MY GIRL - 01

7.7K 590 35
                                    

"Njing, lu abis PHP-in anak orang lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Njing, lu abis PHP-in anak orang lagi?"

Julian Arcello, mengangguk tanpa dosa sembari terus menyantap bakso di depan. Sedangkan Jeon Pradipta hanya dapat geleng-geleng kepala melihat tingkah laku si playboy yg sialnya adalah sahabatnya itu.

"CK, lu gak bosen apa jadi trending topik terus gara-gara suka baperin cewek? Tobat njir!" Aditya Mahendra yg ada disebelahnya tanpa basa-basi langsung menonyor muka tampan sahabatnya itu gak berakhlak.

"Gila, sakit njeng! Kalo muka tampan paripurna gue ini kenapa-napa emang lu mau tanggung jawab?! Kasian Emak Bapak gue yg udah berusaha keras buat 'ngebuat' anak setampan gua!" Omel Lian kesal.

"Efek kebanyakan nonton bokep" Gumam Jeffry Gerardo yg sedari tadi cuma diem menyimak sambil sesekali nyedot es nutrisi yg sekarang udah tinggal es batunya doang. Udah cukup stress dia punya temen kek gini.

"Orang sendirinya juga sering nonton! Dasar Jeff anak babi ngepet!" Teriak Lian, Mahen, dan Jeon serempak membuat mereka lagi lagi dijadikan sebagai pusat perhatian semua siswa dan juga siswi.

"Jangan ngegas dong jabingan!" Balas Jeff nyolot, membuat ketiganya menahan hasrat untuk tidak mengeluarkan kata-kata umpatan dari mulutnya masing-masing melihat muka ngeselin punya si Jeff.

"Punya dosa apa gue sampe punya temen modelan kek monyet begini" Batin Jeon, sudah berada di ambang kejenuhan dalam menghadapi teman-teman seperjuangannya yg gak punya akhlak maupun adap ini.

Lian yg awalnya asik menikmati bakso dan es tehnya seketika langsung menghentikan aktivitasnya saat gak sengaja ngeliat seorang cewek yg tengah makan di meja paling pojok bersama tiga cewek lain.

"Cantik" Gumam Lian yg sayangnya masih bisa didengar dengan super duper jelas sama ketiga kunyuk yg masih asik mendebatkan dan membahas hal hal yg paling gak penting di dunia ini.

"Luna maksud lo?"

"Hah?"

"Iya, yg rambutnya diurai itu namanya Aluna Kaneishia si anak MIPA 1 kelas 12 seangkatan sama kita"

Lian mendengar penjelasan singkat dari Mahen dengan seksama. Dia bingung, gimana bisa dia gak tau ada cewek secantik itu disekolah ini? Pakai pelet apaan tuh cewek sampe bisa bikin dia terpesona?

"Tapi jngan macem-macem sama dia ya Njing! Dia sahabatnya pacar gua!" Lian tidak menggubris perkataan Mahen. Sekarang yg terpenting adalah bagaimana ia bisa memikat cewek bernama Aluna Kaneishia itu secepat mungkin.

"Wehhh, jangan ngadi ngadi lu njir! Mau kemana lu?"

Mengabaikan teriakan serta beberapa umpatan yg dilontarkan para sahabatnya terutama Mahen, Lian lebih memilih untuk berdiri dan berjalan menuju meja yg menjadi tempat duduk si cewek yg bernama Aluna itu.

Sedangkan disisi lain, Aluna dan 3 temannya terkejut saat menyadari bahwa most wanted sekolah yg sering dijuluki si playboy kelas kakap itu tengah berjalan ke arah mereka tak lupa dengan gaya sok kerennya.

"Hai? Kenalin nama gue Julian Arcello, panggil aja Lian. Gue anak IPS 3 seangkatan sama lo. Gak usah memperkenalkan diri Lo lagi, karena gue udah tau semuanya"

Bukannya membalas uluran tangannya, cewek cantik itu cuma menatap datar wajah Lian dari atas sampe bawah. Kesal? Itu pasti, tapi Lian berusaha untuk tidak meninggalkan kesan buruk pada gadis itu.

"Kenapa? Kok diem aja? Kaget ya disamperin sama cowok seganteng gue?" Luna menatap Lian dengan tatapan geli yg lebih mengarah ke jijik sih. Lian yg melihat itu cuma bisa tertawa canggung.

"Mau apa lu kesini? Kita lagi gak mau diganggu, mending lo balik ke habitat lo dah, kita gak menerima makhluk gak diundang" Bukan Luna yg menjawab melainkan Jolicia Anastasya yg jelas udah lumayan deket sama Lian karena dialah pacar dari Mahen.

"Gue gak punya urusan sama lo ya Jol, jadi mending lo bertiga pergi, karena gue cuma mau ngomong sama Aluna Kaneishia bukan kalian" Suara berat khas milik Lian membuat Jolicia, Reena, dan juga Liana bergidik ngeri.

Karena sudah tahu apa yg akan terjadi jika tidak segera menuruti perintah Lian, Jolicia, Reena, dan juga Liana akhirnya memutuskan untuk meninggalkan sahabatnya yg dari tadi sudah memberikan kode agar meninggalkan kantin duluan.

"Mau apa?" Ketus Luna yg sebenarnya tidak berminat sedikitpun untuk berbicara dengan orang asing seperti Julian. Sedangkan si empu hanya tersenyum tipis mendengar suara milik Aluna untuk pertama kalinya.

"Lo unik, gue jadi tertarik" Luna berdiri dengan gelisah, gadis itu risih dan benci saat seluruh mata secara terang-terangan menatapnya. Belum lagi banyak yg langsung menjadikan dia bahan pembicaraan.

"Sorry gue gak ada waktu buat bicarain hal gak penting kayak gini. Mending lo balik udah bel" Pergerakan Luna langsung tertahan, saat pergelangan tangannya di tahan erat oleh cowok gila yg SKSD itu.

"Gak sopan tau ninggalin orang yg belum selesai bicara seenaknya"

"Yaudah, kalo gitu cepetan ngomongnya!"

"Yuk jadi pacar gue, ini bukan ajakan tapi perintah. Gue gak suka penolakan. Lo terima atau gak itu urusan lo, yg penting lo tau mulai sekarang lo milik gue, milik Julian Arcello" Ucap Lian kepalang santai.

"Lo gila, ya? Kita ini gak pernah saling kenal! Ketemu sama lo aja baru sekarang!"

Lian ketawa ganteng saat Luna menepis tangannya kasar. Untuk pertama kalinya ada seorang gadis yg berani memperlakukannya kasar, dan itu membuat Lian semakin gencar untuk melakukan pendekatan.

"Iya, mungkin lo gak kenal gue, tapi gue kenal sama lo. Lo Aluna Kaneishia, dari Kelas 12 MIPA 1, Bener, kan?" Ucap Julian mengulangi apa yg dikatakan Mahen tadi.

Luna menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk tidak mengeluarkan kalimat kalimat tak pantas pada laki laki di depannya ini. Memilih untuk tidak menganggapi, Luna lebih memilih untuk pergi dari kantin.

"Gak waras sih lo, gercep banget nembak, padahal PDKT-an aja belum pernah" Mahen dan yg lain menghampiri Lian yg masih senantiasa menatap pintu keluar kantin yg baru saja dilewati oleh Jisoo.

"CK, udah gak jaman PDKT-an! Entar yg ada malah di tikung ama cowok lain, makanya gue harus selangkah lebih maju" Sahut Lian bodo amat, seperti seolah olah tidak terjadi apa-apa barusan.

"Untung gua masih waras, nembak Jolicia di pantai persis pas waktu sunset. Lha lo? Bukannya nembak secara layak malah melakukan pemaksaan ke anak orang" Sindir Mahen tanpa basa-basi.

"Iya, gue setuju sama si Mahen. Dimana-mana cewek itu maunya ditembak secara romantis sama cowok yg dia suka, bukannya malah ditembak di kantin dengan cara yg gak elit kek gini!" Balas Jeff.

"Pacaran gak harus berlebihan. PDKT basi, itu pengenalan yg cuman buang buang waktu. Buat apa PDKT lama lama, kalau jadian aja enggak? Sekali lagi ngomong yg aneh aneh jangan harap 'adek-adek' lo bakal selamat"

Lian tertawa puas dan langsung meninggalkan Mahen, Jeff, dan Jeon yg wajahnya sudah pucat pasi lantaran mendengar ancaman dari si brengsek kesayangan cewek-cewek itu.

"Anak anjing lu!"

"Anak setan!"

"Anak Dajjal!"

"Anak Dajjal!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang