04 Mei 2020
Memang aku merasakan keberadaan sahabat ku, tetapi seharusnya ada 7, tapi ada 4 orang sahabat yang bisa berkumpul seperti dulu. Kemana 3 sahabatku?
Apakah mereka sudah lupa? Atau mereka sudah punya kawan baru sehingga melupakan kita?
Mungkin mereka sibuk dengan urusan mereka, lagian kita tidak boleh su'udzhon ke sahabat kita sendiri.... Mau bagaimana pun mereka tetap sahabat kami.🌹🌹🌹🌹
04,Mei 2020 RAMADHANKetika selepas bada' shalat Maghrib aku pergi ke rumah bila untuk bermain, Karena sudah lama aku tak main kerumah nya.
"Bill? Dimana teman teman yang lain?" Tanyaku kepada bila yang duduk di sampingku, "bentar lagi mungkin mereka sampai" ucap bila, "ohh memangnya kamu udah ngabarin mereka kallo aku main kesini?" Tanyaku, "iya katanya bentar lagi sampe" ucap bila."Assalamualaikum" ucap indah bersama sintiya, sintiya itu teman kami juga tetapi dia adik kelas kami dan dia suka bersama kami.
"Waalaikumsalam" balas ku dan juga bila, "tumben def main kesini? Biasanya kamu nggak bisa main?" Tanya indah kepadaku "hehehe iya in, ini lagi pgen main ajah" ucapku sambil ku iringi kekehan. "Ohh" balas indah sambil mengangguk anggukan kepala nya.. setelah itu kita berbincang bincang, bercanda membahas lagi masalalu kita dan tertawa bersama."Allahuakbar"
"Allahuakbar"Suara adzan isya sudah berkumandang. Dikarenakan kita di larang berkumpul di tempat umum karena adanya memutuskan rantai penyebaran covid-19, sementara waktu, di kampung kita tidak melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid, dan di ganti shalat tarawih di rumah masing-masing.
Selepas adzan isya kita membeli cemilan dulu setelah itu kita bermain kartu Remi dan di situ sangat seruu sekali, apalagi kalo kalah, bisa bisa di colet i bedak bayi tuh muka, ketika kita asik bermain "assalamualaikum?" Ucap shafwan yang tiba tiba datang, "waalaikumsalam" jawab kita kompak, "main apaan tuh?" Tanya shafwan, "main kartu remi, mau iku nggak? Yang kalah kita colet i bedak" jawab sintiya sambil diiringi kekahan, "ahh gamau ah" ucap Shafwan, "ahh apaan sihh gak berani ya? Cupu lu" ucap indah sambil menaikan sebelah alis nya seperti menantang agar Shafwan mau iku, "iya nihh kamu gak berani ya wan?" Tanyaku dengan nada meremehkan, "kata siapa nggak berani, ayoo kita bukti kan siapa yang kalah diantara kita" ucap Shafwan dengan nada yang sok kepede an, "okee kita nggak takut" jawab bila.
Dan akhirnya kita pun bermain kartu Remi bersama dan nggak lama kemudian. Pertama sintiya kalah dan sudah di colet i dengan bedak dan selanjutnya, "hadduhh kalah lagi" ucap ku dengan kesal karena kalah dari permainan, "hahaha itu ajah kalah, tadi ajah kamu remehin saya, sorry ya gabisa" ucap Shafwan dengan sombong, "helehhh lihat ajah nanti, awas kamu" jawabku dengan nada kesal dan aku pun kena colet an bedak dari sahabatku. Setelah itu kita main lagi dan akhirnya "yaaa Shafwan kalah" ucap bila sambil mengejek dan tertawa lepas. "Hmmm mungkin kebetulan ajah" ucap Shafwan, "heleh udah kalah gamau ngaku lagi" sindir indah sambil di iringi tertawa, "hemmm" ucap Shafwan. Dan akhirnya kini gantian shafwan yang kena coletan bedak dari kita. Dan selanjutnya giliran indah yang kalah dan kena juga coletan bedak dari kita, "hugh tinggal bila doang nih yang belum kena" ucapku dengan nada menyindir, "nggak bisaa lahh bila kok di lawan" ucap bila dengan nada kepedean nya.. "iyaa iyaaa percayaa" ucapku terpaksa mengalah, karena memang dia paling jago main kartu remi diantara kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURHAT KU KEPADA RABB KU
Short StoryCerita ini menceritakan 7 sahabat yang menginginkan kebahagiaan yang ada di masalalu nya... Yang di lewati bersama sama.. tapi semua telah berjalan seiring waktu yang lama kelamaan yang hilang. Mau tau cerita selanjutnya? Terus baca CURHAT KU KEPADA...