01

415 68 15
                                    

Kedua manusia berbeda kelamin itu memasuki kawasan pondok pesatren yang jelas tertulis di tugu penyangga masuk wilayahnya 'Pondok Pesantren Al-Hikmah'

Dengan ditemani sang bunda, Yoongi Fahrezi berjalan beriringan dari parkiran setelah keluar dari kendaraan beroda empat tersebut.

Kalau kalian tanya kenapa Yoongi bisa sampai sini dan padahal dia menolak mentah-mentah permintaan bundanya kemarin, jawabannya karena Yoongi diancam akan dikirim keluar negeri dan lebih parahnya, Yoongi diminta mencari uang sendiri.

Padahal itu hanya akal-akalan bundanya agar anaknya mau menerima permintaanya, mana tega ia membiarkan anak kesayangannya seperti itu. Tapi entah keajaiban dari mana bualan klasik itu mampu membuat Yoongi bungkam dan mengikuti kemauan sang ibunda untuk masuk pondok pesatren.

Tak menyangka bahwa semudah itu bundanya mengelabui Yoongi. Kalau mengingatnya membuat bundanya ingin tertawa. Kenapa rencana seperti ini tidak terfikirkan dari kemarin?

Dengan mata lurus yang terus tertuju kedepan ditamabah wajah datarnya, Yoongi terus berjalan beriringan dengan sang bunda dengan memikul ransel yang bercorak loreng-loreng disebelah bahu kanannya, membuat santri-santri wati yang berpapasan denganya menunduk dalam diam, terkagum dengan sosok lelaki ciptaan Tuhan yang berwajah tanpa lecet sedikitpun.

Saat melewati area masuk pemukiman pesantren, bunda Yoongi tidak ada bosannya tersenyum kepada santri-satri yang membunguk sopan atau sekedar menyapa kepadanya.

Sedangakan Yoongi tetap menatap kedepan dan seakan tidak peduli.

"Yoongi, kamu tu ihhh gak sopan banget, senyum dong." Sang bunda membisikkan kalimat di telinga Yoongi, membuat anaknya langsung merotasikan bola matanya jengah.

Saat sedang fokusnya berjalan, seorang santri wati menghampiri dan menyapa mereka berdua(?)

"Assalamualaikum buk, ada yang bisa saya bantu?" Bunda Yoongi tersenyum ramah dan menjawab salam dari gadis tersebut.

"Iya Waalaikumsallam, ibu mau keruangan Ustad Kifli." Sedangkan Yoongi yang sedari tadi tidak peduli, langsung menoleh ke asal suara setelah mendengar suara penuh kesopanan itu.

Yoongi tertengun melihat gadis di hadapan bundanya. Wajahnya putih bersih, pipi yang bulat dan mata kucingnya. Gadis itu berbusana muslim yang menutupi sampai kaki dan berkerudung panjang sampai pinggang.

"Kebetulan saya juga mau kesana, mau saya anterin buk?" suara lembut itu mampu membuat jantung Yoongi berdegub tak karuan.

"Ohh, iya ayo ayo." Dengan semangat, ibunda Yoongi menerima ajakan sang gadis menuju ruangan yang sama-sama mereka tuju.

Sang gadis berjalan terlebih dahulu disusul oleh bundanya. Sedangkan Yoongi, seperti patung lelaki itu masih membeku ditempatnya.

Merasa Yoongi tak mengikutinya, sang ibunda menoleh kearah belakang dan melihat Yoongi masih berdiri ditempat. Membalik bada ke arah Yoongi lalu menyusul anaknya yang melamun.

"Yoongi, ayo ah jangan melamun gitu, bunda tau cewek tadi cantik, jadi gak usah kebayang-bayang gitu juga." seketika lamunan Yoongi buyar dan langsung gelagapan.

"A...apaan sih bun." Bundanya terkikik geli melihat respon anak semata wayangnya yang malu-malu itu. Dan Yoongi langsung berlalu dari hadapan sang ibunda mengikuti gadis yang teryata sudah beberapa langah di depannya.

"Bunda doain, biar kamu jodoh sama cewek tadi. AAMINN. Bunda Yoongi mengusap kedua tangannya kewajah setelah berkata demikian.

Dan Yoongi?
Dikarenakan kulit putihnya, kuping dan pipinya jelas sekali memerahnya oleh godaan sang bunda. Walaupun sebenarnya dalam hati dia juga meng-Aminkannya.

𝐀𝐧𝐧𝐚 𝐔𝐡𝐢𝐛𝐛𝐮𝐤𝐚 𝐅𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡 | 𝙔𝙊𝙊𝙉𝙉𝙄𝙀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang