennie memastikan.

Cowok itu ngangguk. "Sohib gue, Doyoung mau nyerahin tu pulau ke gue secara free asal gue gantiin dia di blind date hari ini."

Jennie membelalak kaget. PULAU PRIBADI BANGET?

Teringat sesuatu, gadis itu menoleh cepat. "Bentar, deh. Doyoung Ardhana itu... Yang punya perusahaan teknologi bukan?"

"Ck! Banyak nanya lo kayak dora."

"Paan si, gue mau mastiin aja ga boleh—"

"Iya iya, Doyoung tuh si sultan yang punya perusahaan teknologi, nama perusahaannya Neo co. Perusahaan tersebut diresmikan pada tanggal 7 Juli 2016." Jelas Taeyong serinci mungkin. "Noh, baik banget gue ngasih info lengkapnya."

TUH KAN, PANTES DARITADI JENNIE KEK NGERASA FAMILIAR GIMANA GITU SAMA NAMA 'DOYOUNG'.

Siapa sih yang ga kenal Doyoung Ardhana? Young, handsome, crazy rich adalah kata-kata yang kerap dipakai untuk mendeskripsikan sosoknya.

"BUSET, GA HERAN MAINAN LO PADA PULAU YA. ORANG SULTAN."

"Volume suaranya dikontrol dong, mba." Taeyong berujar datar.

Jennie cengegesan, ngangkat jarinya membentuk simbol 'peace'. Setelahnya, Taeyong noyor kepala Jennie pelan, gemas.

"Kenapa ga Doyoung aja sih yang dateng ke blind date ini, kan mayan kalo gue dapet sultan." Monolog Jennie menggerutu sendiri. Masih ga terima dengan fakta bahwa untuk kesekian kalinya dia gagal mendapat pasangan setelah menghadiri begitu banyak blind date.

"Punya pawang dia mah."

Mendengus tidak menyangka, Jennie tersenyum kecut. "Parah, blind date gue gagal total."

"Ngapa emang?"

Jennie pun menceritakan semua hal yang dialaminya hari ini, mulai dari ketemu Yohan yang jauh lebih muda, sampe Moonbin yang rupanya udah punya pacar, giliran Doyoung? Jumpanya malah sama Taeyong.

Bodoamat dah mau Taeyong ketawain kek, ngatain dia kek, pokoknya Jennie mau curahin seluruh uneg-uneg yang terpendam, yang membebaninya seharian ini.

Diluar dugaan, Taeyong menepuk-nepuk pucuk kepala Jennie usai mendengar cerita cewek itu. "Ututu, yang sabar ya, sayang. Orang sabar disayang Taeyong."

"Ga butuh kasih sayang lo." Jennie menendang tulang kering Taeyong keras.

Yang ditendang mengaduh kesakitan. "Sakit bego."

"LO NGATAIN GUE BEGO?" Jennie nimpuk kepala Taeyong dengan tasnya.

Lagi, Taeyong mengaduh kesakitan. Melirik gadis yang masih memasang tampang kesal. "Sensi amat sih kayak masker, pms lo?"

Jennie barangkali akan menyahut kalo Taeyong ga keburu meralat. "Eh, tapi bulan ini kan lo udah lewat."

Agaknya kelamaan kenal Jennie mengakibatkan Taeyong bisa sampai hapal jadwal bulanan Jennie.

"Gue ga sensi, lo aja yang rese."

"Giwi gi sinsi. Li iji ying risi." Taeyong ngulang ucapan Jennie dengan nada mengejek, abis itu langsung lari karena takut diamuk singa betina.

"TAEYONG!"

TBC

Jadi aku berencana bikinin ni ff trailer gengs, what do u guys think about it? :")

See u next part,
XOXO💚✨

JONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang