Dark 5

4 0 0
                                    

...........

''Kau tidak pulang?''

Tanya Jackson yang saat ini melihat ke arah Mark yang masih betah berkutat dengan pekerjaannya.

''Iya nanti.'' dan jawaban singkat itu membuat dahi Jackson berkerut.

Memang Mark sering sekali bergadang di kantor, hanya saja baru kali ini dia bergadang di kantor sampai pukul tiga subuh.

''Sebenarnya ada apa? Kamu tidak biasanya bagadang sampai seperti ini Mark?''

''Tidak ada apa-apa hyung, aku hanya ingin memiliki luang selama dua hari kedapan, mangka dari pada itu aku harus mengerjakan semuanya sekarang biar nanti tidak terlalu sibuk.''

Jackson yang mendengarnya mengangguk mengerti, lalu  berjalan mendekat ke arah Mark yang masih sibuk menandatangani berkas-berkas penting kantor.

Sampai akhirnya mata Jackson tidak sengaja melihat ke arah luka atau memar di punggung tangan Mark.

Dan tanpa memberi tau Jackson langsung menyentuh memar tersebut, membuat Mark sedikit tersentak karena sakitnya.

''Itu kenapa?'' tanya Jackson pada Mark yang masih memandang Jackson dengan pandangan terkejut.

''Gak papa kok, cuman ini gak sengaja ketabrak pintu kamar mandi.''

''Emang bisa gitu?''

''Ya bisalah, ini buktinya.''

Tunjuk Mark pada Jackson.

''Udah kak jangan ganggu ini gak bakalan selesai kalau kakak ngajak ngomong terus.''

Ucap Mark sambil melanjutkan kerjanya, meninggalkan Jackson yang terdiam memikirkan perkataan Mark barusan.

''Pasti ada yang di sembunyiin, kapan sih kamu bisa percaya sama kakak sepenuhnya Mark?''

*

*

*

*

Saat ini di kamarnya Hans sedang asik melamun sambil menyesap kopi hitam, padahal sekarang sudah jam 4 subuh dia terbangun dari tidurnya karena bermimpi.

Entah kenapa mimpinya itu terasa sangat nyata, bahkan masih membekas di pikiran dan hatinya.

Hans tau jika mimpi hanyalah sebuah bunga tidur, hanya saja pasti ada beberapa orang di luaran sana yang bermimpi dan menjadi kenyataan.

Dan jika bisa meminta, Hans ingin meminta bahwa mimpi itu benar hanya bunga tidur, tidak menjadi kenyataan.

Memikirkannya saja Hans tidak bisa, benar-benar menakutkan.

Mangka dari itu dia hanya bisa terdiam sambil merenungkan mimpi tersebut.

Saat ini Hans berada di aperteman pribadinya, dia tidak pulang ke mansion karena terlalu jauh.

Hans sangat kelelahan jika harus menyetir pulang ke mansion maka dari itu dia memutuskan untuk pulang ke aperteman yang lebih dekat.

Dan di mana Justin? Dia memiliki urusannya sendiri tadi saat mereka membicarakan hal tentang Aiden.

Hahhhhhhhh.

Teringat tentang Aiden, sedang apa ya sahabat masa kecilnya itu, Hans jadi sangat merindukannya.

Kapan ya Justin bisa mendapatkan data tentang di mana Aiden sekarang berada.

Atau Hans langsung turun tangan saja ya? Tapi. Ahhh Hans tidak tau mau mencari kemana? Dan dari mana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark and FlashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang