Part 14

231 24 6
                                    

Moonbyul POV

Aku sekarang sedang berada dikantor, sedang mengawasi pegawai-pegawaiku.. kemudian aku melihat sebuah mobil merah masuk, aku sangat terkejut ternyata yg turun dari mobil merah itu adalah pamannya hani, sial.. ternyata firasatku benar..

Dia sedang bicara dengan pegawaiku, kemudian pegawaiku menunjuk kearahku, paman hani langsung melihat kearahku dan menyeringai..

Kenapa dia sampai datang kesini..

Dia menghampiriku ternyata dia tidak membawa body guardnya..

"hallo tuan moon, saya ingin berbicara dengan anda.."

"apa mau anda?"

"bisakah kita bicara empat mata?" dia masih saja menyeringai, itu membuatku kesal melihatnya.. aku langsung berjalan menuju ruanganku, dia mengikutiku dari belakang

...

...

Aku duduk disofa sambil menyilangkan kaki dan tangan, dia berada disofa depanku

"pertama-tama perkenalkan nama saya ahn jaehyun"

"tolong jangan basa basi dengan saya, katakan inti kedatangan anda itu sebenarnya apa?"

"anda benar-benar tidak ramah tuan moon" aku menghela nafas panjang karena kesal, dia seperti mempermainkanku

"saya ingin merekrut anda menjadi pegawai saya"

"saya tidak mau" tolakku dengan cepat

"sudah saya duga kalau anda akan menolaknya" dia mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan sebuah video kepadaku, saat aku melihat video itu mataku terbelalak aku langsung menurunkan kakiku dan tanganku, dadaku langsung terasa sesak dan badanku gemetar hebat

"k..kau.."

"anda tidak bisa menolak saya"

End Moonbyul POV

...

...

Yongsun POV

Aku dan hani sudah merencanakan sesuatu untuk menggagalkan rencana pamannya hani, aku benar-benar tidak mau kalau byul dibawa orang itu dan terlibat dengan hal itu, byul akan dalam bahaya jika terlibat..

Ditambah lagi papahku, apa dia mengetahuinya..

Aku sangat takut kalau byul ketahuan oleh papahku kalau dia yg membuat obat itu..

"yong" panggil hani, aku langsung melihat kearahnya

"kau kenapa bengong?"

"aku.. aku hanya takut papahku mengetahuinya"

"kau benar.." kami diam dalam keheningan

"aku ingin pulang"

"kau naik apa tadi?"

"aku naik taxi, kenapa?"

"byul tidak ada menghubungimu?"

"byul mana pernah sih hubungi aku duluan kalau tidak ada yg penting"

"hhee.. dia berbeda saat bersamaku" dia menyeringai, haish! dia mau manas-manasin aku ya

"haish! aku tidak akan terpancing olehmu"

"sebenarnya aku sangat merindukannya" ekspresinya berubah menjadi sendu, aku juga melihat hani dengan sendu

"ketika dia mengingatku aku ingin sekali mengungkapkan betapa aku sangat merindukannya.. tapi karena dia ingat aku saat sudah menikah denganmu, aku mengurungkan niatku"

Honey Bee (Rude Boy 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang