Bagian 9

6 1 0
                                    

Lanjutt....
.
.
.
.
.
.
.
.

Aqilla dkk memasuki kelas dengan wajah berbeda-beda. Aqilla dkk melihat kelas seperti Kapal Pecah mereka terkejut.

"Anjir,, ini kelas apa gudang?? Salah masuk kelas kayanya ni!!" Ujar Indri sambil melihat plang Kelas.

"Bener kok."

Safira memasuki kelas dan melihat meja, kursi berantakan, tidak sesuai dengan posisinya. Aqilla benar-benar gak bisa tahan amarah. Seseorang guru datang menegur aqilla dkk.

"Saya ingin berbicara dengan Ketua kelas disini!"

Aqilla dkk. Mendumel dihati dengan mengatakan "Mampus dah ni"

"Saya bu, perwakilan kelas ini kebetulan ketua kelasnya sedang tidak hadir" Ujar gue.

Guru itupun mengangguk dengan wajah sangar dan menyuruh aqilla untuk ikut dengannya. Aqilla mengikuti guru tersebut. Teman-teman aqilla mengikuti aqilla diam-diam.

###

Ruang guru.

"Siapa namamu?!"

"Aqilla bu"

"Kamu dikelas sebagai apa?!"

"Wakil ketua kelas bu."

"Kamu tau kenapa saya ingin berbicara denganmu?"

Teman-teman aqilla diluar dengan melihat ke jendala. Mereka ingin tahu apa yang dibicarakan oleh guru itu pada aqilla.

"Itu dua orang ngomong apaan sih?!" Kesal indri

"Mana gue tau!" Jawab mika

"Gimana mau tau! Kan kita
diluar" Ujar safira.

Aqilla menunduk disaat guru tersebut memarahinya.

"Saya sedang berkeliling sekolah, disaat melewati kelas mu semua murid sedang membuat keributan. Kebebasan hari ini bukan berarti harus membuat keributan yang bisa menganggu orang sekitar. Kamu lihat tadi! Kelas berantakan meja, kursi tidak sesuai posisi. Saya bisa menjuluki kelas mu itu sebagai Kelas Nakal! Kalian sudah dewasa bukan anak kecil lagi dan saya harap kalian berubah menjadi murid yang displin baik, dan sopan."

Aqilla hanya bisa menunduk.

"Apa kau bisa mengerti?! Selama ketua kelas tidak ada kelas mu ditanggung jawabkan oleh dirimu, aqilla."

Aqilla meremas rok dengan kuat.

"Sekarang kau boleh pergi, bicarakan baik-baik dengan teman-teman. Oh ya! Perkenalkan nama saya Wenda saya sebagai guru Bk dan Pembina osis disekolah ini. Aqilla, saya akan memantau kelas mu jika kau butuh bantuan saya katakan jangan malu."

Gue mengangguk "Terima kasih bu, saya permisi"

Teman-teman aqilla sedari tadi menunggu aqilla keluar dari ruang. Ia pun keluar dengan wajah datar.

"La, lo gak diapa-apainkan?" Tanya mika. Gue cuman diam.
Aqilla pergi mencari teman dirinya yang suka membuat kelas mendapatkan masalah. Teman-teman aqilla mengikutinya.

Aqilla terus mencari membuat ketiga temannya bingung dengan sikap aqilla.

"La, lo kenapa sih?! Dari tadi pala lo liat kesana kesini kaya lagi nyari sesuatu." Ucap Safira

"Iya bener tuh, gue sampe ikutan kaya lo,La!" Ujar mika

"Ada masalah?" Kini giliran indri bertanya.

Best Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang