"Lo naik sendiri deh, gue ada urusan. Passwordnya tanggal lahir gue sama dia."
"Kasi tau aja langsung elah! Pake main teka teki segala."
Jooheon nyibir. "0626."
"Oke, bye!"
Haechan turun dari mobil, banting tuh pintu mobil dan langsung masuk ke gedung apartemen.
"Dasar bocah gak sopan!" Gerutu Jooheon yang kemudian nyari parkir.
Iya, Jooheon gak ada urusan, tapi dia masih belum mau ketemu Changkyun dulu. Jadinya dia cuma nungguin Haechan di parkiran.
***
"Astaga Changkyun!"
Haechan yang sukses masuk ke apartemennya Changkyun itu shock ngeliat temen sekaligus pacar sepupunya itu tergeletak di atas lantai dengan hape yang gak jauh darinya.
"Gila, panas banget!" Teriak Haechan pas tangannya ditempelin ke keningnya Changkyun.
Haechan buru-buru ambil hapenya dan nelpon Jooheon.
"Kak! Udah jauh belom?? Balik sini bantuin gue!!"
"Apaan sih? Gue udah lumayan jauh d-"
"Aduh gue gak peduli ya kak! Lo balik sekarang sini! Changkyun pingsan ini badannya panas! Halo? Halo?? Lah bangsat dimatiin!"
Haechan ngelempar hapenya ke meja terus susah payah naikkin Changkyun ke sofa dan tiba-tiba Jooheon udah nongol di depan pintu sambil ngos-ngosan.
"Cepet banget? Katanya udah jauh." Sindir Haechan.
"Berisik."
Jooheon langsung gendong Changkyun terus dibawa ke rumah sakit.
"Lah, guenya ditinggal. Dasar emang sepupu laknat! Untung Echan baik, untung Echan sabar!"
Haechan cuma bisa ngelus dada.