part 3

47 30 21
                                    

Hi semuanya!!! Selamat membaca,semoga suka^_^

- i hope you always find a reason to smile-

_____
Jangan tanyakan perasaan Ansel sekarang. Jika ada angka yang nol nya tidak terbatas di dunia,maka itu adalah milik Ansel. Di tengah-tengah kehebohan lapangan kala itu,darah Ansel sudah naik hingga wajahnya memerah padam. Fris hanya bisa berpura-pura bodoh saja,siap-siap setelah ini hanya seragamnya saja yang tersisa.

"Fris,Lo tau kan kalau gue udah marah gimana?" tanya Ansel dengan senyum iblisnya.

Dengan memanfaatkan situasi yang tengah brisik,Fris pura-pura tak mendekati,ia malah heboh berteriak nama seseorang yang seperti nya sudah bosan Ansel dengar.

"HUUUU, SEMANGAT KAK BILLY, AKU PADAMU KAK!!!!"

"GANTENG BANGET AMPUN,PENGEN JADI RING NYA AJA"

"Pokoknya,gue harus yang pertama kasih dia minum! Harus pokoknya!"

"Yaampun, baru semalem mimpi tidur berdua sama kak Billy,eh paginya udah di kasi sarapan orang ganteng,"

"Sumpah sih gue pengen jadi pacarnya,dijamin hidup gue bakal sentosa,"

"Kak Billy ganteng banget sih,kak Yara juga imut banget,"

"Mereka berempat kok makin makin sih ganteng nya !!!"

Ansel yang mendengar itu hanya bisa menahan kesal nya. Jika mereka mengangumi cowok yang sedang beradu basket itu, tidak bisakah mereka pelan-pelan? gak usah teriak gitu loh,telinga Ansel kan sensitif!.

"Gue keluar," bisik Ansel akhirnya setelah ia lumayan lama berdiri di sana.

"Eh tunggu,tunggu" tahan Fris ketika Ansel hendak pergi.

"Apa sih,"

"Ih,bentar lagi lah cabutnya,ini udah mau kelar juga,"

"Gak peduli,kaki gue cape,mata gue ngantuk,perut gue laper, tangan gue lemes. Bye!"

sekali lagi Fris menahan lengan Ansel,dan itu membuat Ansel geram hingga orang-orang yang berada di sekitar mereka ketakutan melihat ekspresi wajah Ansel.

"Plis lah Sel,nanti gue beliin makan deh," tawar Fris.

Ansel menggeleng.

"Sekalian sama ice cream,"

Ansel tetap menggeleng.

"Argh,sama a*qua deh,"

Masih dengan gelenggannya.

Fris mulai kesal,"plus bakso,udah final!"

Ansel langsung mengangguk setuju,jika sudah ada bakso semua masalah akan kelar dalam sekejap. Fris pun sedikit bahagia meski lebih banyak kesalnya.

Pertandingan sudah hampir selesai. Tim Billy mendapat scor 68 sedangkan tim Gery- lawannya- mendapatkan score 54.

Lapangan semakin sumpek dan panas,membuat atmosfer disekitar Ansel menjadi ngap. Sudah berdesak-desakan banyak juga orang yang sesekali mendorong entah kenapa alesannya.

Ansel benci keramaian dan Ansel benci keributan.

Banya yang tidak Ansel sukai,mungkin jika di list tidak akan muat jika hanya selembar saja.

Tanpa Ansel sadari,ia lupa meminum obatnya. Ia lupa obatnya ia taro di tas sekolah nya. Dan kini,jantungnya mulai kambuh. Sesak dan sulit bernafas. Fris yang menyadari itu langsung teriak panik,membuat orang disekitar mereka panik dan mengambil jarak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 ACCIDENTELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang