Jooheon sama Changkyun lagi asyik jalan-jalan berdua di taman pas ada telpon masuk di hapenya Changkyun.
Changkyun mgeliat siapa yang nelpon terus gigit bibir bawahnya.
"Kak, aku angkat telpon bentar ya."
Changkyun terus jalan agak jauh dari Jooheon. Dia telponan sambil sesekali ngelirik ke arah Jooheon, bikin Jooheon penasaran plus curiga. Akhirnya Jooheon deketin Changkyun dan nguping.
"Iya sayang, iya..."
"..."
"Iya nanti pulang gak malem kok."
"..."
"Iya, iya kesayangannya Kyun~"
Jooheon shock!
Jadi di belakang dia... Changkyun selingkuh??
Gak bisa dibiarin!
Jooheon buru-buru ngerebut hapenya Changkyun.
"Siapa sih?? Kenapa manggil pacar saya pake sayang-sayang segala hah?? Pelakor ya??"
"Kamu yang siapa?"
Jooheon ngeliat Changkyun yang udah panik berusaha ngambil hapenya balik.
"Kamu... selingkuh?"
"Eh? Enggak kak enggak!"
"Terus itu sayang-sayangan sama siapa??"
"Eh, itu..."
Changkyun akhirnya me-loud speaker hapenya.
"Changkyun? Kenapa sayang? Tadi siapa?"
"Itu... pacar aku."
"Lah? Punya pacar kok gak pernah diajak ke rumah??"
Jooheon ngerutin keningnya bingung.
"Iya pa, nanti kalo pas libur ya."
Lah?
"Iya udah. Nanti papa bilangin ke mama kalo anaknya mau bawa pulang pacarnya."
"Hehe... iya pa. Salam buat mama ya."
"Iya, salamin juga buat pacar kamu, jangan cemburuan gitu sama calon mertua."
"Papa ish!"
Sampe panggilan itu berakhir, Jooheon sama sekali gak buka suara, dia malah bengong aja.
"Kak? Kakak!"
"E-eh? Iya dek?"
"Aku gak selingkuh. Itu tadi papa."
"Iya tau." Jawab Jooheon lesu.
"Kenapa sih kak?"
"Malu Kyun malu~ kakak ntar kudu gimana coba ngadepin papa kamu??"
Changkyun ngerotasiin bola matanya males. "Makanya kak, jangan curigaan gitu. Kan... aku sayangnya cuma sama kakak."
"Eh?"
Jooheon bengong, Changkyun mukanya udah merah.
"Udah ah! Aku mau beli es krim!"
"Eh, eh! Tungguin dong sayang!"
